Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KARAKTER DAN TELADAN DALAM KEHIDUPAN YOSUA

 

Karakter Dan Teladan Dalam Kehidupan Yosua


Karakter Dan Teladan Dalam Kehidupan Yosua


Yosua merupakan salah satu pemimpin bangsa Israel yang paling efektif yang pernah ditulis di dalam Alkitab. Hal ini bisa dilihat dari keberhasilannya dalam mempengaruhi orang lain. Dibimbing oleh Musa, dan selalu taat kepada Allah dengan penuh kepercayaan, Yosua berhasil mengatur bangsa yang tegar tengkuk dan pemberontak, memimpin mereka ke dalam rangkaian perang berdarah sehingga berhasil menduduki dan menciptakan kedamaian di Tanah Perjanjian.

Padahal dia adalah Yosua yang sama yang tidak bisa mempengaruhi sepuluh pengintai lainnya untuk memberikan laporan yang positif setelah memata-matai tanah Kanaan, dan yang juga gagal untuk mempengaruhi orang Israel untuk pergi dan menguasai Tanah Perjanjian, bahkan nyaris dilempari batu oleh mereka. Ketakutan kepada "raksasa" di Kanaan lebih besar daripada pengaruh Yosua dan Kaleb (Bilangan 13:27-33; 14:6-10). Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah bahwa kepemimpinan merupakan sebuah keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan, jika kita bersedia untuk terus menuruti Allah dalam kerendahan hati yang sejati.

Yosua memiliki beberapa karakter yang memungkinkan dia untuk berkembang menjadi salah satu pemimpin terbesar sepanjang masa, antara lain :

1.    Integritas dan karakter yang baik. Yosua tidak akan mengkompromikan keyakinannya sekalipun itu menyebabkan rasa sakit.

2.    Kerendahan hati dan ketaatan. Ini yang membuat Yosua bisa menerima bimbingan dari Musa, dia memiliki sikap seorang hamba. Seorang pemimpin yang mau melayani.

3.    Kesabaran dan disiplin diri. Yosua bukan seorang yang keras kepala dan penuntut.

4.    Kemampuan untuk membuat prioritas. Yosua mampu menempatkan hal yan utama di tempat pertama.

5.    Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Yaitu membawa masuk orang Israel ke Tanah Perjanjian.

6.    Selalu tindakan dan fokus pada hasil.

7.    Teguh dan berani (Yos 1:7).

8.    Teguh berpegang kepada Firman Tuhan. Dia menyadari pentingnya Firman Allah sehingga dia "merenungkan siang dan malam" (Yosua 1:8).

9.    Kepercayaan total dan ketaatan kepada Allah.

10. Kehidupan yang seimbang. Yosua mampu menjaga keseimbangan yang baik antara pimpinan Tuhan dan strategi manusia, antara iman dan perbuatan.

Yosua menunjukan kepada kita bahwa pengaruh sebuah kepemimpinan berasal dari karakter dan keyakinan. Karakteristik ini berasal dari dalam diri Yosua, yang memungkinkan dia untuk belajar dan berkembang dan tumbuh menjadi pemimpin yang luar biasa.

Ketika Yosua datang kepada Musa, dia telah siap untuk menunjukkan keyakinannya untuk mengikut Tuhan, keberanian untuk memperjuangkan imannya dan kerelaan hati untuk menaati Tuhan dan pembimbingnya, Musa. Yosua mewakili dan mendorong setiap pemimpin generasi kedua. Yosua bukan yang membangkitkan Israel, Musalah yang melakukannya. Tetapi Yosualah yang membuat Musa berhasil, dengan menyelesaikan tugas Musa dan memimpin umat Israel meraih kemenangan di Tanah Perjanjian.

