Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Kristen Yang Sejati Renungan setiap hari - Surat Filemon

 

Renungan setiap hari tahun 2022 Surat Filemon

Kitab Filemon

Filemon adalah anggota jemaat dikolose, ia seorang warga kota Kolose yang disebut dalam Perjanjian Baru. Di Kolose, Filemon merupakan orang yang terkemuka dan rumah Filemon menjadi tempat berkumpul jemaat Kristen dan disebutkan juga Arkhipus dan Apfia (menurut tradisi adalah istri Filemon) yang rupanya adalah anggota keluarga Filemon.

Paulus menulis "surat penjara" ini (ayat File 1:1,9) sebagai surat pribadi kepada seorang bernama Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang pertama di Roma (Kis 28:16-31). Nama-nama sama yang disebut dalam Filemon (ayat File 1:1-2,10,23-24) dan Kolose (Kol 4:9-10,12,14,17) menunjukkan bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua surat ini ditulis dan diantarkan pada waktu yang sama.

Filemon menjadi pemilik hamba (ayat File 1:16) dan anggota gereja di Kolose (bd. ayat File 1:1-2 dengan Kol 4:17), ia bertobat dibawah pelayanan Paulus (ayat File 1:19). Onesimus menjadi hamba Filemon yang telah lari ke Roma; di situ dia kenal Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara mereka (ayat File 1:9-13). Sekarang dengan segan Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, ditemani oleh Tikhikus, teman sekerja Paulus, bersama dengan surat ini (bd. Kol 4:7-9).

Apa ciri Kristen yang sejati?

Mempunyai Sifat Kristus. Ay. 4-7

Ketika bertobat dan pecaya kepada Kristus maka kehidupan kita mengalami transformasi yaitu “cara pandang kita,” cara pandang kita berubah bukan lagi berpusat kepada diri sendiri melainkan berpusat kepada Allah. Rasul Paulus bersyukur kepada Allah atas apa yang didengarnya tentang kasih Filemon kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus harus dikasihi sebagai Allah melebihi segala-galanya, sebagaimana yang dituntut oleh kesempurnaan ilahi-Nya, dan dalam hubungannya dengan kita, yaitu Dia sebagai Tuhan, Tuhan kita, Pencipta kita, Penebus, dan Juruselamat yang telah mengasihi kita dan menyerahkan diri-Nya bagi kita. Paulus bersyukur kepada Allah atas apa yang didengarnya tentang ini, tentang tanda-tanda dan ungkapan-ungkapannya dalam diri Filemon.

Dan juga atas iman Filemon kepada Kristus. Kasih kepada Kristus, dan iman kepada Dia, adalah anugerah-anugerah kristiani yang utama, yang untuk itu ada banyak alasan untuk memuji Allah, apabila Ia memberkati siapa saja dengan anugerah-anugerah itu, seperti dalam Roma 1:8, aku mengucap syukur kepada Allahku sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia. Dan, ketika merujuk kepada jemaat di Kolose (Kol. 1:3-4), kami selalu mengucap syukur kepada Allah, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus. Ini adalah anugerah yang menyelamatkan, dan merupakan dasar ajaran kehidupan kristiani dan semua perbuatan baik.

Ketika Filemon percaya, dia mengambil langkah untuk terus berubah dan memberi buah serta menjadi bagian untuk melayani orang-orang di kolose. Rasul Paulus menggabungkan doa dengan puji-pujian, supaya buah-buah dari iman dan kasih Filemon semakin terlihat lagi, sehingga penyampaian iman dan kasih itu akan mendesak orang lain untuk mengakui semua kebaikan yang ada pada dirinya dan keluarganya terhadap Kristus Yesus. Supaya terang mereka bercahaya di depan orang, sehingga orang lain, karena melihat perbuatan mereka, dapat tergugah untuk meneladani mereka, dan memuliakan Bapa mereka yang di sorga. Perbuatan-perbuatan baik harus dilakukan bukan karena kesombongan ingin dilihat orang, melainkan supaya orang melihatnya dan memberikan kemuliaan kepada Allah dan kebaikan bagi sesama.

