Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Juruslamat adalah Allah (Yesaya 43:11-12)

 

Juruslamat adalah Allah

Juruslamat adalah Allah

(Yesaya 43:11-12)

  

A.    LATAR BELAKANG

Yesaya (Ibrani: Ysya'yahu; Arab: أشعياء Asya'yaa; "Yah adalah keselamatan) adalah figur utama dalam Kitab Yesaya, ia adalah nabi Yudea abad ke-8 SM. Ia dipanggil sebagai nabi pada tahun matinya raja Uzia, sekitar tahun 740 SM. Yesaya bernubuat sekurang-kurangnya 40 tahun pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda.

Yesaya menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan dua orang putra, yaitu Syear Yasyub (orang yang tertinggal akan kembali) dan Maher-Syalal Hasy-Bas (cepat rusak, cepat jadi mangsa). Nama yang diberikan kepada kedua anaknya merupakan petunjuk mengenai misinya. Ayahnya bernama Amos, ( Yesaya 1:1) sedangkan orang Arab menyebutnya dengan nama Amshoya.

Pada pertengahan abad ke-8, baik Israel pada pemerintahan Yerobeam II (782-753 SM), maupun Yehuda pada pemerintahan Uzia, menikmati masa kemakmuran. Keadaan ini sebagian besar adalah akibat lemahnya kerajaan Aram dan alpanya campur tangan Asyur di wilayah barat dalam jangka waktu yang cukup lama. Berdasarkan (2 Tawarikh 26:22) diduga Yesaya telah aktif di istana raja sekurang-kurangnya beberapa tahun sebelum wafatnya raja Uzia. Selain itu, jika Yesaya mencatat mengenai kematian Sanherib (Yesaya 37:38), maka kegiatannya di istana dan pelayanan profetiknya mencakup masa sekitar 745-680 SM. Masa pelayanan Yesaya ini penuh dengan peristiwa-peristiwa terpenting lebih dari masa-masa lain dalam sejarah Israel. Dalam kemakmuran Yehuda pada masa pemerintahan Uzia tahun 745 SM, Tiglat-Pileser III menduduki takhta Asyur dan sebelum tahun 740 SM, ia pun menguasai Siria Utara.

Selanjutnya Tiglat-Pileser III menaklukan kota Aram di Hamat dan memaksa kerajaan-kerajaan kecil lainnya untuk membayar upeti supaya terlepas dari nasib yang sama. Kondisi ini memunculkan gerakan anti-Asyur, yaitu Pekah dari Israel dan Rezin dari Aram. Gerakan ini memaksa, raja Ahas dari Yehuda untuk bergabung.[1] Karena Ahas tidak bersedia, ia akhirnya meminta pertolongan dari Asyur dan hal tersebut menyebabkan Yehuda menjadi negara dalam kendali Asyur.[1] Pada tahun 732 SM, Asyur merebut Damsyik dan mengambil wilayah utara Dataran Yizreel. Sedangkan sisa kerajaan Utara dibiarkan dalam kepemimpinan Hosea. Setelah peristiwa tersebut, ada gerakan kemerdekaan untuk menentang kekuasaan Asyur. Pada peristiwa ini, Yesaya hadir untuk memperingatkan Yehuda untuk tidak terlibat dalam gerakan politik yang sama, khususnya dalam hal meminta bantuan kepada bangsa Mesir. Pada zaman Hizkia, juga timbul gerakan-gerakan sejenis yang melibatkan Yehuda dan Mesir. Setelah Sargon raja Asyur meninggal, gerakan Yehuda timbul menentang penerusnya, Sanherib (705-681 SM).

