Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arti Baptisan api dan Maknanya

 

Arti Baptisan api dan Maknanya

Baptisan Api

Pendahuluan

Dalam kehidupan sekarang, banyak orang yang mengartikan sesuatu arti untuk baptisan api. Dalam agama Kristen, baptisan api adalah istilah yang dipakai untuk menyebut proses pemurnian iman dengan menggunakan penderitaan. Kata baptis berasal dari bahasa Yunaniάπτισμα", yang arti longgarnya "berendam atau mandi" sedangkan "api" dikonotasikan sebagai sesuatu yang panas dan menimbulkan efek siksaan atau penderitaan. Karena itu "Baptisan api" adalah kiasan untuk "baptisan penderitaan", yang dianggap segolongan orang merupakan baptisan ketiga sesudah baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

Umat Kristen mempercayai bahwa baptisan api dilakukan oleh Tuhan terhadap orang-orang tertentu dengan cara mengizinkannya untuk mengalami penderitaan tertentu untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Baptisan api menghasilkan dua kemungkinan: sukses atau gagal. Baptisan Api tidak sama dengan hukuman, karena hukuman diberikan sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karena terjadinya suatu dosa atau kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sedangkan baptisan api dilakukan tanpa dilatarbelakangi dosa, melainkan sebagai alat uji untuk melihat kemurnian ibadah seseorang kepada Tuhan.

Latar Belakang

Dalam berbagai aliran kekristenan yang yang ada di dunia ini ada banyak ajaran atau doktrin yang muncul. Dimana semakin banyak aliran yang muncul maka semakin banyak juga doktrin. Hal ini disebabkan karena pemahaman Alkitab yang berbeda.  Pada tahun 1895 di dalam fire-baptzed Holiness Chruch (Gereja Kesucian Baptisan Api) telah muncul yang namanya baptisan Api yang sering disebut bakat ketiga atau pengalaman ketiga. Gerekan kesucian ini langsung dihubungkan dengan gerakan pentakosta pada abad 20.

Masalah lain juga yang kita hadapi dalam konteks 3:11, adalah gerakan Bala keselamatan, dimana mereka memiliki pandangan bahwa karena ayat ini mengatakan “dibaptis dengan Roh dan Api” maka ada kemungkinan baptisan dapat menggunakan bendera.

Baptisan Api

A.   Latar Belakang Munculnya Baptisan Api

Ajaran tenang pemahaman tentang Baptisan Api, ini terutama dilembagakan sejak 895 di dalam fire-Baptized Holiness Church (Gereja Kesucian Baptisan Api), salah satu gereja yang muncul dari linkungan Asosiasi Kesucian Nasional, yang tidak betah lagi dilingkungan metodis.[1]Ajaran ini dipromosian dengan mendasarkannya pada beberapa nas Alkitab (misalnya Matius 3:11 dan Luk, 3:16) yang memang menyebut-nyebut baptisan api bergandengan dengan baptisan Roh Kudus. Menurut pemahamanpenganut paham ini, seseorang yang dibenarkan (sama dengan mendapatkan berkat atau karunia pertama) dan disucikan (sama dengan mendapatkan berkat kedua), pada puncaknya akan mendapatkan Baptisan Roh Kudus dan Api, atau cukup disebut baptsian Api, sebagai bakat ketiga atau pengalaman ketiga. Baptisan api ini ditandai dengan “great esctasi and demostration of joy “yang sering terungkap lewat teriakan, erangan, berbahasa lidah, kesurupan, dan bahkan kejang-kejang (bandingkan Toronto Blessing).”

Gereja atau kelompok yang mengajarkan dan mempraktikan Baptisan api ini sangat diminati oleh masyarakat kelas bawah, khususnya dari kalangan kulit berwarna., karena disitu mereka mendapatkan kesempatan mengekspresikan penghayatan tentang keagamaan mereka (sambil melepaskan beban-beban hidup mereka) secara bebas dan spontan. Menarik bahwa paham “Social Gospel”, yang antara lain dicetuskan oleh Washington Gladden dan Walter Rauchhenbuch pada kurung waktu yang sama, yang bercita-cita membentuk masyarakat yang adil dan mereta dan menjajikan masa depan yang lebih baik bagi kaum miskin dan tertindas,  justrus kurang diminati oleh kaum miskin yang tertindas itu sendiri.