Yosua menantang kita untuk tetap berpegang pada janji-janji Tuhan dan berjalan dalam kemenangan-Nya, walaupun tantangan yang berat. Allah menantang Yosua untuk tidak menyimpang ke kanan atau kiri, tetapi untuk melakukan semua yang Dia perintah. Yosua tidak mengkompromikan apapun, tapi taat memenuhi segala perintah Tuhan.

Kepemimpinan Yosua

1.    Persiapan dalam kehidupan Yosua

Yosua adalah seorang tokoh  yang terkemuka dalam Perjaian Lama (PL). Pembantu Musa(Kel. 24:13; 33:11), seorang dari kedua belaspengintai (Bil. 14), jenderal yang berhasil (Kel. 17), seorang yang berani dan saleh serta melayani sebagai alat Allah yang istimewa. Dalam perjalanan hidup Yosua ketika menjadi abdi Musa, ia mengalami banyakpengalaman berharga. Salah satunya adalah ketika Yosua melihat langsung dengan ata kepalanya sendiri peristiwa perjumpaan Musa dengan Allah (Kel. 33:11). Begitu terpesonanya Yosua  melihat langsung kejadian itu, sampai-sampai ia masih tinggal dikemah itu ketika Musa sudah keluar disana.

Yosua adalah pribadi yang gagah berani, namun ia memiliki sikap yang rendah hati yang luar biasa. Selama empat puluh tahun ia banyak belajar dari Musa. Ia belajar bagaimana rendah hati lawat sikap Musa. (Bil. 21:3). Yosua belajar patuh pada perintah (Yosua 1:1; 24:29). Menjadi  abdi Musa selama empat puluh tahun membuat Yosua mendapatkan pelajaran berharga. Dalam kepemimpinannya ia menunjukan karakter seorang pemimpin yang layak  memimpin bangsa Israel untik merebut tanah perjanjian. Ia dengan setia dan taat tanpa syrat baik kepad Allah maupun kepda Musa, Yosua membuktikan bahwa Dia adalah seorang pribadi yang dapat dipercaya.

Yosua dianggap memilki pribadi yang tangguh dengan karakteristik yang berkenan dihadapan Allah. Sehingga ia pun diangkat mengantikan Musa sebagai seorang pemimpin untik membawa bangsa Israel memasuki tanah kanaan yang dijanjikan (Ulangan 31:23; Yosua 1:5). Tidak sembarangan orang dapat mendapatkan kehormatan, namun kita nelihat bagaimana Yosua memiliki hati yang lembut untuk dipersiapkan selama jangka waktu yang panjang untuk menjadi penerus Musa. Dan hasilnya ia pun menerima tongkat estafet menggantikan Musa langsung dari Allah sebagai pemimpin bangsa Israel

2.    Prinsip Kepemimpinan Yosua  

Dalam kepemimpinannya, Yosua selalu bergantung pada Allah yang merupakan sumber kekuatan. Yosua adalah pribadi yang luar biasa  untuk menjadi seorang pemimpin, kepemimpinannya menunjukkan bahwa ia berhak memimpin bangsa Israel. Contoh dari kehidupan Yosua adalah:

a.    Kepemimpinannya berorientasi penuh pada bangsa Israel.

Dengan kekuatan dari Allah ia memimpin suatu bangsa yang besar, bangsa yang bisa disebut bangsa yang suka memberontak terhdap Allah maupun kepda Yosua. Yosua dengan taat menyerahkan hidupnya seutuhnya kepada Allah maupun bangsa Israel. Ini menunjukkan kemaksimalannya dalam memimpin bansa Israel.

b.    Kepemimpinan yang kaderisasi

Dalam kepemimpinannya, ia tidak merasa diri hebat, ia tidak bekerja sendiri tetapi ia memakai orang disekitarnya untuk kemenangan bangsa Israel (Yosua 2:1-24), hal seperti inilah yang membuat dia bisa bekerja dengan umat Israel dalam memasuki negeri yang dijanjikan Allah.