Pada masa baktinya Yesaya menyadarkan orang-orang fasik di antara bangsanya dalam hal peribadatan. Dengan tegas ia mengajak Yehuda untuk tidak menggabungkan diri dengan bangsa-bangsa lain, melainkan percaya kepada Tuhan.[2] Pokok pemberitaannya adalah umat yang percaya kepada Tuhan mempertahankan kedudukannya sebagai bangsa yang kudus bagi Tuhan (Yesaya 7:9). Ia mendeklarasikan bahwa seisi dunia berada dalam pengendalian Tuhan, dan memperingatkan masyarakatnya bahwa negeri mereka akan dimusnahkan apabila mereka berpaling dari Tuhan

Yesaya menitikberatkan kepercayaan kepada Allah dalam keadaan yang paling sukar. Ia tidak hanya bernubuat bagi para raja, tetapi ia aktif dalam bidang politik. Yesaya menggunakan dua kata penting untuk Allah, yaitu: Yahwe Sebaot (Tuhan semesta alam yang mempunyai segala kuasa di langit dan dibumi) dan Kadosy Israel (Sang Kudus Israel). Yesaya meyakini bahwa Allah hadir secara aktif.[6] Yesaya mengetahui bahwa Allah memakai kekuasaan dan kekuatan Asyur untuk menghukum orang Israel, tetapi iapun tahu bahwa kekuatan dan kekuasaan Asyur dibatasi pula oleh kekuasaan Allah. Selain itu, Yesaya menantikan seorang Mesias dari keturunan Daud (lih. pasal 7, 9, 11).

B.    Tindakan Kenabian

        1.    Nabi dan Anak-Anaknya (Yesaya 7:3)

Tindakan Yesaya membawa anak-anaknya menuju saluran air merupakan isyarat bagi raja Ahas, bahwa rencana TUHAN tidak boleh dibandingkan dengan rencana manusia. Persekongkolan Aram dan Israel tidak akan terjadi, sedangkan rencana TUHAN berkat janjinya kepada Daud akan terjadi. Yesaya membawa anak-anaknya menuju saluran adalah jaminan aman bila Ahas mau beriman dan menyatakan kesediaannya terhadap TUHAN secara tulus.

2.    Nabi Menuliskan Nama Anaknya sebagai Isyarat (Yesaya 8:1-4)

Kisah penulisan nama dan pemberian nama yang menjadi isyarat kenabian ini jelas menunjukkan makna tindakan Yesaya sebagai peringatan akan karya TUHAN yang bertindak kepada bangsa saat ini. Dengan kisah ini, diingatkan kembali bahwa Allah yang menentukan rencananya. Manusia dapat merencanakan tetapi Tuhan yang menentukannya.

3.    Nabi Membuka Kain Kabung (Yesaya 20:1-6)

Tindakan Yesaya membuka kain kabungnya itu, jelas merupakan peringatan yang tegas, jelas dan konkret akan nasib para tawanan perang pada saat ditawan lawan. Hal ini mengingatkan umat secara nyata agar tidak terlibat dengan pemberontakan yang sedang terjadi. ia memberikan isyarat yang mudah dipahami dan dapat dilihat mata.

C.    Ciri-ciri Khas Yesaya

Delapan ciri utama menandai kitab Yesaya ini.

a.    Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra tidak dapat dibandingi keindahan, kuasa, dan keanekaragaman dalam syairnya. Kekayaan kosakata Yesaya mengungguli semua penulis PL lainnya.

b.    Yesaya disebut "nabi injili" karena, dari semua kitab PL, nubuat-nubuatnya tentang Mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas dari Injil Yesus Kristus.

c.     Penglihatannya tentang salib dalam pasal 53 (Yes 53:1-12) adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai kematian Yesus yang mendamaikan bagi orang berdosa.

d.    Kitab ini menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; ia menjangkau ke belakang kepada saat Allah menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia (mis. Yes 42:5) dan memandang ke depan kepada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru (mis. Yes 65:17; Yes 66:22).

e.    Kitab ini berisi lebih banyak penyataan tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang diperlihatkan Yesaya adalah kudus dan mahakuasa, Yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam umat manusia dan bangsa-bangsa. Ungkapan yang digemari untuk Allah ialah "Yang Mahakudus, Allah Israel".