Paulus menambahkan satu alasan lagi, baik untuk doanya maupun puji-pujiannya (ay. 7): “Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Kebaikan yang telah engkau lakukan dan masih engkau lakukan adalah sesuatu yang memberikan sukacita dan penghiburan berlimpah bagiku dan bagi orang lain. Oleh karena itulah kami ingin supaya engkau terus berkelimpahan dalam buah-buah yang baik seperti itu, bagi kehormatan Allah dan nama baik agama.

Mempunyai sifat mengampuni, 9-12

Harapan Paulus supaya Filemon mengampuni dan meneriman Onesimus sebagai anak rohani. Onesimus mengalami transformasi perubahan, dia membantu Paulus dan melayani sama-sama. Ada tiga kata yang Paulus pakai bicara mengenai hal yang positif dan apa yang telah terjadi dalam diri Onesimus. Yang pertama, Paulus mengatakan “Onesimus adalah anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara” (Filemon 1:10). “Dia saudaraku yang kekasih” (Filemon 1:16). Tetapi yang paling menyentuh hati adalah Paulus mengatakan, “Dia adalah buah hatiku” (Filemon 1:12). Dari situ kita bisa melihat betapa dekatnya dan eratnya hubungan Paulus dengan Onesimus.

Salah satu budak yang bekerja kepada Filemon adalah Onesimus. Hubungan antara Filemon dengan Onesimus sempat kurang baik karena Onseimus pergi melarikan diri dari Kolose dan membawa harta milik Filemon. Ia bertobat ketika di penjara, berkat pewartaan dari Paulus. Rasul Paulus mengirim surat pribadinya kepada Filemon, melalui suratnya meminta Filemon agar memaafkan Onesimus dan menerima Onesimus kembali. Tidak hanya itu, Paulus juga meminta Filemon agar menerima Onesimus dengan status yang tidak lagi budak tetapi saudara terkasih. Selain itu, Paulus juga membujuk Onseimus sendiri untuk kembali kepada Filemon yang merupakan tuannya.

Kita belajar dari sini sebagaimana Paulus terus mengharapkan Filemon untuk menerima orang yang pernah melakukan kesalahan. Onesimus telah melarikan diri dari majikannya Filemon, seharusnya dihukum keras. Paulus tahu apa konsekuensi yang harus diterima oleh Onesimus, tetapi dia melihat bahwa ada perubahan signifikan dalam diri Onesimus tersebut. Oleh sebab itu, dia meminta Filemon untuk memaafkan atau mengampuni Onesimus, dan menerimanya kembali. Ajaran penting di sini adalah “Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk tidak diampuni, dan tidak ada seorang pun yang begitu hina untuk tidak dicintai.” Kita mestinya mampu dengan rendah hati menerima mereka yang pernah berbuat salah kepada kita, itulah salah satu ciri khas pengikut Kristus.

Pengampunan Filemon kepada Onesimus ini harus menjadi teladan indah bagi kita dalam hal mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam hidup ini seringkali ada begitu banyak "Onesimus" di sekitar kita yang mungkin telah merugikan kita, menyakiti, mengecewakan, menipu atau berbuat hal yang negatif kepada kita. Bagaimana reaksi saudara kepada "Onesimus-Onesimus" itu? Apakah saudara bersikap seperti Filemon ini atau tidak? Apakah saudara mengampuni mereka seperti Filemon, ataukah justru saudara membenci dan menyimpan dendam kepada mereka? Tentu tidak gampang bagi Filemon untuk mengampuni dan menerima kembali Onesimus yang telah merugikan dan mengecewakannya. Tetapi faktanya ia bisa melakukan itu.

