Tujuh Jemaat dalam Kitab Wahyu Apokalypsis ἀποκάλυψις
Tujuh Jemaat dalam Kitab Apokalypsis
PENDAHULUAN
Tujuh Jemaat di Asia (bahasa
Inggris: The Seven Churches of Revelation, The Seven Churches of the Apocalypse atau The
Seven Churches of Asia) merupakan tujuh gereja di Provinsi Romawi, Asia,
(meliputi wilayah Asia Kecil, bukan seluruh benua Asia) yang disebutkan
dalam Kitab Wahyu kepada Yohanes di Perjanjian
Baru, khususnya pada pasal 1, 2 dan 3. Yohanes sedang berada di pulau Patmos dalam pembuangan atas perintah Kekaisaran Romawi
karena mengajarkan iman Kristen. Ketika di sana ia mendapatkan penglihatan di mana ia
melihat dan mendengar Yesus Kristus berbicara kepadanya dan memerintahkannya untuk
menulis surat kepada tujuh jemaat tertentu.[1]
Di
dalam kitab Wahyu pasal 2-3 kita mendapati adanya surat kepada 7 jemaat di Asia
Kecil. Surat ini memang ditulis oleh Rasul Yohanes, tetapi sebenarnya itu
adalah Firman Tuhan kepada masing-masing jemaat. Yohanes hanya diperintahkan
untuk mencatatnya. Wah 1:10-11 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku
mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah
di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke
Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke
Laodikia."
1. JEMAAT EFESUS
Wahyu 2:1-7
Wah 2:1 –
"Tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Efesus.”
Ini tidak berarti
bahwa jemaat Efesus mempunyai malaikat penjaga seperti tafsiran beberapa orang
bahwa masing-masing gereja ada malaikat penjaganya. Kata “malaikat” (Ibr. “Malakh”; Yun. “Angelos”)
arti dasarnya adalah “utusan” sehingga seorang manusia yang diutus pun dapat
disebut sebagai “malak” atau “angelos”.
Ayub 1:14 - datanglah
seorang pesuruh (MAL’AK) kepada
Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina
makan rumput di sebelahnya, Luk 9:52 - dan Ia mengirim beberapa utusan (ANGELOS) mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan
segala sesuatu bagi-Nya.
Jadi kata “malaikat”
di sini kelihatannya menunjuk pada utusan Injil / pemimpin jemaat / gembala
jemaat / penatua / pendeta gereja Efesus. (Demikian juga dengan 6 jemaat lain
yang menerima surat Yohanes ini). Jadi kami bisa dikatakan sebagai “malaikat jemaat Revival”.
Dalam surat ini kita
melihat adanya pujian, celaan dan juga peringatan bagi mereka. Kita akan
membahas teks ini dalam 3 bagian besar :
v
JEMAAT EFESUS ADALAH JEMAAT YANG HEBAT / BAGUS.
a.
Jemaat ini didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang hebat-hebat.
Ada kemungkinan bahwa Pauluslah yang mendirikan jemaat
Efesus ini bersama dengan Priskila dan Akwila dalam perjalanan misinya yang ke
2 sekitar tahun 52 M, Kis 18:19-21 - (19) Lalu sampailah mereka di Efesus.
Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia
sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Tetapi karena dalam Kis 18:20-21 diceritakan bahwa
Paulus meninggalkan Efesus, sedangkan Priskila dan Akwila tetap di Efesus maka
ada yang beranggapan bahwa pendiri gereja Efesus bukan Paulus tetapi Priskila
dan Akwila. Kis 18:20-21. Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak
mengabulkannya. Ia minta diri dan berkata:
"Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah
ia dari Efesus. Manapun yang benar, Paulus atau Priskila dan Akwila, jelas
mereka adalah orang hebat. Ingat bahwa Priskila dan Akwila pernah memberikan
katekisasi ulang kepada seorang pengkhotbah hebat yakni Apolos.
Selanjutnya dalam perjalanan misinya yang ketiga,
Paulus singgah ke Efesus dan melayani gereja ini selama kira-kira 3 tahun. Kis
19:1.8,10. Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah
pedalaman dan tiba di Efesus. Selama tiga bulan
Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh
pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah. Hal ini dilakukannya dua
tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia
mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani. Kis 20:31 Sebab
itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya
menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Jemaat ini pernah
untuk beberapa saat dilayani oleh Apolos.
b. Jemaat ini sangat giat di
dalam pekerjaan Tuhan.
Wah 2:2 – Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu…”
Kata “jerih payah” di sini menggunakan kata Yunani “KOPOS” yang bisa berarti
bekerja keras, bersusah payah atau bekerja membanting tulang.
TL - Aku tahu segala
perbuatanmu dan kelelahan
BIS - Aku tahu apa
yang kalian buat: Kalian bekerja keras
William Barclay –
Ciri khas kata ini ialah bahwa ia mengungkapkan suatu jerih payah yang menuntut
semua pikiran dan tenaga dari pelaku. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Wahyu Kepada Yohanes
Pasal 1-5).
Pulpit Commentary: Ini menunjukkan kesenangan
ilahi terhadap kualitas maupun kuantitas dari pekerjaan mereka. Itu berat,
sepenuh hati, sungguh-sungguh. Banyak orang yang bekerja untuk Tuhan
melakukannya seakan-akan hanya dengan satu tangan, atau bahkan dengan satu
jari.