c.     Kepemimpinan yang bijaksana

Dalam memimpin suatu bangsa yang besar, diperlukan suatu pemimpin yang bijaksana yang bisa mengatur bangsa itu. Yosua merupakan seorang pemimpin yang bijaksana yang bisa mengatur bangsa yang besar itu. Bangsa yang begitu besar, bisa membuat seorang pemimpin merasa tidak mampu  tetapi dengan hikmatnya yang datang dari Allah ia mampu memimpin bangsa itu dengan bijaksana.

d.    Kepemimpinan yang  Tangguh

 

Yosua merupakan Pribadi yang gagah berani. Dalam kepemimpinannya ia dengan segenap bangsa Israel mengalahkan bangsa-bangsa disekitarnya. Ini membuktikan bahwa dalam kepemimpinannya menerminkan seorang pribadi  yang tangguh, dengan kekutan yang ia dapat dari Allah ia mengemban tugasnya dengan baik.

3.    Karakteristik Yosua dan Relevansinya bagi Gereja masa kini

Gereja masa kini membutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya sekedar memimpin, memerintah dan menuntut orang yang dipimpinnya untuk melakukan perintahnya, namun diperlukan seorang pemimpin yang memiliki karakter yang sama dengan kebenaran Firman Tuhan. Contoh pemimpin dalam Alkitab yang mencerminkan seorang pemimpin yang berkarakter salah satunya Yosua. Pribadi Yosua meberikan teladan bagi kepemimpinan gereja masa kini, dimana bukanhanya sekedar memimpin namun ia memiliki kepribadian yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Maka hak ini  menunjukkanm pribadi Yosua dapat diterapkan bagi kehidupan kepemimpinan Gereja masa kini. Karakteristik dimiliki Yosua

4.    Penerapan Dalam pribadi Pemimpin

Pribadi Yosua memberikan teladan dalam kehidupan pemimpin gereja, dimana bukan hanya sekedar memimpin namun ia memilki kepribadian yang sesuai dengan Firman Tuhan. Maka hal ini menunjukkan pribadi Yosua dapat diterapkan dalam kepemimpinan  gereja masa kini antar lain:

a.    Pribadi yang Rendah Hati

Banyak pemimpin jika diberikan kesempatan untuk menempati suatu tempat yang istimewa, mereka akan menjadi tinngi hati, bertindak semaunya dan berjalan menurut kehendaknya. Contoh dari Alkitab adalah Raja-Raja pada masa perpecahan bangsa Israel, tetapi beda dengan Yosua, Dia merupakan seorang pemimpin yang rendah hati. Selama empat puluh tahun ia belajar banyak dari Musa, bagaimana kerendahan hati seorang Musa dan itu yang diterapkan dalam kehidupan Yosua selama ia dipercayakan oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel menuju tanah yang Ia janjikan (Kel. 12:3).

Dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya ia tidak berjalan sesuka hatinya tetapi ia selalu bersandar penuh pada kemaha kuasaan Allah dalam keadaan apapun. Ini menunjukkan kerendahan hatinya yang berfokous pada Allah. Banyak pemimpin yang jika diberikan kesempatan untuk menduduki tempat yang tinggi ada yang menjadi angkuh atau sombong.

Sebagai seorang pemimpin Gereja sat ini membutuhkan yang namanya kerendahan hati. Seoarang pemimpin gereja yang akan terbukti bahwa ia tidak akan menjadi sombong. Keteladanan Yosua bisa   diterapkan dalam kepemimpinan Gereja masa kini. Sikap rendah hati yang dimilki oleh seorang pemimimpin akan membuatnya menguasai dirinya, ia juga akan menghargai dan memperdayasetiap potensi dalam jemaat untuk bekerja sama demi mencapai visi dan misi Gereja. Kerendahan hati akan menghasilkan  ketenangan hidup dengan penuh ucapan syukur serta memiliki vsemangat dan roh yang menyala-nyala untuk melayani.

