Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tugas-Tugas Seorang Gembala Orang Percaya

 

Tugas-Tugas Seorang Gembala Orang Percaya

Tugas-Tugas Gembala

Setiap profesi pasti memiliki tugas masing-masing, sehingga dapat berfungsi sebaik-baiknya, demikian halnya dengan seorang gembala. Seorang gembala memiliki tugas-tugas khusus untuk menjalankan fungsinya sebagai gembala dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

Mengajarkan Ajaran Sehat

Fungsi gembala jemaat ialah memimpin anggota jemaat untuk menjadi dewasa dalam Firman Tuhan. Hal ini perlu dilakukan agar jemaat bisa mengambil keputusan yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan serta membangun jemaat.[1] Seorang gembala harus memberi makan jemaatnya yaitu Firman Tuhan agar pertumbuhan iman jemaat semakin baik dan tidak mudah tergeser dari kepercayaan mereka.

Dalam salam pembukaan surat Rasul Paulus kepada Timotius menegaskan wewenangnya sebagai seorang hamba Yesus Kristus. Orang-orang yang menyebabkan Timotius menghadapi kesulitan perlu tahu bahwa Timotius adalah gembala yang melayani mereka sebab telah menempatkan dia di sana, karena Rasul Paulus menerima wewenang dari Tuhan Yesus. Masalah yang dihadapi oleh Timotius pada waktu itu ialah ada golongan Gnostik yang mulai mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan sehingga ada orang-orang percaya yang mulai mengikuti ajran-ajaran tersebut,[2] sehingga Paulus mengirim suratnya untuk menasehatkan Timotius untuk tetap mengajarkan apa yang telah mereka dengar dari Paulus kepada orang-orang percaya yang digembalakannya.

Salah satu alasan mengapa gembala harus tetap dalam profesinya adalah karena para pengajar sesat sedang giat berusaha untuk menjerat orang-orang percaya. Sama seperti pada masa Paulus, pada masa sekarang pun ada banyak pengajar sesat yang mengajarkan ajaran-ajaran sesat. Orang Kristen harus menghadapi mereka dengan serius. Pengajar sesat tidak mengajarkan Injil kepada orang-orang yang tersesat, tetapi mereka ingin menyesatkan orang-orang Kristen dan menangkap mereka untuk tujuan tertentu. 

Jadi, seorang gembala harus menyampaikan Firman Tuhan sesuai dengan ajaran Alkitab. Gembala jemaat harus mengajarkan jemaatnya mengenai ajaran-ajaran sehat, misalnya dalam pemilihan musik. Jemaat harus mengetahui pujian yang mengarah pada kebenaran Firman Tuhan. Karena pujian tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan seseorang. Seorang penyanyi yang mengajarkan sebuah pujian dusta sama saja dengan seorang guru yang mengajarkan sebuah dusta.[3]

Memberitakan Injil

Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma mengatakan bahwa Paulus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani (Rm. 1:16).

Gembala merupakan pelayan Tuhan yang telah menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan juga memiliki hati yang rindu untuk melayani jiwa-jiwa yang belum diselamatkan dan ingin melihat orang-orang yang belum diselamatkan berubah dan berbalik kepada Kristus. Gembala jemaat harus memiliki keyakinan akan pengajaran atau injil yang disampaikan kepada jiwa yang sesat. Paulus menjelaskan bahwa keselamatan itu bukan untuk dia sendiri, tetapi juga untuk semua orang yang menerima Yesus Kristus (I Tim. 1:15). Jika Tuhan Yesus dapat menyelamatkan Saulus dari Tarsus, orang yang paling berdosa, tentu Ia juga dapat menyelamatkan siapa saja.

Seorang gembala jemaat harus memberikan kesaksian hidup teladan kepada jemaatnya dan juga kepada orang-orang yang tersesat bukan hanya menyampaikan firman Tuhan tetapi mempraktekkan dalam kehidupannya.Dalam surat-surat penggembalaan Rasul Paulus menasehatkan para gembala seperti Timotius dan Titus untuk memiliki sikap-sikap yang baik sebagai seorang gembala. Sebagai contoh dalam II Timotius 3:5, nats tersebut memerintahkan agar Timotius mampu menguasai diri dalam segala hal. Dengan memiliki sikap yang baik sebagai gembala, maka sikap tersebut dapat mempengaruhi jemaat sehingga menjadi baik pula.

Mempertahankan Iman Jemaat

Dalam surat Paulus kepada Timotius, ia menyerahkan tanggung jawab kepada Timotius supaya melaksanakannya, selain mengajarkan ajaran yang sehat dan memberitakan injil juga harus mempertahankan iman jemaat. Ini adalah kewajiban gembala untuk memelihara kebenaran atau doktrin Injil yang diterima dan dianut di dalam gereja, dan mempertahankannya terhadap semua oposisi.

Mempertahankan iman jemaat adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pelayan Tuhan atau gembala. Oleh sebab itu gembala harus benar-benar memperhatikan setiap iman jemaatnya, karena dalam jemaat lokal anggota memiliki latarbelakang yang berbeda-beda baik dalam pengetahuan kebenaran maupun pendidikan.

Mendisplinkan Jemaat

Seorang gembala jemaat harus mengatur sopan santun dalam kebaktian jemaat agar kebaktian berjalan dengan teratur (I Kor. 14:26-40) serta menjalankan disiplin gereja. Yesus telah memerintahkan bahwa apabila seorang percaya tidak mau tunduk dan menaati nasehat secara pribadi maka masalah itu harus diserahkan kepada gereja untuk didisiplin (Mat. 18:17). Paulus secara tegas sekali meminta agar jemaat di Korintus menjalankan disiplin jemaat (I Kor. 5:13).

Tujuan untuk mendisiplinkan jemaat yang pertama adalah untuk membawa kemuliaan kepada Allah. Kedua, untuk memulihkan dan membangun anggota jemaat yang telah jatuh dalam dosa (Mat.18:15; 2 Tes. 3:14-15). Ketiga, untuk menghasilkan iman yang sehat (Tit. 1:13; 1 Tim. 1:19-20). Keempat, untuk memenangkan jiwa bagi Kristus (2 Tim. 2:24-26). Kelima, untuk membungkam guru-guru palsu dan pengaruh mereka di gereja (Tit. 1:10-11).

Disiplin Gereja sangat penting untuk kesucian dan perlindungan dari kerusakan moral dan doktrinal yang murni.[4] Dosa dalam kehidupan gereja mendukakan Roh Kudus dan memadamkan kuasa-Nya. Oleh sebab itu disiplin dalam sebuah gereja sanagat diperlukan.

 

 

 



[1] Dr. Suhento Liauw, Doktrin Gereja Alkitabiah (Jakarta: GBIA Graphe, 1996), 131.

[2] William Barclay, Pemahaman Alkitab Sehari-hari  (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 299.

[3] Warren W. Wiersbe, Setia Di Dalam Kristus (Bandung; Kalam Hidup, 1981),  17.

[4] Dr. J. L. Ch. Abineno, Penatua: Jabatannya dan Pekerjaannya (Jakarta: BPK. Gunung Mulia), 16.

 

Posting Komentar untuk "Tugas-Tugas Seorang Gembala Orang Percaya"