Jadi mereka bukanlah
jemaat yang santai-santai atau melayani seadanya seperti banyak gereja pada
masa kini. Mereka adalah jemaat yang serius dan mati-matian dalam pelayanan
tanpa mengenal lelah.
c. Jemaat ini gigih dalam
menghadapi rasul-rasul palsu dan ajaran-ajaran sesat.
Wah
2:2 – “Aku tahu, bahwa engkau tidak
dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang
menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau
telah mendapati mereka pendusta.
Dikatakan bahwa mereka tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat. Orang-orang jahat di sini bukanlah orang-orang jahat biasa
melainkan rasul-rasul palsu yang menyebarkan ajaran-ajaran sesat. Perhatikan
bahwa ketidaksabaran mereka terhadap para penyesat ini justru dipuji oleh Yesus.
Ini cocok / sejalan dengan celaan rasul Paulus terhadap kesabaran orang
Korintus dalam menghadapi pengajar sesat. Ketidaksabaran mereka terhadap ajaran-ajaran sesat ini
lalu diwujudkan dengan mereka berhasil membuktikan kepalsuan dari ajaran
rasul-rasul palsu itu. Mereka mengalahkan rasul-rasul palsu. Bahwa gereja
Efesus bisa membongkar penyesatan / kepalsuan rasul-rasul palsu itu,
menunjukkan bahwa gereja Efesus sangat kuat dalam doktrin. Mengapa bisa
disimpulkan demikian? Karena penyesatan oleh nabi palsu boleh dikatakan selalu
terjadi dalam persoalan doktrin. Ini berarti pula bahwa para pemimpin jemaat
ini dengan tekun mengajarkan doktrin kepada jemaatnya sehingga mereka semua
kuat dalam doktrin dan sanggup mengalahkan para rasul palsu.
d. Jemaat ini tidak menjadi
bosan dalam mengiring Tuhan.
Wah
2:3 - Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
KJV
- And hast borne, and hast patience,
and for my name's sake hast laboured, and hast not fainted (tidak menjadi lemah / tak bersemangat).
NIV
– You have persevered and have endured
hardships for my name, and have not
grown weary. (tidak menjadi lelah / bosan).
Kata-kata
ini berhubungan dengan kalimat sebelumnya yakni sabar menderita. Karena itu
makna ayat ini adalah ketika mereka mengikut / melayani Tuhan dan ada banyak
penderitaan, mereka tidak menjadi lelah / bosan / jenuh. Memang dalam mengikut
/ melayani Tuhan selalu ada banyak serangan setan / penderitaan. Ada 2
kemungkinan dalam menghadapi semua itu yakni sabar dan terus bertekun dalam
ikut / melayani Tuhan atau menjadi lelah, bosan, kehilangan semangat. Jemaat
Efesus ternyata tidak menjadi lelah / bosan di tengah-tengah penderitaan yang
mereka alami.
e. Jemaat ini membenci
kejahatan.
Wah
2:6 - Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau
membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga
Kubenci.
Ada
macam-macam pandangan tentang kaum “Nikolaus” ini tetapi yang pasti ini semacam
suatu aliran sesat yang lebih menyimpang secara praktis daripada secara
doktrinal. Mungkin seperti “Children
of God”. Gereja Efesus dipuji karena mereka membenci perbuatan-perbuatan
yang jahat dari aliran tersebut.
Leon Morris :
Sekalipun kasih adalah sikap Kristen yang khas, kasih terhadap yang baik
membawa hal yang cocok dengannya yaitu kebencian terhadap apa yang salah.
Jadi
berarti jemaat di Efesus adalah jemaat yang mengasihi kebenaran. 5 fakta ini
menunjukkan kepada kita bahwa jemaat Efesus adalah jemaat yang sangat
bagus/hebat. Dan untuk 3 hal terakhir (giat dalam pekerjaan Tuhan, bertekun,
dan bersemangat dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat) mereka dipuji secara
langsung oleh Kristus sendiri.
v
CELAAN TERHADAP JEMAAT EFESUS.
Biarpun gereja Efesus ini sangat
bagus/hebat, tetapi gereja ini dicela oleh Kristus.
Wah 2:4 - Namun demikian “Aku mencela engkau.”
Tadi kita melihat ada pujian dari Tuhan kepada jemaat
Efesus ini tetapi sekarang kita melihat adanya celaan bagi mereka. Ini
menunjukkan bahwa Tuhan bersikap fair; memuji apa yang baik dan mengkritik apa
yang jelek. Ini berbeda dengan kebanyakan kita. Ada orang yang hanya memuji
terus tidak pernah mengkritik, ada orang yang mengkritik terus tidak pernah
memuji, ada orang yang memuji juga tidak, mengkritik juga tidak.
Lalu dalam hal apa jemaat Efesus dicela? Wah 2:4 - Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Jadi jemaat Efesus dikritik/dicela karena mereka telah
kehilangan kasih mula-mula. Tetapi kasih apakah yang hilang dari mereka? Kasih
kepada Allah atau kasih kepada sesama? Ada penafsir-penafsir yang mengatakan
bahwa kasih yang dimaksudkan di sini adalah kasih kepada Allah dan bukan kepada
sesama tetapi ada juga yang mengatakan bahwa kasih yang dimaksudkan di sini
adalah kasih kepada sesama dan bukan kasih kepada Allah. Jadi kita tidak bisa
memisahkan antara kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Keduanya
berhubungan dengan erat.
