Janji berkat dibalik Mezbah Keluarga Orang Percaya
Janji berkat dibalik Mezbah Keluarga
Tuhan
meminta umat-Nya untuk menyelenggarakan mezbah keluarga bukan semata-mata untuk
kesukaan-Nya, walaupun Ia memang berhak dan sangat layak untuk mendapatkannya,
tetapi juga untuk kebaikan umat-Nya. Melalui mezbah keluarga ini, Tuhan ingin
memberikan berkat-berkat-Nya sebagai berikut:
Berkat
dalam kebahagiaan kekal
Andreas
Christanday mendefinisikan arti bahagia sebagai berikut: Bahagia tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki, tetapi ditentukan
oleh sikap terhadap apa yang telah kita miliki.[1]
Ini berarti bahagia adalah kemampuan untuk mensyukuri apa yang ada.
Bagi
banyak orang, berkat Tuhan seringkali disetarakan dengan berkat duniawi atau
materi. Namun demikian, berkat duniawi tidak selalu dapat memberikan
kebahagiaan. Harta yang berlimpah tanpa kemampuan untuk menikmatinya menjadi
tidak berarti apapun. Oleh karenanya, titik perhatian orang percaya tidak
seharusnya hanya tertuju pada berkat duniawi semata, tetapi mencari Sang Sumber
Berkat itu sendiri, karena Dia-lah yang akan memberikan kebaikan dan
kemurahan-Nya dalam seluruh kehidupan orang percaya (Mat.6:33).
Perjalanan
hidup orang percaya tidak harus selalu mulus, seringkali orang percaya harus
menghadapi kejadian-kejadian “buruk” dalam hidupnya. Namun demikian dalam
menghadapi hal-hal “buruk” tersebut, Tuhan akan selalu hadir untuk menaungi,
melindungi, dan menguatkan umat-Nya (Maz.23:1-6), agar melalui semuanya itu,
umat-Nya justru mendapatkan berkatnya melalui pertumbuhan rohaninya. Berkat
bagi orang percaya adalah kebahagiaan dalam kekekalan, kebahagiaan yang telah
Tuhan sediakan bagi umat-Nya, kebahagiaan yang tidak selalu dapat dimengerti
dan diselami oleh akal budi manusia ketika masih hidup di dunia yang fana ini.
Berkat
dalam pemberian hikmat
Hikmat
yang dimaksud disini adalah dapat mengambil keputusan yang benar, berdasarkan
kebenaran Firman Tuhan sebagai rambu-rambu dalam pengambilan keputusan.[2]
Dalam setiap keputusan yang diambil, kiranya membawa dampak positif bagi diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan berkenan dihadapan Tuhan (2 Tim.3:15).
Berkat
dalam pembentukan perilaku
Bagi
orang tua, penyelenggaraan mezbah keluarga akan menyebabkan mereka lebih
berhati-hati dalam pemikiran, perbuatan dan tutur katanya. Sementara bagi anak-anak
yang dibesarkan didalam keluarga yang mengadakan mezbah keluarga, akan
cenderung memiliki perilaku yang baik, peka melihat kesusahan orang lain, serta
memiliki spontanitas untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. [3]
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga yang bersekutu dalam mezbah keluarga pada
umumnya memiliki kehidupan rohani yang lebih baik daripada keluarga yang tidak
bersekutu.
Berkat
dalam menyembuhkan luka hati
Tanpa
disadari tiap-tiap anggota keluarga dapat jatuh kedalam luka batin dan
gesekan-gesekan dalam keluarga, dan kalau luka ini dibiarkan begitu saja, maka
akan menghancurkan kehidupan keluarga.[4]
Tuhan memerintahkan untuk menyembuhkan luka hati itu dalam Yakobus 5:16, dan
salah satu sarana yang dapat dipergunakan adalah melalui mezbah keluarga,
dengan mengakui kesalahan serta meminta dan memberi maaf dihadapan Tuhan.
Berkat
dalam mempererat hubungan
Hubungan
diantara anggota keluarga dapat menjadi renggang karena banyak faktor. Perekonomian
yang tidak baik dapat memaksa suami istri bekerja hingga larut malam, atau
keluar kota, bahkan keluar negeri. Sementara itu dilain pihak, kemapanan dalam perekonomian
juga dapat merenggangkan hubungan itu. Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup yang
berlebihan membuat keluarga asyik dengan urusannya sendiri-sendiri.
Demikian
pula dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, yang selain
mendekatkan yang jauh, tetapi ternyata juga menjauhkan yang dekat. Kebersamaan
secara fisik tidak menjamin kebersamaan hati keluarga. Masing-masing lebih
memilih untuk berkomunikasi di dunia maya, daripada menjalin kedekatan batin
dengan keluarga yang ada didekatnya. Ungkapan “jauh di mata dekat dihati” tidak
lagi relevan. Yang terjadi justru sebaliknya “dekat di mata jauh di hati.” Ini
terbukti dengan semakin mudahnya menemukan sebuah keluarga yang berjalan
bersama, namun masing-masing terhanyut dalam aktivitasnya masing-masing di
dunia maya. Hubungan yang renggang karena faktor-faktor diatas seharusnyalah
segera dicegah dan diperbaiki. Salah satunya adalah dengan penyelenggaraan
mezbah keluarga secara teratur, dimana quality
time diantara keluarga dan Tuhan Yesus dapat terbentuk dan terus bertumbuh,
dan menyebabkan ikatan emosional diantara sesama anggota keluarga, dan diantara
setiap individu dalam keluarga dengan Tuhan, dapat terbina dengan baik dalam
suatu persekutuan yang indah dan menempatkan Tuhan sebagai pusatnya.
Baca Juga:
Mezbah Keluarga Dalam Alkitab - Mezbah Orang Percaya
Pengertian Mezbah Keluarga Dalam Kekristenan
[1] Christanday,
Membangun Keluarga Yang Tak Terguncangkan,
66
[2] Christanday, Materi Ceramah Mezbah Keluarga GKMI, 3
[3] Christanday, Materi Ceramah Mezbah Keluarga GKMI, 3
[4] Ibid, 3
Posting Komentar untuk "Janji berkat dibalik Mezbah Keluarga Orang Percaya"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.