Pebedaan MONOGAMI dan POLIGAMI Dalam Perspektif Kristen
Pengertian Monogami dalam Kekristenan.
Monogami
adalah menikah dengan satu pasangan saja. Kata monogami berasal dari bahasa
Yunani monos, yang berarti satu atau sendiri, dangamos, yang berarti
pernikahan. Monogami ialah praktek perkawinan yang hanya memperbolehkan seorang
laki-laki mempunyai satu istri. Bukan stereogami menikah dengan dua orang atau
poligami, menikah dengan banyak orang. Poligami adalah praktek perkawinan
dengan dua orang istri atau lebih pada saat yang sama. Tuhan tidak menghendaki,
menyetujui orang yang menikah dengan banyak orang, atau mempunyai banyak istri
supaya hatinya jangan menyimpang. Dalam pernikahan Kristen, hanya ada satu
suami dan satu istri. Dan didalam pernikahan yang indah, segitiganya harus sama
sisi. Tuhan pada posisi yang atas, suami disudut kiri bawah dan istri disudut
kanan bawah.
Monogami
juga mengandung arti Long Life Commitment atau Long Life Unity. Bisa saja dalam
satu pernikahannya, suami istri tetap tinggal dalam satu rumah yang sama, tapi
situasi dan kondisi rumah tangganya sudah tidak seperti Firman Tuhan (suami
istri harus menjadi teman pewaris dari kasih karunia yaitu kehidupan suami
istri haruslah best friend atau jadi teman baik seumur hidupnya.
Pernikahan
haruslah dipandang sebagai suatu peraturan yang ditetapkan oleh Tuhan. Menurut
Yesus pernikahan di Firdaus antara Adam dan hawa adalah pernikahan asli yang
dikehendaki Allah (Injil Matius 19:3), dan
pernikahan di Firdaus itu digambarkan di dalam Alkitab sebagai suatu
penyerahan seorang laki-laki kepada seorang wanita, penyerahan seorang wanita
kepada seorang laki-laki untuk seumur hidup. Pernikahan monogami adalah
pernikahan asli yang dikehendaki Allah. Tetapi di dalam kitab Perjanjian Lama
(Torat) nampak bahwa gejala poligami atau permaduan memasuki juga lingkungan
orang-orang beriman. Oleh sebab itu orang kadang-kadang menyimpulkan bahwa di
dalam kitab Perjanjian Lama poligami itu tidak dilarang, tetapi diterima dengan
tidak ada yang menentang. Jika ada yang berpendapat demikian, maka ia
sebenarnya tidak membaca dengan baik kitab Perjanjian Lama itu. Sebab yang
sebenarnya di dalam kitab Perjanjian Lama poligami itu dipandang sebagai bentuk
pernikahan yang merusak maksud Tuhan dengan nikah itu.
Dalam
kitab I Timotius 3 misalnya tertulis bahwa para pemangku jabatan gereja
haruslah dipilih dari orang-orang yang mempunyai seorang isteri saja. Jika
seorang tidak memenuhi syarat-syarat itu, janganlah ia dipilih menjadi penatua
atau penilik jemaat. Syarat-syarat itu memang berat, tetapi haruslah diingat
bahwa Tuhan menghendaki supaya jemaatNya suci.
Mengapa
Tuhan menuntut monogami? karena hanya monogamilah yang sesuai dengan agape,
yaitu kasih yang melayani. Agape itu tidak mencari keuntungan sendiri, tidak
menyampingkan keinginan akan kebahagian perseorangan, tetapi menuju kebahagian
bersama, artinya : ia menolak poligami dan penerima monogami. Kasih agape itu penyayang, tidak berlaku yang tidak
senonoh, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak lekas marah, panjang sabar ( I
Korintus 13). Kasih yang demikianlah yang menuntut monogami. Manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah “ di dalam diri manusia ada sifat-sifat Allah.”
Gambar dan rupa inilah yang membuat manusia begitu istimewa di hadapan-Nya.
Melihat dasar penciptaan manusia, sebenarnya apa yang ada dan terjadi dalam
diri manusia tidak terlepas dari rencana dan kehendak Allah. Termasuk dalam
pernikahan. Hubungan suami istri harus saling mengasihi, menghormati, seperti
Kristus telah mengasihi jemaat-Nya (Efesus 5:25-32). Hubungan suami istri
menggambarkan Kristus sebagai mempelai pria dan jemaat mempelai wanita.
Sedangkan
Poligami didasarkan pada eros, yaitu cinta-birahi. Cinta birahi sangat tidak
sabar, jika kawan hidup itu sudah tua atau sakit-sakitan saja, maka
cinta-birahi akan mengarahkan napsunya kepada kawan hidup yang lain. Tetapi
kasih yang sejati itu panjang sabar terhadap kawan hidup dan dengan demikian
terlindunglah kebahagian hidup pernikahan. Poligami itu bertentangan dengan kasih
kristen yang berlandaskan kasih sejati. Kasih kristen menuntut monogami. Tetapi
monogami itu bukan hanya tuntutan saja, melainkan itu suatu pemberian Tuhan
yang sangat besar. Rahasia dwi-tunggal (monogami) itu adalah kebahagiaan
duniawi yang terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita.
Kurangnya
pemahaman tentang monogami tersebut akan mempengaruhi kehidupan orang-orang
percaya dalam melayani diladang Tuhan, juga akan berpengaruh terhadap sikap dan
tindakan didalam melayani, serta pertumbuhan gereja dan jemaat yang dilayani.
Barang siapa yang merusak dan mencemarkan rahasia itu akan mengetahui, bahwa
dengan demikian ia merusakkan dan mencemarkan salah satu pemberian Tuhan
Posting Komentar untuk "Pebedaan MONOGAMI dan POLIGAMI Dalam Perspektif Kristen"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.