1 Yoh 4:20-21 – (20) Jikalau seorang berkata:
"Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah
pendusta, karena barangsiapa tidak
mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya. (21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa
mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Jadi orang yang tidak mengasihi Allah pasti akan
mengasihi sesamanya dan orang yang tidak mengasihi sesamanya pasti tidak
mengasihi Allah. Robert H. Mounce - Kasih pribadi yang
mendingin kepada Allah secara tak terhindarkan menghasilkan hilangnya hubungan
yang harmonis di dalam tubuh orang-orang percaya.[2] Karena itu kami
berpendapat bahwa jemaat Efesus telah kehilangan kasih mereka baik kepada Allah
maupun sesama.
a. Mereka kehilangan kasih
kepada Allah.
Pada waktu Paulus menulis surat
Efesus, gereja Efesus masih berkobar-kobar dalam kasihnya kepada Allah
Ef 6:24 - Kasih karunia menyertai
semua orang, yang mengasihi Tuhan kita
Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.
BIS - Semoga Allah memberkati
Saudara semua yang mengasihi Tuhan kita
Yesus Kristus dengan kasih yang tak dapat padam. Hormat kami, Paulus.
Tetapi sekarang gereja Efesus
telah meninggalkan kasih yang semula / pertama itu. Kalau memang mereka
meninggalkan kasih mereka yang mula-mula kepada Tuhan, bagaimana mungkin mereka
masih bisa giat di dalam Tuhan, bertekun di dalam iman, gigih menghadapi ajaran
sesat, dll? Ya, bisa saja mereka masih dengan semangat dan kegigihan melakukan
semua itu tapi semua itu berkembang menjadi sesuatu kebiasaan atau keharusan
tapi tidak atas dasar kasih kepada Allah.
b. Mereka kehilangan kasih
kepada sesama.
Ef
1:15 - Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus.
Ini
berarti bahwa pada mulanya jemaat Efesus hidup dalam kasih yang sangat indah
antara satu dengan yang lainnya. Tetapi sangat mungkin bahwa semangat mereka
dalam pelayanan telah membuat kasih di antara mereka menjadi renggang bahkan
hilang. Api kasih yang pernah menyala di dalam hati seorang kepada yang lain
telah padam. Bahkan tidak mustahil api yang lain yang justru berkobar di hati
mereka terhadap yang lain. Api kebencian, iri hati, dengki, kecemburuan, dsb.
Jakob P.D. Groen – “dalam hal kasih, jemaat di Efesus sudah mulai
mengalami penurunan. Kasih pertama tidak ada lagi. Mereka sibuk melawan ajaran
palsu, sehingga mulai melalaikan perintah kasih dalam kehidupan persekutuan
orang Kristen.[3]
William Barclay –
“sukacita dari kasih persaudaraan mereka telah lenyap. Pada masa-masa awal
anggota jemaat Efesus benar-benar saling mengasihi; pertikaian tidak pernah
muncul; hati siap bersimpati dan tangan siap menolong. Namun, sesuatu yang
salah telah terjadi. Tampaknya upaya mereka untuk memburu para penyesat telah
mematikan cinta kasih mereka. Ortodoksi atau upaya memelihara ajaran
gereja harus dibayar dengan hilangnya persahabatan sejati. Jika ini terjadi,
ortodoksi membayar harga mahal. Seluruh ortodoksi di dunia tidak akan
menggantikan tempat kasih.[4]
v NASIHAT DAN ANCAMAN BAGI
JEMAAT EFESUS
Setelah Tuhan mencela jemaat
Efesus, Ia lalu memberikan nasihat kepada mereka.
Wah 2:5 - Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Dari ayat ini terlihat bahwa keadaan kehilangan kasih
kepada Tuhan dan sesama dianggap sebagai sebuah kejatuhan. Tetapi di sini
Alkitab Indonesia (TB) kurang tepat terjemahannya. Bandingkan:
NASB: ‘Remember therefore from where
you have fallen’ (Sebab itu ingatlah dari mana engkau telah jatuh).
NIV: ‘Remember the height from which
you have fallen!’ (Sebab itu ingatlah ketinggian dari mana engkau telah jatuh).
RSV: ‘Remember then from what
you have fallen’ (Sebab itu ingatlah dari apa engkau telah jatuh).
Jadi di sini Tuhan memberikan nasihat agar jemaat
Efesus melihat ke belakang untuk mengingat kembali kapan / pada titik mana
mereka mengalami kejatuhan itu. Atau dengan kata lain, bagi orang yang telah
meninggalkan kasih yang mula-mula, hal pertama yang harus dilakukan adalah
melihat ke belakang untuk mengingat-ingat di mana / kapan ia meninggalkan kasih
yang mula-mula itu, dan untuk membandingkan keadaan pada waktu ia masih
mempunyai kasih yang mula-mula dengan keadaan sekarang setelah ia meninggalkan
kasih yang mula-mula itu. Ini mencakup mengingat saat pertobatan kita, saat
berjalan bersama Tuhan, jawaban doa, berkat Firman Tuhan, kemajuan iman dan
pengudusan, kemenangan atas godaan / pencobaan, dsb.