b.    Pribadi yang Bertanggung Jawab

Yosua memimpin bangsa Israel setelah meninggalnya Musa. Walaupun ia tahu bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tidak dengar-dengaran pada Allah namun ia bersedia menjadi kepala bagi bangsa Israel dalam memimpin mereka masuk dalam tanah perjanjian.Ini merupakan suatu tugas yang membutuhkan tanggung jawab yang besar. Seorang pemimpin jika ia tidak bertanggung jawab maka apapun yang menjadi tugasnya tidak akan berjalan dengan maksimal. Yosua telah membuktikan bahwa ia adalah seprang yang bertanggung jawab, Yosua dengan setia memimpin bangsa Israel mengalahkan bangsa-bangsa disekitanya(Yosua 8:1-29; 10:11) dalam memimpin bangsa itu masuk tanah perjanjian. 

Demikian juga dengan Gereja masa kini membutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas segala yang dipercayakan kepadanya. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab akan menunjukan kemaksimalannya dalam melayanisepertiyang dilakukan Yosua. Banyak pemimpin Gereja sekarang  ini mengutamakan apa yang menjadi keinginan mereka. Hal ini menunjukkan suatu kepemimpinan yang tidak bertanggung jawab. Maju mundurnya gereja btergantung penuh kepada pemimpinnya. Jika ia menjalankan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan maksimal maka hasilnya akan maksimal. Gereja masa kini membutuhkan pemimpin menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawabnya.

c.     Pribadi yang Jujur

Dalam kepemimpinannya menunjukkan  bahwa ia pribadi yang jujur dihadapan Allah maupun bangsa Israel. Dalam memimpin suatu bangsa yang tidak jujur (Yosua 7:6-7) ini merupakan tantangan baginya dalam menjalankan tugasnya. Yosua dalam hidupnya ia selalu takut akan Allah. Hal ini membuatnya selalu menjaga kehidupannya agar berkenan dihadapan Allah. 

Kejujuran tidak hanya dituntut oleh manusia terhadap sesama tetapi kejujuran merupakan suatu sikap yang ditutntut dan dikehendaki Allah dalam kehidupan manusia, sama halnya yang dituntut Allah dalam kepemimpinan Gereja masa kini. Seorang pemimpin gereja yang jujur selalu menitikkan perkara yang benar. Apapun yang dikatakan selalu sesuai dengan kenyataan yang ada kehidupan pemimpin yang jujur membuktikan bahwa ia selalu mengucapsyukur serta mencukupkan diri atas apa yang akan Allah lakukan dalam dirinya.

d.    Menjadi Teladan

Sebagai seorang pemimpin yang memimpin  ditengah umat yang besar jumlahnya, Yosua harus menjadi teladan. Yosua adalah seorang pemimpin yang tidak hanya sekedar memotivasi orang-orang  agar  tetap berjuang tetapi dengan semangatnya  ia berjuang untuk bangsanya. Dalam keadaan apapun Yosua teap berharap pada Allah. Ini membuktikan keteladanan yang patut dicontohi(Yosua 7:6-7). Bahkan ia hidup ditengah bangsa yang selalu memberontak tetapi ia tetap setia kepada Allah. Keteladanan yang ditunjukkan oleh Yosua dalam kepemimpinannya membuat orang taat pada perintahnya.

Kehidupan  seorang pemimpin harus memberi dampak bgi orang-orang yang dipimpin tidak dapat hidup sesuai kehendaknya sendiri namun dalam kehidupannya selalu memberi dampak yang positif. Hal ini juga dibutuhkan gereja masa kini, pemimpin gereja dituntut memiliki  keteladanan hidup. Kehidupan seorang pemimpin gereja adalah kehidupan yang memberi dampak positif bukan kehidupan yang memberi dampak negatif. Keteladanan seorang pemimpin akan memberi pengaruh yang besar.