Gereja atau gerakan kesucian Baptisan Api ini menyediakan mata rantai penting yang menyambungkan secara langsung gerkan kesucian dengan gerekan pentakosta abad ke-20. Dengan mengajarkan bahwa baptisan Roh (Baptisan Api) merupakan suatu pengalaman lanjutan yang terpisah dari penyucian, ia telah meletakkan salah satu pokok ajaran dasar bagi gerakan Pentakosta. Kemunkinan besar, dari gereja inilah Charles F. Parham menerima gagasan pemisahan baptisan Roh dari penyucian. Jadi dalam segi-segi sosial, doktrinal danintelektual, Gereja Kesucian Baptisan Api merupakan kelompok langsung dari pentakostal modern (synan 1971:55-76)

B.    Baptisan Api Secara Teologis

1.    Baptisan

Pada masa Yesus hidup di dunia, terdapat tiga segi baptisan yang perlu diperhatikan yaitu baptisan yang dilakukan oleh Yohanes pembaptisan den hubungannya dengan Ysus sendiri; baptisan yang dilakukan oleh Yesus sendiri mealui murid-muridNya; dan perintah Yesus kepada murid-muridNya untuk membaptiskan.[2]

·         Baptisan Yohanes diambarkan sebagai ‘Baptisan pertobatan untuk (eis) pengampunan dosa” (Mar. 1:4; Luk. 3:3), sesuai dengan seruannya kepada orang-orang untuk bertobat karena kerajaan Alah sduah dekat. Dalam pengertian ini muncul pendapat bahwa pengampunan adalah hasil dari upacara baptisan secara lahiriah.Namun pengampunan bukan merupakan hasil dari upacara secara lahiriah, tetapi baptisan merupakan suatu demonstrasi dihadapan umum bahwa pengapunan telah terjadi. Maka dalam pengertian seperti ini, kita dapat melihat perbedaan anatara Yohanes dengan baptisan Yahudi. Jadi baptisan Yohanes tidak sama seperti baptisan Yahudi,  yang ditujukkan pada orang Yahudi; Baptisan Yohanes tidak bermaksud untuk membuat mereka menjadi orang Yahudi, tetapi untuk membuat mereka sadar akan kebutuhan bertobat.

·         Baptisan Yesus. Di dalam Mat. 3:11; Luk. 3:16 menyatakan bahwa Yesus akan membaptis dengan Api dan Roh, sedangkan Yohanes membaptis dengan air saja.

·         Amanat kepada murid-murid untuk membaptiskan. Dalam perintah yang diberikan kepada murid-murid untuk mebaptiskan (Mat. 28:19-dst) mereka yang dibaptiskan dinyatakan sebagai ‘murid-mrid”. Jadi dalam hal jelas bahwa baik Yohanes pembaptis maupun murid-murid melakukan baptisan dengan Api dan Roh.

2.    Dasar Alkitab mengenai baptisan Api

Kontek dalam injil sinoptik

·         Matius 3:11. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

·         Markus 1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

·         Lukas 3:16b. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Berdasarkan ayat tersebut diatas kita dapat mengetahui baptisan dengan Roh dan Api merupakan janji. Janji baptisan ini dikurung oleh dua metafora (ungkapan kiasan). Dalam pembahasan dibawah ini kami hanya membahas tentang baptisan Api walaupun kedua baptisan diatas tidak dapat dipisahkan.

·         Arti kata Api

Dalam bahasa Yunani kata “Api” yang digunakan dalam Matius 3:11b  artinya api, menyala-nyala, dan nyala api.