2. JEMAAT SMIRNA
Wahyu 2:8-11
Pada bagian ini kita akan membahas tentang jemaat di
Smirna. kami akan bahas bagian ini dalam beberapa point penting :
1. Kota dan jemaat Smirna.
7 jemaat yang disebutkan dalam kitab Wahyu ini adalah
7 jemaat yang terletak di wilayah Asia Kecil (Turkey sekarang), maka tentu
Smirna juga adalah sebuah tempat di negara Turkey. (Smirna terletak sekitar 50
km di sebelah utara Efesus). Hanya saja namanya sekarang bukan lagi Smirna
tetapi Izmir. Dan dengan demikian Smirna adalah satu-satunya kota yang
disebutkan dalam 7 jemaat di kitab Wahyu yang masih ada sampai sekarang.
Kota Smirna ini dibangun sekitar tahun 1000 SM (sezaman
dengan raja Daud) oleh orang-orang Yunani karena kota ini termasuk dalam
jajahan bangsa Yunani. Tetapi sekitar tahun 600 SM, kota ini diserang dan
dihancurkan oleh orang-orang Lidia sehingga 400 tahun setelah itu kota ini
hilang dan hanya menjadi beberapa desa kecil saja. Tetapi kemudian kota ini dibangun kembali
oleh seorang jenderal Yunani bernama Lysimachus
pada zaman pasca Alexander Agung. Dalam hal besarnya
kota Smirna adalah kota yang paling indah. Untuk mendapatkan gambaran tentang
keindahan kota ini, perhatikan informasi-informasi berikut ini:
William Barclay - Dari semua kota di
Asia, Smirna yang terindah. Orang menamakannya perhiasan Asia, mahkota Asia dan
bunga Asia. Lucian mengatakan bahwa Smirna adalah
"yang tercantik dari semua kota
di Ionia". Dan keindahan Smirna itu masih bertahan sampai hari
ini dalam wujud Izmir modern.
Karena Smirna adalah sebuah kota Yunani dan kita tahu
bahwa bangsa Yunani adalah bangsa kafir dan politeis, maka di kota Smirna ini
juga dibangun banyak kuil dan patung dewa-dewa Yunani di antaranya adalah dewa
Zeus (dewa Kepala), dewi Cybele (Dewi kesuburan), dewa Apollo (Dewa musik dan
penyair), dewi Nemesis (Dewi Kemarahan), dewi Aphrodite (Dewi cinta dan
kecantikan), dewa Asclepios (Dewa kesehatan dan pengobatan).[5]
2. Penderitaan jemaat Smirna.
Dalam teks ini kita dapat melihat bahwa jemaat Smirna
sementara berada dalam sebuah penderitaan yang besar. Wah 2:9-10 – (9) Aku tahu
kesusahanmu … (10) Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!”
Kata “kesusahan” di dalam ayat ini menggunakan kata
Yunani “THLIPSIS” dan kata ini tidak menunjuk pada kesusahan yang biasa /
ringan seperti kesusahan karena tidak mempunyai uang, kesusahan karena
ditinggal pacar, dsb. Bandingkan penggunaan kata “THLIPSIS” ini dalam ayat-ayat
yang lain: Kis 14:22b - “untuk masuk ke dalam Ke-rajaan
Allah kita harus mengalami banyak sengsara
(THLIPSIS)”.
Rom 12:12 - “Bersukacitalah dalam peng-harapan,
sabarlah dalam kesesakan (THLIPSIS),
dan bertekunlah dalam doa”.
2 Tes 1:4 - sehingga dalam jemaat-jemaat Allah
kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala
penganiayaan dan penindasan (THLIPSIS)
yang kamu derita
Homer Hailey - Kesengsaraan / kesusahan (thlipsis) berarti
‘penekanan (seperti terhadap anggur), pemerasan atau penjepitan (ISBE), jadi
penghancuran seperti pada anggur atau penggilingan seperti pada gandum.
William Barclay - “Thlipsis” aslinya berarti ambruk di bawah
tekanan suatu beban. Inilah tekanan dari peristiwa yang dipikul jemaat Smirna.
Dari
sini kita bisa mengetahui bahwa jemaat di Smirna sementara menghadapi
kesusahan, kesengsaraan, kesesakan dan penindasan. Lalu penderitaan /
kesengsaraan macam apakah yang mereka alami.
a.
Mereka dianiaya pihak Romawi.
Tadi sudah saya
jelaskan bahwa Smirna mempunyai hubungan yang sangat bagus dengan pihak Romawi
dan karena itu maka di Smirna dibangunlah kuil Kaisar Tiberius yang dianggap
sebagai dewa. Setelah itu dikeluarkanlah peraturan di Smirna bahwa setiap orang
yang tinggal di Smirna harus mengakui Tiberius sebagai Tuhan. Jikalau mereka
sudah mengakui Tiberius sebagai Tuhan maka setahun sekali mereka harus
mempersembahkan korban / persembahan di altar kuil Tiberius sambil berkata : “Kaisar
itu Tuhan” dan setelah itu masing-masing boleh kembali bebas memeluk
agamanya masing-masing. Di sinilah letak persoalannya. Orang-orang dari agama
lain seperti agama-agama Yunani, bersedia melakukan hal itu sedangkan orang
Kristen sama sekali tidak mau melakukan hal itu karena bagi mereka Yesus
Kristus adalah satu-satunya Tuhan.
Agnes Maria Layantara -
Begitu mereka tidak mau mengakui bahwa kaisar itu Tuhan, mereka akan dianiaya.
Mereka akan mendapat hukuman diterkam binatang buas. Orang-orang Roma haus
darah. Mereka sering mengadu manusia dengan manusia. Jika salah satu dari
mereka belum mati, pertandingan belum selesai. Penduduk Roma begitu senang
melihat pertandingan yang penuh dengan darah.
b. Mereka sangat miskin
Wah
2:9 – Aku tahu kesusahanmu dan “kemiskinanmu”.
