Perbedaan Janji Allah dan Janji Manusia Mikha 2:12-13 - Saat Teduh
Perbedaan Janji
Allah dan
Janji Manusia
Mikha 2:12-13
Beberapa orang mudah berjanji, namun untuk
menepatinya begitu sulit dan bahkan berujung pada kekecewaan dari yang
dijanjikan. Janji manusia sering kali meleset, padahal janji itu ibarat utang,
yang harus ditepati atau dibayar lunas. Bagaimana dengan janji Allah, apakah
kita memiliki perspektif yang sama seperti janji manusia?
Di tengah nubuatan Nabi Mikha akan suatu malapetaka
besar sebagai hukuman yang setimpal dengan perbuatan dosa mereka, Allah
menubuatkan juga berita keselamatan bagi bangsa Israel, sebagai “umat sisa”
yang masih setia dan mengasihi-Nya di masa depan. Allah sendiri sebagai pelopor
dan pemimpin barisan umat-Nya. Bahkan, ditekankan dua kali kata
“sungguh-sungguh” sebagai penegasan atas janji Allah di masa depan yang pasti
akan digenapi.
Kita percaya bahwa status kita sebagai umat Allah
yang memiliki hak istimewa tidak serta-merta membuat kita kebal dari dosa dan
hukuman. Status istimewa selalu disertai tanggung jawab moral yang lebih besar.
Penghukuman tidak pernah menjadi tindakan terakhir dari Allah. Dia bertindak
secara tetap dari hukuman ke kasih karunia, dari penghakiman ke pengampunan,
dan dari penderitaan ke pengharapan. Janji pemulihan Allah yang berupa
keselamatan hanya diberikan kepada orang yang percaya dan dengan sabar dan
setia menunggu janji-Nya dalam kebenaran firman-Nya, bukan kepada mereka yang
menikmati dosa-dosanya dan tidak mengikuti jalan-jalan-Nya.
Tak ada alasan bagi kita untuk meragukan keseriusan
dan kemampuan Allah untuk menepati janji-Nya. Kuasa Allah mengubah apa yang
tidak mungkin. Dia menerobos segala keraguan yang menghalangi kita. Allah
sendirilah yang akan memisahkan orang-orang yang setia dari orang-orang yang
tidak setia dan hidup menyimpang dari jalan-Nya.
Jika kita mau hidup di dalam janji pemulihan Allah,
maka hendaklah kita hidup setia dalam pimpinan-Nya, setiap waktu dan di setiap
tempat, dalam segala keadaan yang kita alami. Laksana bayangan yang selalu
mengikuti ke mana pun kita berjalan.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Janji Allah dan Janji Manusia Mikha 2:12-13 - Saat Teduh"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.