f.     Yesaya, yang artinya "Tuhan menyelamatkan", adalah nabi keselamatan. Ia memakai istilah "keselamatan" hampir tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam kaitan dengan Mesias.

g.    Yesaya sering kali mengacu kembali kepada peristiwa-peristiwa penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel, mis. peristiwa keluaran (Yes 4:5-6; Yes 11:15; Yes 31:5; Yes 43:16-17), pemusnahan Sodom dan Gomora (Yes 1:9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (Yes 9:4; Yes 10:26; Yes 28:21); ia juga mengutip dari nyanyian Musa yang bersifat nubuat dalam Ul 32:1-52 (Yes 1:2; Yes 30:17; Yes 43:11,13).

h.    Bersama dengan Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak dikutip dalam PB.

BERITA KESELAMATAN

A.    Allah menyalamatkan umat-Nya dengan tangan-Nya sendiri

Berita tentang datangnya Juruselamat yaitu Mesias, telah lama dikabarkan sejak Nabi Musa. Semua orang Israel menantikan Mesias datang sebagai Juruselamat. Sebelum Yesus datang, bangsa Israel menyangka Mesias datang untuk menyelamatkan Israel dari penjajahan bangsa-bangsa lain. Bahkan murid-muridNya pada awalnya juga menyangka demikian, tersirat dalam pertanyaan murid-murid dalam Kisah Para Rasul 1:6, Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”

Tetapi Tuhan datang sebagai Juruselamat, bukan untuk menyelamatkan Israel dari penjajahan bangsa-bangsa lain, bukan pula datang untuk mendirikan kerajaan Israel, melainkan untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan untuk menyatakan datangnya Kerajaan Allah (Lukas 4:43), yang bukan berupa kerajaan jasmani didunia (Lukas 17:20-21). Tuhan mengasihi seluruh manusia tidak peduli dari bangsa manapun juga, Ia datang sebagai Juruselamat bagi kita semua, bagi segala bangsa di seluruh dunia, bukan hanya bagi orang Israel. “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (Yesaya 49:6)

Kabar Keselamatan Kepada bangsa Israel

Kabar keselamatan telah lama di kabarkan, semua bangsa Israel telah menanti-nantikan datangnya Juruselamat yaitu Mesias. Dari mulut nabi-nabiNya, berita itu disampaikan sampai genap waktunya Tuhan sendiri yang akan menyelamatkan manusia. Yesaya 43:12 mengatakan, Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, …” Tuhan sendiri yang memberitahukan sejak ribuan tahun lalu, dan Tuhan sendiri yang akan datang menyelamatkan dan Tuhan sendiri pula yang akan memberitakan kabar keselamatan tesebut.

Serangkaian pekerjaan Tuhan yang dijelaskan dalam kitab Yesaya telah kita lihat hari ini. Berita injil keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus telah berkumandang keseluruh ujung bumi. “Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15). Keselamatan bagi bangsa-bangsa telah tiba. Juruselamat itu ternyata datang bukan untuk membebaskan Israel dari penjajahan bangsa-bangsa lain, tetapi datang untuk menyelamatkan Manusia dari kebinasaan kekal. Allah bukan hanya untuk bangsa Israel, sebab ia adalah Allah seluruh bumi. Ia adalah Tuhan bagi segala bangsa. Sebelum bangsa Israel di bebaskan dari perbudakkan Allah sendiri yang berjanji akan menyelamatakan umatnya.

1.    Allah memberitahukan janji-Nya kepada umat-Nya

Sekarang berita tentang keselamatan itu telah diberitakan diseluruh dunia. Kata “memberitahukan” dan “mengabarkan” yang ditulis dalam kitab Yesaya 43:12, memiliki arti kata yang berbeda. Kata “memberitahukan” dari kata Nagad (naw gad’) dalam bahasa Ibrani yang artinya: pesan yang disampaikan didepan, sedangkan kata “mengabarkan” dari kata shama’ (shaw-mah’) dalam bahasa Ibrani yang berarti: memberitakan atau mempublikasikan sesuatu kejadian yang telah terjadi.