Jadi
jemaat Smirna adalah jemaat yang miskin, bukan hanya gereja mereka tetapi
kelihatannya semua anggota jemaat berada dalam kemiskinan. Kondisi ini jelas
sangat kontras dengan keadaan kota Smirna yang sangat indah bahkan paling indah
di seluruh wilayah Asia dan juga mewah (sebagaimana yang sudah dijelaskan pada
bagian pertama) dan jelas masyarakat Smirna rata-rata adalah orang kaya.
Bayangkanlah bahwa jemaat Smirna miskin di antara orang-orang kaya atau miskin
di dalam kota yang kaya. Sekalipun miskin di tengah-tengah masyarakat yang
miskin juga merupakan hal yang tidak enak, tetapi itu tidak sejelek kalau kita
mengalami kemiskinan di kota yang kaya seperti Smirna.
Pulpit
Commentary - Dalam kota-kota kaya seperti Smirna, kemiskinan
bukan sekedar menjijikkan tetapi bahkan dianggap buruk / memalukan.
Lebih
dari itu kemiskinan mereka bukanlah kemiskinan yang biasa. Di dalam bahasa
Yunani ada 2 kata yang sama-sama berarti “miskin” tetapi ada perbedaan. Yang
pertama adalah PENTICHROS yang berarti miskin tetapi masih mempunyai apa-apa.
Kedua adalah PTOKOS yang berarti miskin yang tidak mempunyai apa-apa lagi.
Bandingkan : Luk 21:1-3 Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat
orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat
juga seorang janda miskin (PENTICHROS)
memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya janda miskin
(PTOCHOS) ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Ini
berarti bahwa jemaat di Smirna bukan hanya miskin tetapi mereka sangat miskin
sampai tidak mempunyai apa-pa lagi. Bandingkan dengan 2 terjemahan berikut ini
:
TL
- Aku tahu kesusahanmu dan kepapaanmu
Alkitab
Bahasa Jawa – Aku ngerti kasusah-anmu. Kowé mlara Lalu apa yang menyebabkan jemaat ini miskin / melarat?
1.
Mereka selalu bekerja dengan jujur tanpa
kompromi dengan dosa
2.
Mereka dihambat dalam pekerjaan mereka
bahkan ada yang dipecat karena iman Kristiani mereka.
William Hendriksen -
Orang-orang ini sering dikeluarkan dari pekerjaan sebagai akibat dari
pertobatan mereka.
Anonim -
Setiap orang yang menjadi pengikut Kristus, pada zaman itu, mendapat perlakuan
yang tidak adil dan di kucilkan.
3.
Rumah dan harta benda mereka dibakar
orang-orang Romawi.
c.
Mereka difitnah.
Wah 2:9 - Aku tahu
kesusahanmu dan kemiskinanmu namun engkau kaya dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Hal lain yang membuat
jemaat di Smirna menderita adalah karena mereka difitnah orang Yahudi.
Sebagaimana kami jelaskan pada bagian pertama bahwa di Smirna ada cukup banyak
orang Yahudi dan rata-rata mereka hidup secara mapan dan bahkan mempunyai
kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Mereka memanfaatkan kedudukan mereka
ini untuk menjilat kepada pemerintah Romawi tetapi sekaligus menyusahkan
orang-orang Kristen. Lalu dalam hal apa mereka memfitnah orang Kristen? Barclay mencatat 6 fitnahan mereka:
1. Karena
dalam Perjamuan Kudus yang dilakukan oleh orang Kristen ada kata-kata “Inilah
tubuh-Ku, makanlah!” dan “Inilah darah-Ku, minumlah?” maka mereka
menyebarkan fitnahan bahwa orang Kristen adalah kanibal (suka makan daging
manusia).
2. Orang
Kristen juga mempunyai Perjamuan Kasih yang disebut Perjamuan Agape. Orang
Yahudi lalu menyebar fitnah bahwa orang Kristen biasa mengadakan pesta seks di
gereja mereka.
3. Orang
Kristen difitnah sebagai penghancur keluarga-keluarga karena seringkali banyak
keluarga yang bentrok sebagai akibat dari salah satu anggota keluarga mereka
menjadi Kristen.
4. Karena
orang Kristen menolak semua patung yang ada di Smirna sebagai Allah, maka
mereka difitnah sebagai orang-orang ateis (tidak percaya adanya dewa-dewa).
5. Karena
orang Kristen tidak bersedia menyebut kaisar sebagai Tuhan maka fitnah disebar
tentang mereka bahwa mereka tidak setiap secara politik kepada pemerintah
Romawi.
6. Karena
dari Gereja Kristen pernah dikhotbahkan tentang akhir zaman bahwa dunia ini
akan berakhir, maka orang Yahudi menyebar fitnah bahwa orang-orang Kristen
adalah penghasut rakyat.
Akibat
dari fitnah orang-orang Yahudi ini maka penderitaan dan aniaya terhadap jemaat
Smirna semakin bertambah. Terhadap orang Yahudi yang memfitnah orang Kristen
ini, Yesus menyebut mereka sebagai “Jemaat Iblis”. Wah 2:9 - Aku tahu
kesusahanmu dan kemiskinanmu namun engkau kaya dan fitnah mereka, yang menyebut
dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
3. JEMAAT PERGAMUS
Wahyu 2:12-17.