Ada beberapa penafsir tentang hal ini:

William Barcalay : kalau kristus datang dan masuk ke dalam hidup seseorang, maka segala kotoran kejahatan dihapuskan.[3] Jadi dengan dmikian Api mengandung arti penerangan, kehangatan, dan pemurnian yang dibawa oleh masuknya Ysus kristus ke dalam hati seseorang.

Sefan Leks : dalam kitab Suci, Roh (Allah) ialah kuasa Allah yang sedang berkrya antara lain menciptakan, membaharui dan mengubah.[4]  Api ialah kekuatan yang menghacurkan (ingatlah kata murka 3:7) dan sekaligus membersihkan. Berdasarkan arti kedua kata ini, ungkapan dengan membaptis dngan Roh dan Api dapat dipahami begini: baptisan yang akan diadakan oleh Yesus akan menghancurkan para pendosa (Api murka Allah yang maha kudus 3:7), tetapi akan memberi kuasa dari hidup (Roh Allah) kepada mereka yang percaya kepada amanatNya. Para ahli lain cenderung mengartikan Roh dan Api sebagai dua kata yang saling memperjelas yaitu Roh kudus akan memurnikan manusia seperti api. Berbeda dengan pemurian dengan air yang kelihatan secara lahiriah, pemurnian lewat api tidak mencolok mata, sehingga dengan tepat menggambarkan tindakan Allah.

Tafsiran Wiclyffe dari matius ayat 3:12, mengatakan, “Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Gandum adalah mereka yang memiliki hayat di batinnya.

Tuhan akan membaptis mereka dalam Roh Kudus. Debu jerami (sekam) adalah mereka yang tidak memiliki hayat, mengacu kepada orang Yahudi yang tidak mau bertobat. Terakhir, lalang mengacu kepada orang Kristen palsu. Nasib kekal debu jerami dan lalang sama – binasa dalam lautan api (Mat. 20:22-23).Tetapi kata Yesus kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima? Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima."(Markus 10:38,39)

Cawan dalam konteks Markus 10:38 tersebut bermakna penderitaan, yang diperkuat oleh Sabda Yesus Kristus sewaktu berdoa di TamanGetsemani menjelang penyaliban-Nya:"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).

Karena itu pengertian ". dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima" di Markus 10:39 tersebut mempunyai makna bahwa Yesus Kristus harus menerima, menjalani atau "direndam" dalam penderitaan.

Ada beberapa arti kemungkinan dari kata (Api) diatas sebagai berikut :

o   Hukuman (Bdk. Ay.10,12)

o   Alat pemurni (Mat. 3:2-30) “siapakah yang dapat tahan akan hari kedatanganNya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakakkan diri? Sebab Ia seperti Api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak, dan Ia mentahirkan orang lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar bagi Tuhan.

Kalau ‘api’ diartikan sebagai ‘hukuman’ maka

o   Cocok dengan arti “Api” dalam konteks, yaitu ay. 10, 12

o   Ayat 11. Artinya jadi, yang percaya akan diberi Roh Kudus sedang yang tidak percaya akan di hukum. Hal ini cocok dengan Mat 3:2-3

o   Kalau “Api” diartikan sebagai alat pemurni, maka cocok dengan Mat. 3:2-3, tidak cocok dengan ay. 10,12.

Karena itu ada orang yang mengambil kedua arti tersebut. Jadi, orang yang percaya akan menerima Roh kudus dan disucikan, sedangkan orang yang tidak percaya akan dihukum. Adanyabaptisan api dan baptisan Roh ini dijadikan dasar oleh orang-orang balakesalamat untuk melakukan baptisan dengan bendera. Argumetasi mereka adalah sebagai berikut : adanya baptisan api dan baptisan Roh menunjukkan bahwa baptisan tidak harus dlakukan dengan air dan karena itu boleh juga dilakukan dengan bendera.