Allah sendiri yang menyampaikan janji keselamatan itu, Allah sendiri yang menyelamatkannya dan Allah sendiri yang mengabarkan berita keselamatan itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam 2 Korintus 3:5, Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Paulus tahu, pelayanan pemberitaan injil dan tugas kerasulan yang ia jalani adalah pekerjaan Allah, bukan pekerjaan manusia. Allah sendiri yang akan berkata-kata, kita semua umat tebusanNya hanyalah saksi-saksi bagiNya seperti yang dikatakan Yesaya 43:12, “Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman TUHAN”. Kita adalah saksi-saksiNya, kita diutus dan diberi kuasa dari tempat yang tinggi untuk menjadi saksiNya (Kisah Rasul 1:8, Lukas 24:48-49).

Sudahkah kita menjadi saksiNya? Sudakah kita memberitakan berita keselamatan itu? Mari kita melibatkan diri didalam pekerjaan Allah, menjadi saksi dalam memberitakan kabar baik, kabar keselamatan kepada seluruih dunia. Dimulai dari orang-orang yang berada didekat kita, katakanlah, “Keselamatan yang dari Allah telah datang!” Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Roma 10:13-14)

Maka seperti yang dikatakan oleh Allah dalam kitab Yesaya 43:12, “dan Akulah Allah”. Kata tersebut, menunjukan bahwa didalam namaNya, Allah akan menyatakan kebesaranNya. Kesaksian kita akan diteguhkan dengan tanda-tanda dan mujizat (Ibrani 2:4). Kata-kata kita akan penuh kuasa dan urapan (Yohanes 3:34). Kita berbicara atas nama Allah, dan Allah sendiri yang akan menunjukan kebesaran namaNya. Ia adalah Juruselamat bagi segala bangsa.

2.    Kedatangan mesias

Kedatangannya telah diberitakan secara terus-menerus dari asal mula dunia ini. Mesias akan datang dari keturunan Abraham, Iskak, dan Yakub ((Lih. Kej 12:3; 18:8; 22:18; Kej 26:4; Kej 28:1315; Bil 24:17-19.)), dan akhirnya Dia akan datang dari Isai, dari keturunan Daud. ((Lih. 2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Mzm 89:35-37; Yes 11:1-2.)) Dimana Mesias akan lahir? Nabi Mikha telah memberikan lokasi yang begitu tepat akan kedatangan Mesias, yaitu di salah satu desa yang terkecil di daerah Yudea, Betlehem Ephrathah. ((Lih. Mik 5:2.)

Untuk meyakinkan manusia agar tidak sampai salah mengenali kedatangan Mesias, maka Tuhan telah memberitakan waktu dan tempat kedatangan-Nya. Karena Sang Mesias diberitakan datang dari suku Yehuda dan dari keturunan Daud, maka dapat kita simpulkan bahwa Mesias akan datang sebelum suku Yehuda dan keturunan Daud lenyap. (Lih. Kej 49:8-11; Bil 24:17-19; 2 Sam 7:12-16; Yer 23:5; Mzm 89:35-37.) Sejarah mencatat bahwa suku keturunan Yehuda dan keturunan Daud lenyap setelah uskup ke dua dari Yerusalem, pengganti Yakobus, yang kemungkinan menjadi uskup sampai kira-kira akhir abad pertama. Akhirnya, melalui nabi Daniel, Tuhan memberitahukan bahwa Mesias akan datang 70 minggu tahun (490 tahun) dari waktu pembangunan kembali Yerusalem (kira-kira tahun 458 BC) ((Lih. Dan 9:1-27.)), dimana kalau dihitung akan membawa kita ke sekitar tahun 30 AD, waktu penyaliban Kristus. Dan, agar manusia tahu secara persis kedatangan Sang Mesias, Tuhan memberikan tanda yang lain, dimana dikatakan bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan. ((Lih. Yes 7:13-14.)) Tanda ini adalah suatu tanda supernatural (di luar hukum alam) yang sungguh tepat, karena Sang Mesias adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Kita dapat menyimpulkan disini, bahwa garis keturunan, lokasi kedatangan-Nya, waktu, bagaimana Dia akan datang ke dunia ini, hanya dapat dipenuhi dalam diri Kristus, yang datang dari garis keturunan Daud, yang lahir dari Bunda Maria di Bethlehem, pada waktu sebelum suku Yehuda dan keturunan Daud lenyap.

