Landasan Iman Orang Percaya - Iman Kristen
Landasan Iman
Orang percaya/Kristen
harus memiliki landasan iman yang kuat, yaitu yang menjadi dasar kepercayaan
kita atau yang menjadi tumpuan bagi iman kita. Dalam 1 Korintus 3:11 mengatakan:
“Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar
yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.”Yesus Kristus adalah satu-satunya
Jalan, dan Kebenara dan Hidup, tidak ada seorangpun yang dapat ke Sorga (kepada
Bapa) kalau tidak melalui Dia (Yoh. 14:6). Kita yang percaya dipanggil menjadi
umat milik-Nya.
Panggilan Abraham
untuk meninggalkan tanah kelahirannya Urkasdim menuju suatu tempat yang akan
ditunjukkan oleh Tuhan (Kej.
12:1), merupakan langkah imannya untuk masuk ke dalam rencanaNya yang agung,
yaitu Karya Keselamatan-Nya
bagi manusia. Abraham percaya dan memegang janji-Nya, hatinya terarah kepada Tanah
Perjanjian, bukan saja tanah Kanaan tetapi juga Tanah Perjanian yang kekal
Yerusalem Sorgawi.
Demikian pula
panggilan Paulus untuk menanggalkan kehidupan lamanya, yang memusuhi bahkan
menganiaya orang-orang percaya/Kristen, untuk menjadi alat pilihan bagiNya
untuk memberitakan Injil Yesus Kristus kepada bangsa-bangsa lain, serta
raja-raja dan orang-orang Israel (Kis.
9:15).
Paulus dengan iman mengarahkan pandangannya kepada tujuan, yaitu panggilan
Sorgawi, seperti yang tertulis dalam Filipi 3:13b-14: “Aku melupakan apa yang telah
dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari
kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam
Kristus Yesus. ”Menurut Rick Joyner dalam bukunya yang
berjudul Perjalanan Dimulai,
menyatakan sebagai berikut:
Mata iman melihat hal
yang tak dapat dilihat orang lain. Orang beriman hidup dengan standar yang
berbeda. Orang yang dapat memahami kekekalan dengan hati mereka akan
menganggung resiko apa saja dan mengorbankan segalanya, untuk menjadi bagian
dari kota yang dibangun oleh Allah. Kekekalan membuat semua kekayaan dan
kesenangan dunia tidak berarti. Begitu kekekalan berada dalam hati kita, iman
digembleng. Kemudian halangan menjadi harta kita, karena halangan dilihat
sebagai disiplin yang akan membantu kita mencapai buah yang akan bertahan
selama-lamanya.[1]
Panggilan hidup
sebagai orang percaya/beriman kepada Yesus Kristu adalah anugerah. Dalam menjalani
panggilan itu ada harga yang harus dibayar. Hidup mengikuti teladan-Nya, setia memikul salib, tetap
taat sampai mati. Mengalami berbagai masalah, persoalan bahkan
menghadapi-pencobaan-pencobaan dari dunia ini Kita sebagai orang yang telah
dibarui di dalam Yesus, harus memiliki Pandangan Hidup yang rohani. Pola pikir
kita harus berbeda dengan pola pikir duniawi. Orang dunia memikirkan hal-hal
secara duniawi, orang percaya memiliki pikiran Kristus, seperti yang dinyatakan
oleh rasul Paulus (1Kor.2:16). Memikirkan perkara-perkara yang di atas
(sorgawi), bukan yang di bawah (Kol.3:1-2). Orang yang memiliki visi atau
pandangan rohani akan berpikiran sorgawi.
Tak akan ada iman
tanpa pandangan rohani. Kita mempunyai iman setaraf dengan pandangan rohani kita.
Bagi seorang yang rohani, sebuah
visi
lebih berbobot ketimbang semua harta dan kesenangan dunia. Pandangan rohani
akan selalu muncul sebagai kebodohan bagi setiap orang yang tidak memilikinya. Tetapi hal yang
dilihat dengan mata iman jauh
lebih nyata ketimbang apapun yang dapat dilihat mata jasmani kita.[2]
Inilah iman Paulus -
tetap bergerak maju walau banyak
tantangan atau penderitaan sampai kita melihat Tuhan dan hidup dengan hati kita
terpaku pada kekekalan.
Posting Komentar untuk "Landasan Iman Orang Percaya - Iman Kristen"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.