Maka jawaban dari argumentasi tersebut diatas “baptisan Api maupun baptisan Roh” tidak menunjuk pada sakramen baptisan. Dengan kitab suci sakrmen baptisan tidak pernah dilakukan dengan menggunakan cat lain selain air. Oleh sebab itu melakukan sakramen baptisan dengan menggunakan bendera adalah tidak sah! Dalam ungkapan yang digunakan dalam Mat. 3:11b, adalah ungkapan metafora (kiasan),  yang menjelaskan arti Api yang menghancurkan : Mat 3:10b “setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik pasti akan ditebang dan dibuang ke dalam api” dab Mat 3:12c menjelaskan tentang baptisan api: “debu jerami itu akan dibakrNya dalam api yang tidak terpadamkan”.  Api memiliki fungsi yang menghukum bahkan menghancurkan. Namun justrus dalam ayat ini gambaran menampi gandum juga menjelaskan segi positif dari baptisan mesianis: gandum dibersihkan dari semua jerami, kemudian dikumpulkan ke dalam lumbung. Fungsi membersihkan, menyucikan ini dapat dilihat dari Roh: sama seperti angin (pneuma) memisahkan “gandum” dan “jerami” pada waktu menampi.

Walaupun demikian rupanya tidaklah tepat untuk membagi dan membedakan dua baptisan tersebut,seolah-olah baptisan yang satu menyucikan melalui Roh Kudus dan baptisan yang lain menghancukan melalui Api[5]. Kesimpilan ini mempunyai alasan-alasan sebagai berikut:

a.    Kata “en” sama dengan “di dalam”menyangkut baik”pneuma hagion-Roh Kudus dan “pyr=api,berarti keduanya adalah satu. Yesus tidak membaptis satu kali dengan api. Alat/unsur (element) baptisan mesianis selalu satu yaitu Roh Kudus dan Api. Perlu diperhatikan bahwa kecuali dalam injil Matius dan Lukas,istilah yang selalu dipakai ialah hanya “baptisan dalam Roh Kudus”dan oleh sebab itu dapat saja dihilangkan. Dugaan ini didukung oleh kenyataan dalam perjanjian lama baik “Roh Kudus”maupun “api”berkaitan dengan penyucian dan penghancuran pada jaman akhir.

b.    Api dalam nubuatan sering berarti hukuman dan penghancuran orang fasik (Yes 31:9;66:15 dst Yeh 38:22;39:6;Am 7:4;mat 3:19),tetapi dapat juga berarti penyucian dan pemurnian orang benar (Yes 1:25;Zakh 13:9;mat 3:2 dst).

c.     Sebagaimana api dapat memiliki fungsi yang memurnikan dan menghancurkan demikian juga Roh dalam Yesaya 4:4 dinyatakan memiliki yang memurnikan dan menghancurkan sekaligus. Hal ini menjadi sangat jelas ketika nabi Yesaya menggambarkan pelayanan Sang Mesia oleh Roh : melalui Roh Ia akan menolong orang lemah dan orang-orang tertindas (Yes 11:1-4b). Tetapi dilain pihak Ia membunuh orang yang orang fasik mulut-Nya (Roh-Nya) (Yes 11:4c.d; bandingkan juga Yes 42:1-7 dengan Yes 49:2 dan bandingkan Yes 61:1-2a dengan Yes 61:2b).

Dengan demikian bagi mereka yang siap untuk bertobat (Mat 3:8 dst.) “baptisan dalam Roh Kudus dan Api” berarti penyucian dan pemurnian yang merupakan keselamatan. Tetapi untuk orang tidak mau bertobat hal itu berarti hukuman dan penghancuran.

3.    Kapan baptisan dalam Roh kudus dan api” digenapi?

Dalam kisah para rasul, peristiwa pentakosta digambarkan dengan istilah ini (Kis 1:5; 11:16), di mana “baptisan” ini bermanifestasi melalui lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran (Kis 2:3) dan hinggap disetiap murid.