Tuhan juga memberikan karakter-karakter spesifik seorang Mesias. Nabi Mikha mengatakan bahwa Sang Mesias sudah datang dari jaman purbakala, namun Mesias akan datang dan lahir di Bethlehem. ((Lih. Mik 5:2; Pro 8:22-31.)) Keallahan dari Anak Manusia dan Anak Allah telah dinubuatkan oleh nabi Daniel, dimana dia melihat bahwa Anak Manusia diberikan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja dan segala suku bangsa akan mengabdi kepada-Nya. (( Lih. Dan 7:13-14; Mzm 2:7-8; 2 Sam 7:14.)) Roh Tuhan ((Roh Tuhan adalah Allah sendiri yang disebutkan di dalam kitab Kejadian (Kej 1:2).)) juga akan ada pada-Nya, seperti Roh Hikmat dan Pengertian, Roh Nasihat dan keperkasaan, Roh Pengenalan dan Takut akan Tuhan. ((Lih. Yes 11:2.)) Memang, Mesias datang ke dunia ini adalah Tuhan, dan lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, sehingga nabi Yesaya mengatakan bahwa Sang Mesias akan diberikan gelar: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. ((Lih. Is 9:6.)) Roh Kebijaksanaan dan Gelar ke-Ilahian Mesias sebagai Penasehat Ajaib mengingatkan kita akan suatu pribadi dari Kebijaksanaan Allah yang digambarkan dalam buku Amsal. ((Lih. Ams 8:22-31.)) Akhirnya, Nabi Yesaya dan Zakariah menggambarkan Sang Mesias sebagai sosok dengan Roh kelemahlembutan dan penuh belas kasih. ((Lih. Is 42:3; Zech 9:9.)) Dan kalau kita perhatikan, itu hanya dapat dipenuhi dalam diri Kristus, Anak Allah yang menjadi manusia, lahir di Betlehem. Dia adalah penggenapan yang penuh dari Roh Allah, sehingga gelar-gelar Ilahi diberikan kepada Yesus, seperti yang diberitakan oleh Nabi Yesaya. Memang Yesus adalah Tuhan. Walaupun segala kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan diberikan kepada Kristus, Dia datang ke dunia dengan Roh yang lemah lembut dan penuh belas kasih. Hal ini terpenuhi dalam diri Kristus yang datang ke dunia ini untuk menyelamatkan pendosa, bukan dengan senjata di tangan, namun dengan hati yang penuh kasih, yang tidak mengendarai kuda perang, namun datang ke Yerusalem dengan keledai. (Lih. Zak 9:9.)

3.    Mesias dinubuatkan akan menjalankan tiga misi, sebagai Raja, Nabi, dan Imam.

Nubuat yang lain, yang diberikan di dalam Perjanjian Lama adalah tiga misi Kristus, yaitu sebagai Raja, Nabi, dan Imam. Yakub memberikan berkat kepada Yehuda dan mengatakan bahwa dari keturunan tonggak kerajaannya Mesias akan datang untuk mendirikan kerajaan-Nya, dimana semua bangsa akan tunduk kepada-Nya. ((Lih. Kej 49:8-10.)) Dia akan seperti bintang, dimana semua kekuasaan diberikan kepada-Nya dan pemerintahan ada di pundak-Nya. ((Lih. Yes 9:6.)) Dan memang dalam kenyataannya, Yesus memenuhi misi-Nya sebagai raja di dunia ini dengan mengatur semua orang dan semua bangsa. Dia sendiri meminta kepada para murid-Nya dan orang-orang untuk mengikuti Dia, dan juga mengikuti segala perintah-Nya, karena Dia adalah Raja yang sesungguhnya.