Sekarang kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang
jemaat Pergamus. Kita akan membahas hal-hal penting di dalam jemaat Pergamus,
ada beberapa bagian tersebut.
1. KOTA DAN JEMAAT
PERGAMUS.
Jikalau Efesus terkenal sebagai kota
terbesar di Asia pada masa itu, Smirna terkenal sebagai kota yang paling indah,
maka Pergamus dikenal karena ia adalah ibukota Propinsi Asia pada masa itu dan
karena itu maka para pejabat Romawi banyak tinggal di kota ini. Kota Pergamus
terletak sekitar 100 km di sebelah utara Smirna dan dikenal sebagai kota
Bargama di Turki modern sekarang ini dan terletak di atas sebuah bukit
berbentuk kerucut.
Ada 2 hal yang sangat menonjol dari kota Pergamus ini
:
a. Kota ini
memiliki perpustakaan yang besar.
Pergamus memiliki sebuah perpustakaan yang
besar pada saat itu, melebihi kota-kota yang lain kecuali Alexandria Mesir.
Tetapi bagaimana ceritanya sampai Pergamus memiliki perpustakaan nomor 2 di
dunia pada masa itu? Pada masa itu orang masih menulis di atas kertas papyrus
yang dibuat dari pohon papyrus. Dari kata “papyrus” inilah diturunkan kata “paper” dalam bahasa Inggris yang
artinya kertas.
Simon
Kistemaker – Kota ini bukan hanya memasarkan kulit-kulit ini
tetapi juga membuka sebuah perpustakaan yang menyimpan kira-kira 200.000
gulungan kitab. Kota ini telah menjadi pusat studi di mana pengetahuan
diakumulasi, diterapkan dan disebarkan.
b. Kota ini juga
(seperti Efesus dan Smirna) menjadi pusat penyembahan berhala yang besar.
Pergamus adalah ibukota propinsi Asia yang
berada di bawah pemerintahan Romawi. Akan tetapi Pergamus ini bukan hanya baru
menjadi ibukota pada masa Romawi, jauh sebelum Romawi berkuasa, Pergamus juga
menjadi ibukota kerajaan Seleucid, salah satu pecahan kerajaan Yunani setelah
masa Alexander Agung. Karena itu Pergamus menganggap bahwa dirinya adalah
pemelihara filsafat hidup Yunani. Sekitar tahun 240 SM mereka berperang melawan
bangsa Gauls dan mereka menang dalam perang itu. Mereka beranggapan bahwa
kemenangan itu disebabkan oleh dewa-dewa Yunani yang berdiri di belakang
mereka.
Meskipun ada penyembahan terhadap dewa
Zeus, tetapi Pergamus secara khusus dikaitkan dengan dewa Asclepius Dewa
Asclepius ini disebut sebagai “Dewa Pergamus”. Seorang bernama Galen mengatakan
bahwa di Pergamus, kalau orang mau bersumpah, maka mereka bersumpah demi nama
Asclepius ini dengan mengatakan : “Aku
bersumpah demi nama Asclepius, dewa orang Pergamus”. Jadi terlihat bahwa
dewa Asclepius ini secara khusus dikaitkan dengan Pergamus walaupun dewa ini
disembah juga di kota lain seperti Smirna. Dewa Asclepius ini dikenal sebagai
dewa kesehatan dan pengobatan di mana ia biasa memegang seekor ular.
Simon Kistemaker Asclepius adalah dewa
penyembuhan yang menarik perhatian banyak orang yang sakit jasmani. Simbolnya
adalah ular yang masih dipakai sebagai lambang kesehatan sampai saat ini.[6]
2.
PUJIAN TERHADAP JEMAAT
PERGAMUS.
Jemaat Pergamus mendapat pujian dari Tuhan. Pujian ini
muncul dalam
Wah 2:13 - Aku tahu di
mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang
kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada
zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di
mana Iblis diam.
Apa saja pujian yang diberikan kepada mereka?
a.
Mereka dipuji karena mereka tinggal di tempat takhta
Iblis.
Tentang “takhta Iblis” sudah
jelas bahwa kota Pergamus disebut demikian karena di kota inilah pusat
penyembahan berhala di seluruh Asia. Di sini kita menemukan pujian Kristus
kepada jemaat Pergamus karena mereka diam di takhta Iblis itu.
Kata “diam” di sini berarti
“tinggal”. Tetapi di dalam bahasa Yunani ada 2 kata yang berarti “tinggal” yakni “KATOKEIN” yang
berarti tinggal permanen dan “PAROKEIN” yang berarti tinggal sementara. Nah, di
dalam ayat ini, kata “diam” bukan
menggunakan “PAROKEIN” tetapi “KATOKEIN” yang berarti tinggal secara tetap /
permanent.
Wah 2:13 - Aku tahu di mana engkau diam (KATOIKEO), yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis. Ini berarti bahwa orang Kristen
di Pergamus adalah masyarakat yang tidak hanya tinggal sementara yang setiap
saat bisa pindah dari sana tetapi adalah masyarakat yang tinggal menetap untuk
seterusnya di sana. Kemungkinan besar mereka adalah orang-orang asli Pergamus
sendiri yang lalu menjadi percaya pada Yesus (jadi mereka bukan pendatang).
Menariknya, kata yang sama dipakai untuk iblis dalam frase “di mana Iblis diam”. Wah 2:13 - Aku tahu di mana engkau diam
(KATOIKEO), yaitu di sana, di tempat takhta Iblis.