Pada saat itu genaplah janji Yohanes pembaptis bahwa Mesias akan membaptis dengan Roh Kudus dan Api. Akan tetapi bukanlah Yohanes di dalam nubuatnya lebih menekankan arti yang menghakimi, menghukum dan dan menghancurkan arti yang menghakimi dari baptisan ini? apakah nubuat Yohanes keliru? Bahkan dalam baptisan dalam Roh Kudus dan api pada hari pentakosta merupakan wujud anugerah dan bukan wujud hukukman ? atau sudahkah Tuhan Yesus sebagai wakil menanggung hukuman yang akan datang melalui baptisan penderitaanNya (Mat 20:22; Mrk 1o:38; Luk 12:50), ehingga baptisan mesianis sekarang hanya bersifat memurnikan ? atau sudahkah orang-orang kristen pertama mengilangkan aspek hukuman itu?

Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada hakekat nubuat Alkitabiah. Seringkali peristiwa-peristiwa yang terpisah jauh satu dari yang lain di dalam sejarah, di lihat bersama menjadi satu di dalam nubuat. Demikian juga baptisan Roh Kudus dan api.

Unsur hukuman dari “baptisan dalam Roh Kudus dan api” sama sekali tidak dihilangkan. Tuhan Yesus menekankannnya sekali lagi (Luk. 12:49) justrus sehubungan dengan baptisan penderitaaNya (Luk 12:50). Tetapi pengertian yang baru dan menentukan ialah bahwa hukuman itu tidak terjadi pada waktu yang sama seperti penyucian.

Baptisan mesianis terjadi dalam dua tahap : sebagai penyucian dan penyelamatan pada kedatangan Yesus pertama bagi mereka yang bertobat dan percaya, dan sebagai penghakiman dan penghancuran pada kedatangan Yesus yang ke dua kali bagi mereka yang tidak percaya kepada mesias.

Penafsir Tuhan Yesus terhadapa Yesaya 61:1-2 membuktikan bahwa Dia sendiri baptisan Roh Kudus dan api dalam arti Dia diurapi oleh Allah untuk “memberitakan tahun rahmat Tuhn dan hari pembalasan Allah kita”. Akan tetapi pada saat Dia membacakan kata-kata ini dalam Sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi)di Nazaret, Dia berhenti di tengah-tengah kalimat ini tepat pada kata-kata “tahun rahmat Tuhan” dan tidak membacakan bagian akhir tentang pembalasan (Luk. 4:16-19).

Baru pada kedatanganNya yang kedua kali Dia akan membunuh orang pendurhaka dengan nafas (pneuma) mulutNya. Demikianlah 2 Tesalonika 2:8 menempatkan penggenapan nubuatnya mesianis dari Yesaya 11:4c, d. Dalam urutan waktu yang tepat (bdk Why 19:15).

Dengan demikian baptisan dalam Roh Kudus dan api adalah “baptisan Yesus” yang sebenarnya, yang mencakup seluruh misiNya. Baptisan dalam Roh Kudus dan api menggambarkan karyaNya yang memurnikan, menyelamatkan dan sekaligus dimulainya jaman keselamatan mesianis yang berkelanjutan hingga masa kini. Dia juga menyatakan jabatanNya sebagai hakim dan pembalasan yang akan menandai akhir zaman anugerah ini.

 



[1]Jan S. Aritonang “Berbagai aliran di dalam dan disekitar gereja” cetakan ke-8 (BPK gunung mulia: Jakarta, 2008), 172-173.

[2] Donald Guthier, Teologi Perjanjian Baru 3 (Eklesiologi, Eskatologi,Etika), (BPK Gunung Mulia; Jakarta, 2009), 40-42.

[3]William Barcalay, Pemahaman Alkitab setiap hari Matius Ps 1-10, (BPK Gunung Mulia : Jakarta 1995), 73.

[4]Stefan Leks, “Tafsir Injil Matius” (Kanisius : Yogyakarta, 2003), 71-72.

[5] Traugott G. R. Broeker, M.Th, “Baptisan dalam Roh dan “secon Blesising” Suatu studi eksegetis teologi” 5-10.

Posting Komentar untuk "Arti Baptisan api dan Maknanya"