Renungan Hari ini - Jejak Penyembah Sejati
Dalam buku Stephanus Herry, yang berjudul Yang Ditinggikan Tuhan. Buku ini bukan hanya "gurih" tapi juga "renyah". Tiba-tiba sesosok pribadi yang seperti aku kenal seakan hadir dan duduk di hadapanku. Ya, dia adalah Daud, raja Israel, sosok sederhana tapi berkharisma yang namanya begitu masyhur, tak lekang digerus waktu. Kutatap dalam-dalam raut wajahnya. Tampak jelas guratan dan pesona seorang penyembah. Ya, pesona seorang PENYEMBAH SEJATI. Pantas saja aura dan suasana hadirat Tuhan begitu kuat memberikan gairah hidup di pagi hari.
Daud, sorot
matamu tajam tapi menyimpan sejuta kelembutan yang tentunya berasal dari
hatimu, hati seorang Penyembah. Seakan kau ingin mengungkapkan banyak rahasia
bagaimana menjadi seorang Penyembah Sejati yang berkenan dan yang ditinggikan
oleh TUHAN. Kau melemparkan sebuah pesan yang menyengat dengan kuat bahwa, rasa
haus dan kelaparanmu bukanlah kepada pujian manusia, kesuksesan atau sekadar
kejayaan duniawi, melainkan pada TUHAN dan kehendak-NYA.
Pengejaran
terbesar dalam hidupmu adalah perkenanan TUHAN. Rasa hausmu kepada TUHAN-mu
ibarat seekor rusa yang merindukan sungai berair. Seperti para penjaga yang
berharap fajar pagi. Ya, itulah rasa haus dari seorang Penyembah sejati.
Kepuasanmu bukanlah pada memiliki harta yang banyak atau istana nan megah. Rasa
puasmu adalah TUHAN dan hadirat-NYA Bahkan kau rela kehilangan takhta dan
istanamu asal kau tak kehilangan TUHAN dan hadirat-NYA. Sebuah kepuasan
mendalam yang membuat dari kedalaman batinmu keluar sebuah teriakan
"Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi."
Sungguh satu
kepuasan sejati! Kepuasan yang berujung kepada kekaguman saat TUHAN melihatnya.
Karena menurutku, jika kita puas dengan TUHAN itu masih biasa. Tapi kalau TUHAN
puas ketika melihat kita, ah itu baru luaaarr biasa! Kapasitas dan kualitas
hatimu begitu mengesankan. Bagaimana tidak, kau diabaikan, berusaha
disingkirkan, diancam dikejar-kejar, difitnah, dan dikhianati, tapi kau tetap
turjukkan sebuah respons dan sikap yang keren banget. Kau tidak benci, dendam,
apalagi membalas. Padahal kau punya banyak alasan dan kemampuan melakukannya.
Ah, sekali lagi kau tunjukkan kepada kami kualitas hati dari seorang penyembah
sejati.
Kau telah
tunjukkan bagaimana datang dan mendekati TUHAN tanpa embel-embel agamawi yang
begitu memberatkan. Kau juga ajarkan bahwa penyembahan sejati tidak hanya dalam
satu tempat atau situasi, melainkan penyembahan sejati itu terjadi kapan pun
dan di manapun di seluruh jengkal kehidupan. Jejak hidupmu sampai akhir telah
meninggalkan sebuah warisan berharga untuk diteladani. Jejak seorang penyembah
sejati. Sampai-sampai Alkitab mencatat akhir hidupmu dengan catatan manis dan
mengagumkan: "Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya (generasinya)."
(Kis. 13:36).
Posting Komentar untuk "Renungan Hari ini - Jejak Penyembah Sejati"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.