Jangan Jengkel Matius 21:12-22 - Saat Teduh
Jangan Jengkel
Matius 21:12-22
Satu di antara sekian
banyak perasaan yang ada pada diri manusia adalah jengkel. Perasaan ini dapat
muncul ketika orang tak mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasa ini ada pada
setiap orang, tua muda, besar kecil, kaya miskin, laki-laki atau perempuan.
Aspek yang membedakan adalah respons orang tersebut ketika perasaan itu datang.
Bacaan kita hari ini
memperlihatkan bahwa baik Yesus maupun para pemimpin umat dapat merasa jengkel.
Yesus mengusir dan membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku penjual
merpati di halaman Bait Allah. Tak mungkin orang mengatakan bahwa Yesus tak
marah ketika Ia melakukan hal itu. Pada kesempatan lain, Yesus juga marah
ketika ingin makan buah ara, namun tak mendapatinya. Ia mengutuk pohon itu
sehingga seketika menjadi kering. Bukan hanya Yesus, para imam kepala dan
ahli-ahli Taurat pun jengkel ketika mereka melihat apa yang dikerjakan Yesus.
Sebagaimana dinyatakan
pada awal renungan ini bahwa jengkel adalah perasaan manusiawi yang dapat
muncul pada siapa saja, maka terimalah dan kelolalah perasaan itu dengan baik.
Tak perlu menyangkali atau berusaha menghilangkannya. Satu-satunya hal yang
perlu diingat dan disadari adalah pengendalian diri yang baik ketika rasa
jengkel itu muncul.
Yang pertama adalah
mengendalikan ucapan. Bukan sekadar karena Yesus yang mengucapkan, tetapi
karena ucapan mengandung kuasa. Jadi, berhati-hatilah dengan ucapan ketika
sedang jengkel. Salah-salah, kita mengucapkan kutuk, bukannya berkat. Ingatlah
bahwa Yesus tidak mengutuk manusia melainkan pohon ara.
Selanjutnya adalah
upaya untuk mengendalikan sikap. Bila kita mampu mengendalikan ucapan, maka
mengendalikan perilaku bisa menjadi lebih mudah.
Perasaan jengkel yang
dibuahi dengan perkataan yang tidak membangun, serta tindakan kasar, keras,
atau jahat, hanya akan membawa akibat buruk bagi diri sendiri maupun orang
lain. Karena itu, kendalikanlah perasaan jengkel kita.
Posting Komentar untuk "Jangan Jengkel Matius 21:12-22 - Saat Teduh"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.