Belajar dari Dua Perumpamaan anak yang hilang dan penggarap kebun anggur Matius 21:28-46 - Saat Teduh
Belajar dari Dua
Perumpamaan anak yang
hilang dan penggarap kebun anggur
Matius 21:28-46
Umat manusia adalah
insan yang penuh dosa. Tidak satu pun dari kita bebas dari dosa. Karenanya,
Allah-melalui Kristus Yesus-menganugerahkan keselamatan bagi seluruh umat
manusia. Permasalahannya adalah dalam kondisi berdosa, sering kali anugerah itu
kita abaikan. Padahal, pertobatan dimulai dari kesadaran akan betapa berdosanya
kita.
Pesan tersebutlah yang
hendak disampaikan lewat dua perumpamaan dalam nas bacaan kita. Perumpamaan
pertama tentang dua orang anak yang diperintahkan oleh bapa mereka untuk
bekerja di kebun anggur. Anak sulung adalah penggambaran para pemimpin agama
waktu itu yang hanya sibuk menampilkan kesalehan di depan orang lain, tetapi
tidak pernah benar-benar melakukan kehendak Bapa.
Di sisi lain, ada anak
bungsu yang pada awalnya menolak perintah bapanya, namun menyesal, lalu
melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Anak bungsu mewakili para pendosa
yang mendengar firman Allah, kemudian menyesal dan bertobat.
Kritik terhadap para
pemuka agama tidak cukup sampai di situ. Melalui perumpamaan tentang
penggarap-penggarap kebun anggur, Yesus menunjukkan kebebalan mereka yang
menolak dan bahkan membunuh orang-orang yang diutus Allah sebagai pemilik
“kebun anggur”. Itu tidak hanya ditujukan kepada para pemuka agama Yahudi,
tetapi juga kepada bangsa Israel secara umum yang masih saja bebal dan menolak
kebenaran firman Allah yang telah disampaikan dari zaman para nabi hingga ke
kehadiran Yesus Sang Putra Allah.
Melalui kedua
perumpamaan itu, mari kita melihat, jangan-jangan kita sering bersikap seperti
para pemuka agama yang dikritik Yesus itu. Kita merasa diri benar, berlindung
dalam jubah kesalehan yang semu, dan menolak undangan pertobatan dari Allah
melalui firman-Nya yang kudus. Pilihan memang kembali kepada diri kita
masing-masing, namun jika kita ingin menjadi pekerja yang baik bagi Allah dan
merasakan sukacita sebagai hamba-Nya, marilah kita bertobat dan kembali ke
jalan-Nya.
Posting Komentar untuk "Belajar dari Dua Perumpamaan anak yang hilang dan penggarap kebun anggur Matius 21:28-46 - Saat Teduh"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.