Berarti Iblis juga tinggal secara permanen di Pergamus
dan itu berarti bahwa orang Kristen dan iblis sama-sama tinggal permanent di
sana. Ini adalah salah satu alasan mengapa Tuhan memuji jemaat Pergam.
b.
Mereka dipuji karena
mereka setia kepada Kristus.
Wah
2:13 – “engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu
kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang
dibunuh di hadapan kamu”
Kata-kata
“berpegang kepada nama-Ku” artinya
sama dengan “tidak menyangkal imanmu
kepada-Ku” yang keduanya boleh disebut dengan satu kata yakni setia. Jadi
jemaat Pergamus dipuji Tuhan karena mereka setia kepada Kristus. Mereka bukan
hanya tetap tinggal di Pergamus tetapi mereka juga setia kepada Kristus.[7]
3. TEGURAN TERHADAP JEMAAT PERGAMUS.
Kristus bukan hanya memuji jemaat Pergamus tetapi Ia juga memberikan
teguran pada mereka dan teguran ini terkait dengan adanya ajaran sesat di dalam
jemaat Pergamus yakni ajaran Bileam dan ajaran pengikut Nikolaus.
Wah 2:14-15 - (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau:
di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan
orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15)
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Kata-kata “di antaramu ada beberapa
orang” dan “ada padamu orang-orang”
menunjukkan bahwa tidak seluruh jemaat Pergamus yang terlibat dalam
ajaran-ajaran sesat melainkan hanya sebagaian saja. Juga menarik untuk
diketahui bahwa kata “menganut” di
dalam ayat 14 dan kata “berpegang” di
dalam ayat 15 menggunakan kata Yunani yang sama dengan kata “berpegang” dalam ayat 13 yakni
“KRATEO”.
Ay. 13 engkau berpegang
(KRATEO) kepada nama-Ku
Ay. 14 yang menganut
(KRATEO) ajaran Bileam
Ay. 15 yang berpegang
(KRATEO) kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Ini berarti
bahwa kalau sebagian jemaat berpegang dengan erat pada nama Kristus
(ayat 13), maka sebagian yang lain justru berpegang erat dengan cara yang
sama pada ajaran Bileam (ayat 14) dan / atau pada ajaran pengikut Nikolaus
(ayat 15). Nah kalau begitu bagaimana sesungguhnya ajaran Bileam dan pengikut
Nikolaus ini?
a. Bileam dan ajarannya.
Sudah pasti nama Bileam di sini dikaitkan dengan Bileam di dalam Perjanjian
Lama, yakni seorang nabi atau lebih tepat dukun yang diminta oleh Balak (raja
Moab) untuk mengutuk bangsa Israel (Bil 22-25).
Ul 23:5 - Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN,
Allahmu, telah mengubah kutuk itu
menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.
Yos 24:9-10 – (9) Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang
melawan orang Israel. Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki
kamu. (10) Tetapi Aku tidak mau
mendengarkan Bileam, sehingga ia pun memberkati kamu. Demikianlah Aku
melepaskan kamu dari tangannya.
b. Ajaran pengikut Nikolaus.
Ajaran pengikut Nikolaus ini
sebelumnya sudah muncul juga di jemaat Efesus.
Wah 2:6 - Tetapi ini yang ada
padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang
juga Kubenci.
Tetapi bedanya adalah jemaat
Efesus membenci ajaran ini sedangkan jemaat Pergamus justru berpegang pada
ajaran ini.
Wah 2:15 - Demikian juga ada
padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Perhatikan bahwa yang dibicarakan
di sini bukanlah ajaran Nikolaus melainkan ajaran pengikut Nikolaus. Jadi
kelihatannya yang bermasalah bukanlah Nikolaus sendiri tetapi para pengikutnya. Lalu siapa
itu Nikolaus itu? Tidak ada kejelasan tentang orang ini. Ada banyak orang yang
mengatakan bahwa Nikolaus ini sama dengan Nikolaus yang merupakan salah satu
dari 7 diaken dalam Kis 6:1-6, yang lalu menjadi sesat, tetapi banyak juga
yang menentang pandangan ini. Kami juga tidak setuju dengan pandangan demikian.
Biar pun tidak ada kejelasan tentang Nikolaus, ajaran pengikutnya cukup
dikenal.
Simon
Kistemaker - Walaupun informasi tentang orang-orang ini sangat
kurang, kami beranggapan bahwa gaya hidup para pengikut Nikolaus ini bercirikan
dosa-dosa amoralitas seksual, makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
dan penyelewengkan ajaran para Rasul (2:14-16).
4. JEMAAT TIATIRA
Wahyu 2:18-29.
Surat kepada jemaat Tiatira ini adalah surat yang terpanjang dari antara
surat kepada semua jemaatdi Asia Kecil dan mungkin adalah
surat tersukar untuk dimengerti.
Robert Mounce : Kesukaran dalam menafsirkan surat ini timbul dari
banyaknya hubungan dengan hal-hal terperinci dari kehidupan sehari-hari pada
saat itu, yang telah menjadi kabur dengan berlalunya waktu dan kurang / tidak
adanya bukti arkheologi yang menyingkapkan masa lalu tempat itu[8].
Di permulaan surat ini Yesus memperkenalkan diri sebagai berikut :
Wah 2:18 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya
bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga.
