Iri Hati Berakar dari Hati Saat Teduh Yakobus 4:1-10
Iri
Hati Berakar dari Hati
Yakobus
4:1-10
Kehidupan
yang penuh kompetisi dan perbandingan dapat menimbulkan iri hati. Sikap iri
kerap tersembunyi dan tak diakui meski dialami semua orang. Psikologi
menjelaskan bahwa iri hati dialami oleh orang-orang yang rendah diri dan
mengalami kegagalan.
Yakobus
menunjukkan, iri hati dipandang sebagai hal yang sangat serius oleh Allah.
Salah satu dampak dari dosa manusia menyebabkan manusia dikuasai iri hati. Akar
dari iri hati adalah persahabatan dengan dunia dan permusuhan dengan Allah.
Iri
hati merupakan ekspresi ketidakpuasan manusia terhadap posisinya yang telah
ditetapkan Allah dalam tatanan semesta ciptaan. Segala pemberian Allah
dirasakan tidak cukup. Hawa nafsu menguasai dirinya. Ia menginginkan banyak
hal, namun secara tidak terkendali. Ia selalu merasa kurang sebab segala
sesuatu tidak dapat memuaskannya.
Iri
hati membutakan diri terhadap anugerah Allah. Iri hati tidak hanya didapati
pada orang yang tidak pernah berdoa. Ada juga orang-orang yang seakan religius,
namun menentang Allah. Baginya, doa bukanlah relasi dan penyandaran diri kepada
Allah, melainkan sebagai sarana untuk menuntut Allah agar memuaskan hasratnya
yang tak terbatas.
Hati
yang dipenuhi amarah akan kehilangan sukacita. Iri hati menimbulkan perasaan
tidak senang karena sesuatu yang dimiliki orang lain. Ia dapat mewujud dalam
segala tindakan tanpa kasih, misalnya keinginan melihat orang lain celaka,
persaingan tidak sehat, curiga, gosip yang mencederai nama baik orang lain,
kritik, atau humor sarkastik.
Iri
hati begitu mengerikan dan mematikan. Oleh sebab itu, pemulihannya hanya
mungkin terjadi dari tindakan aktif Allah. Hanya kasih karunia Allah yang
memampukan kita untuk bersikap rendah hati. Dalam terang kasih-Nya, kita
disadarkan siapa sesungguhnya Allah dan kita sebagai ciptaan. Kesadaran itu
seharusnya membawa kita kepada ratapan penyesalan, pengakuan, dan pertobatan
yang tulus.
Mari
kita datang kepada Bapa yang penuh kasih dengan jujur untuk mengakui bahwa kita
merasa iri hati dan melakukan yang jahat.
Posting Komentar untuk "Iri Hati Berakar dari Hati Saat Teduh Yakobus 4:1-10"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.