Melupakan masa lalu ketika di dalam Kristus, Ay. 18-19

Jika seseorang selalu membicarakan kesalahan dan kegagalan di masa lalu, maka kita tahu bahwa ia tidak fokus pada masa kini.  Salah satu favorit Iblis adalah membuat kita tinggal dalam kegagalan masa lalu sehingga kita tidak berada pada posisi menerima berkat masa kini dari Tuhan.  Tetapi Iblis akan juga mencoba menarik kita untuk membuat kita berdiam dalam kesuksesan masa lalu.  Ada beberapa orang yang mau melupakan kegagalan atau luka masa lalu, tetapi mereka selalu mau mengingat kemenangan atau kesuksesan mereka sehingga mereka dapat memuji diri.  Mereka berharap orang lain tahu siapa mereka dan apa yang telah mereka lakukan. Jika terfokus pada masa lalu, kita mungkin kehilangan berkat masa kini.  Kita tidak bisa hidup di masa lalu sekaligus menikmati sukses di masa kini.  Serahkan segalanya kepada Tuhan, kemenangan maupun kegagalan  lupakanlah semuanya.  Jangan biarkan masa lalu menutupi apa yang Allah sediakan hari ini, tetapi fokuslah pada masa kini sehingga kita bisa terus maju kepada kebesaran di dalam Tuhan.

Cara pandang Paulus. Paulus memiliki cara pandang Allah terhadap seorang berdosa yang bertobat. Paulus tidak lagi mengasingkan Onesimus sebagai orang yang tidak berguna, tetapi sejak Onesimus menyesali perbuatannya dan bertobat, ia menerimanya sepenuh hati sebagai saudara kekasih. Cara pandang inilah yang Paulus harapkan dari Filemon yang belum dapat menerima hambanya, Onesimus. Tanpa sadar, seringkali kita memiliki cara pandang yang menghakimi orang lain, yang sesungguhnya telah bertobat, namun karena tak kuasa menerima penolakan kita, maka kembali ke jalannya yang salah.

William Barclay: Kekristenan tidak berusaha untuk membantu seseorang untuk meloloskan diri dari masa lampaunya dan lari darinya; kekristenan berusaha untuk memampukan ia untuk menghadapi masa lalunya dan naik di atasnya atau mengatasinya. Onesimus telah melarikan diri. Jadi, ia harus kembali, menghadapi konsekuensi dari apa yang telah ia lakukan, menerimanya dan naik di atasnya atau mengatasinya. Kekristenan tidak pernah lari atau meloloskan diri, kekristenan selalu mengalahkan.

Penerapan/Aplikasi

Kita belajar dari sikap Paulus yang simpatik dan rendah hati, seperti ditunjukkannya kepada Filemon. Teks ini mengingatkan kita untuk bersikap seperti Paulus dalam hubungan kita dengan sesama. Walaupun praktik perbudakan tidak lagi seperti pada zaman dulu di dunia Yunani-Romawi kuno, tetapi sikap Paulus ini tetap menjadi pedoman bagi kita supaya tidak menggunakan posisi dan otoritas yang kita miliki untuk memaksakan kehendak kepada orang lain. Seorang pemimpin yang baik dan rendah hati akan mampu memengaruhi bawahannya dengan pendekatan dan kata-kata yang simpatik. Di sini kita diajak untuk menjadi sahabat yang baik kepada sesama tanpa pengecualian.

Kiranya Tuhan memberkati dan memimpin setiap kita supaya kita boleh hidup di dalam kebenaran dan kasih dan menjadi anak-anak Tuhan yang semakin dewasa dalam hidup kita. Kiranya hati kita dipenuhi oleh syukur karena semua hal yang indah dan baik Tuhan sudah bentuk di dalam diri kita, keluarga kita, orang-orang yang kita kenal, dan di situ kita menyaksikan Tuhan sanggup melakukan lebih daripada apa yang kita minta dan kita doakan.

Posting Komentar untuk "Ciri Kristen Yang Sejati Renungan setiap hari - Surat Filemon"