Mesias juga adalah Nabi, seperti yang dikatakan oleh nabi Musa bahwa Tuhan akan memberikan seorang nabi seperti nabi Musa. ((Lih. Ul 18:15-19.)) Tidak ada gunanya Tuhan memberikan nabi yang baru dengan hukum dan peraturan yang sama. Namun, Tuhan memberikan Nabi yang baru, dimana Dia akan memberikan hukum yang baru, yang lebih sempurna daripada Musa. ((Lih. Kis 3:22-23; Kis 7:37.)) Kita dapat melihat hukum yang diberikan oleh Yesus pada saat Dia mulai pemberitaan Kerajaan Surga, yaitu dengan memberikan Delapan Sabda Bahagia. ((Lih. Mat 5:1-12.)) Hukum ini bukan seperti hukum yang diberikan oleh nabi-nabi sebelum kedatangan Kristus, atau bukan hukum yang dikenal oleh dunia dan manusia, karena Kristus adalah Tuhan.

Mesias juga menjadi Imam, yang berlaku untuk selama-lamanya menurut Melkizedek, dimana dipenuhi Yesus pada saat dia merayakan Perjamuan Terakhir. ((Lih. Mzm 110:5; Heb 5:1-10, 6:20.)) Dan persembahan ini mencapai kesempurnaannya dengan persembahan diri-Nya sendiri dengan kematian-Nya di kayu salib. Yesus, menjadi satu-satunya pengantara antara manusia dan Tuhan, yang memeteraikan perjanjian yang baru dengan darah-Nya sendiri di kayu salib. Dengan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa Perjanjian Lama memberikan nubuat yang begitu akurat akan tiga misi Kristus sebagai Raja, Nabi, dan Imam.

 

KESIMPULAN

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa Allahlah yang menyelamatkan manusia, Allah mewahyukan rencanannya kepada para nabi-nabi Perjanjian Lama yang telah Dia pilih. Begitu banyak nubuat tentang Mesias yang diberitakan oleh para nabi dalam kurun waktu lebih dari 20 generasi. Tuhan sendiri telah mempersiapkan kedatangan-Nya secara perlahan-lahan dan terus menerus dari awal mula, sehingga manusia akan dapat mengenali dan mempersiapkan kedatangan-Nya dengan pertobatan hati seperti yang diberitakan oleh Yohanes Pemandi.

Dengan mempelajari semua nubuat tersebut di atas secara jujur, sungguh sangat sulit untuk sampai tidak mengenali bahwa semua nubut tersebut hanya bermuara ke satu titik, lebih tepatnya satu pribadi, yaitu Yesus Kristus, Anak Allah yang menjadi manusia dan membawa keselamatan bagi seluruh bangsa. Kedatangan Yesus yang telah diberitakan sebelumnya ini membedakan Yesus dengan para pemimpin agama yang lain. Semua nubuat kedatangan Yesus ini menjadi salah satu “motives of credibility“, motif yang dapat dipercaya bahwa Yesus adalah benar-benar Mesias, Anak Allah, yang dijanjikan.

__________________________________

Blommendaal, pengantar kepada perjanjian lama, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2008

Marie-Claire Barth-Frommel, tafsiran kitab yesaya pasal 40-55,  PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2007

Andrew D. Clarke & Bruce W. Winter, satu Allah satu Tuhan, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2006.

F.L Bakker, Sejarah Kerajaan Allah 1, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2007

C. Barth, theologia perjanjian lama 4, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 2001

Posting Komentar untuk "Juruslamat adalah Allah (Yesaya 43:11-12)"