Bertobat sebelum Binasa Mikha 2:1-11 - Saat Teduh
Bertobat
sebelum
Binasa
Mikha 2:1-11
Memikiran dan perencanaan seseorang mencerminkan
karakternya, bisa baik atau jahat. Pikiran jahat akan memimpin pada perbuatan
jahat, bahkan pembenaran untuk melakukannya. Jika dalam setiap pencapaian
tujuan, keinginan, dan tindakan kita ada unsur kejahatan di dalamnya, apakah
kita tidak takut penghakiman dari Allah?
Mikha menegur keras para penguasa dan orang kaya
dengan berkata: “Celakalah” oleh karena rencana dan pikiran mereka yang tamak.
Mereka suka merampas harta benda, juga mata pencaharian orang-orang yang tidak
bersala (bdk. Yes 5:8 & Yer 22:17).
Mereka mencuri pakaian, menghalau kaum perempuan dari rumahnya, serta mengambil
hak anak-anak. Mereka menyukai nubuat para nabi palsu, sebagai “penjilat” yang
mendukung kebiasaan dan kenyamanan mereka untuk berbuat dosa.
Karena keadilan-Nya, Allah mengutus nabi Mikha
untuk menubuatkan suatu malapetaka besar yang setimpal atas semua perbuatan
dosa mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dosa adalah buruk di hadapan Allah,
apalagi jika dilakukan dengan perencanaan, itu jauh lebih buruk.
Sikap tamak manusia yang timbul dari pikiran yang
hanya tertuju kepada materi akan selalu berimbas pada orang-orang yang lemah,
miskin, dan tidak berdaya.
Sikap tamak membuat seluruh interaksi dan
kerohanian kita menjadi semu. Tidak ada keinginan untuk berubah. Kita nyaman
akan semua itu hingga menjadi kebiasaan. Akhirnya, kebiasaan-kebiasaan itu
menjadi karakter atau watak yang melekat di dalam diri kita.
Walaupun demikian, Allah senantiasa memberi kita
kesempatan untuk berubah-melalui teguran dan disiplin keras-untuk membantu kita
berjalan kembali ke arah yang sesuai kehendak-Nya. Biarlah setiap kesempatan
yang Allah berikan melatih kepekaan kita untuk mengerti apa kehendak-Nya. Mari
kita peka mendengarkan suara Tuhan supaya kita keluar dari zona nyaman hidup
dalam dosa. Jika tidak, kita akan menerima hukuman sebagai bentuk keadilan-Nya.
Posting Komentar untuk "Bertobat sebelum Binasa Mikha 2:1-11 - Saat Teduh"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.