5.    Penerapan dalam Kehidupan Rohani

Sebagai seorang  pemimpin, Yosua tidak hanya memiliki kualitas dalam kepemimpinanya. Salah satu hal yang menarik dari kehidupan Yosua  ia memiliki kehidupan Rohani yang baik dan berkenan dihadapan Allah hal ini dapat dikatakan bahwa kehidupan bahwa kehidupan Rohani Yosua dapat diterapkan dalam kehidupan pemimpin gereja masa kini. Kehidupan Yosua yang dapat diterapkan dalam kehidupan rohani gereja masa kini, antara lain

a.    Pribadi yang Memimpin sesuai dengan Visi Allah

Dalam kepemimipinan Yosua selalu bergantung pada visi Allah, ia selalu mendengarkan suara Allah. Dalam kepemimpinan Yosua ia selalu mendengarkan apa yang Allah mau sehingga membawa dia pada banyak kesuksesan. Dalam kepemimpinan gereja masa kini harus berjalan sesuai dengan visi Allah. Sebab dengan mendengarkan apa yang Allah mau akan membawa suatu pengaruh yang luar biasa. Gereja akan mengalami perubahan dan akan bertumbuh kearah yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan yang dikehendaki Allah bagi Gereja itu sendiri.

b.    Pribadi yang berjalan dengan Iman

Dalam kepemimpinan Yosua melangkah maju dengan Iman, ketika Allah menyuruh Yosua menyeberangi sungai Yordan(Yosua 1:2), iman Yosua tidak hanya bersandar pada Firman Allah saja namun bnersandar pada pengalamannya terdahulu yang mengherankan yaitu Allah menggulung laut merah. (Kel. 14:21-22). Yosua selalu berjalan mendengarkan suara Allah. Iman yang benar tidak hanya berdasar pada pengetahuan yang dalam atau intuisi tetapi berdasarkan fakta Allah telah berbicara kepada Yosua (Yosua 1:2), janji Allah yang meneguhkan hati(Yosua 3:7), kuasa Allah akan bersamanya sama seperti kuasa-Nya bersama Musa. 

Gereja masa kini harus memiliki Iman yang kuat tidak hanya berjalan sesuai dengan apa yang dilihat tetapi juga berdasarkan apa yang dipercayainya. Iman yang benar selalu bergantung pada Allah, dan selalu mengucap syukur atas apa yang dilakukan Allah dalam hidupnya sebagai bukti ketaatan Iman percaya kepada Allah. Dengan demikian gereja akan mencapai suatu standar yang  diinginkan Allah bagi gerejan masa kini.

KESIMPULAN 

Gereja masa kini membutuhkan seorang pemimpin yang dapat diteladani yang dalam kehidupanya mencerminkan karakter hamba Tuhan. Sebab kepemimpinan yang baik dibangun dari karakter yang baik. Salah satu tokoh Alkitab yang menjadi pemimpin yang berhasil adalah Yosua. Pribadinya mencerminkan seorang pemimpin yamg dapat diteladani.

Dia seorang yang rendah hati, jujur, pribadi yang bertanggung jawab berjalan sesuai visi Allah dan berjalan dengan Iman. Demikianlah hendaknya pemimpin gereja masa kini harus memiliki karakter seperti Yosua. Sebab dengan karakter seperti ini dibutuhkan oleh gereja dalam pertumbuhan Rohani yang ada dalam gereja masa kini agar memaksimalkan apa yang dipercayakan Allah kepada mereka. Hendaknya pemimpin gereja masa kini memimpin dengan motivasi yang benar agar kepemimpinan yang benar dan berdampak dalam kehidupan berjemaat yang mampu memotivasi jemaat unrtuk lebih dekat kepada Allah sehingga kehidupan mereka berdampak bagi orang sekitar.  

 

Posting Komentar untuk "KARAKTER DAN TELADAN DALAM KEHIDUPAN YOSUA"