Di sini Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Allah. Ini adalah
satu-satunya gelar ‘Anak Allah’ muncul dalam ke 7 surat, bahkan dalam seluruh
kitab Wahyu. Deskripsi tentang Anak Allah ini adalah bahwa mata-Nya bagaikan
nyala api. Ini menunjukkan kemahatahuan. Ia tahu akan dosa-dosa mereka. Tidak
ada yang tersembunyi di mata-Nya. Deskripsi lainnya adalah kaki-Nya bagaikan
tembaga. Ini menunjukkan penghakiman / penghukuman. Ia akan menginjak-injak
mereka yang tidak mau bertobat. Steve Gregg mengatakan bahwa kaki ini akan
menginjak-injak orang jahat dalam kilangan anggur dari murka Allah. Bandingkan:
Yes 63:3 : "Aku telah mengirik bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku
telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; semburan darah
mereka memercik kepada baju-Ku, dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.
Beberapa hal yang paling penting di dalam jemaat Tiatira adalah sbb.
1. KOTA DAN JEMAAT TIATIRA.
Berbeda dengan 3 kota yang sudah kita bahas (Efesus, Smirna dan Pergamus),
kota Tiatira adalah kota kecil. Bahkan Tiatira adalah kota terkecil dari 7 kota
yang dibahas di dalam Wah 2-3. Kota ini terletak di sebelah tenggara Pergamus
pada jalan menuju kota Sardis. Kota Tiatira ini sekarang adalah kota Akhisar di Turkey
modern.
Sekalipun
Tiatira bukan kota yang besar dan terkenal, sekalipun hanya dijadikan “bemper”
bagi Pergamus, sekalipun bukan merupakan pusat keagamaan kafir, tetapi Tiatira
terkenal dalam hal perdagangan. Hal ini dipengaruhi oleh letaknya yang ada di
luar ibukota Pergamus di mana orang sering mencari cindera mata sebelum
benar-benar meninggalkan Pergamus.
David Iman
Santoso – Betapa pun kota ini kecil namun kota ini masih merupakan kota dagang
yang penuh dengan kegiatan usaha kerajinan dan usaha dagang lainnya, di
antaranya usaha kain wool, berbagai macam usaha tenun, garmen, usaha kulit dan
sebagainya.[9]
2. PUJIAN KRISTUS KEPADA JEMAAT
TIATIRA.
Dalam surat ini kita jumpai adanya pujian Tuhan kepada
jemaat Tiatira ini.
Wah 2:19 - Aku
tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada
yang pertama.
Apa yang dipuji Tuhan dari jemaat Tiatira ini?
a. Tuhan memuji iman mereka.
Wah 2:19 - Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu
maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu”
Di sini jemaat Tiatira dipuji karena iman mereka.
Sangat mungkin iman yang dimaksudkan di sini adalah kepercayaan mereka kepada
Tuhan. Jadi mereka dipuji karena kepercayaan mereka kepada Tuhan. Bahwa di sini
iman dipuji oleh Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan memang memperhatikan iman dari
gereja-Nya. Manusia memang tidak bisa melihat iman, tetapi Tuhan yang mahatahu
pasti bisa melihatnya. Bandingkan : Mark 2:5 - Ketika Yesus melihat iman
mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu
sudah diampuni!"
b.
Tuhan memuji kasih mereka.
Dalam ayat ini, kasih ditempatkan sebagai hal yang
pertama dipuji oleh Kristus. Ini tidak berarti bahwa kasih adalah yang
terpenting. Bagi saya imanlah yang terpenting dan karena itu saya membahas iman
terlebih dahulu. Kasih disebutkan lebih awal di sini karena jemaat Tiatira
kelihatannya lebih menonjol dalam hal kasih ini. Kata “kasih” di sini
menggunakan kata Yunani “AGAPE” yang menunjukkan kualitas kasih yang sangat
baik. Hanya saja kita tidak jelas apakah yang dimaksudkan di sini adalah kasih
mereka kepada Allah atau kepada sesama.
c.
Tuhan memuji pelayanan mereka.
Jemaat di
Tiatira juga dipuji karena pelayanan mereka dan menurut saya pelayanan ini
adalah salah satu wujud kasih yang ada pada mereka. Maksudnya adalah karena
mereka mengasihi Tuhan, maka mereka mau melayani Tuhan. Ini penting untuk
ditekankan. Tuhan memuji pelayanan dari jemaat Tiatira. Ini berarti bahwa Tuhan
bukan saja memperhatikan masalah iman dan kasih. Ia juga memperhatikan
pelayanan gereja-Nya. Dan Ia tidak segan-segan memberikan pujian kepada
anak-anak-Nya yang giat melayani. Yesus juga berkata:
Yoh 12:26 -
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ
pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
d.
Tuhan memuji ketekunan mereka.
Wah 2:19 - Aku
tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu”
Setelah memuji
kasih, iman dan pelayanan jemaat Tiatira, sekarang Tuhan memuji ketekunan
mereka. Ketekunan di sini kelihatannya berhubungan dengan iman sebagaimana kami
katakan tadi bahwa kata iman dalam ayat ini bisa diartikan kesetiaan. Barclay
mengatakan bahwa 4 hal ini (kasih, iman, pelayanan dan ketekunan) berjalan
berpasangan.
William Barclay – Pelayanan adalah hasil dari kasih
dan ketekunan hasil dari kesetiaan.[10]
Kalau ketekunan
di sini berhubungan dengan iman maka kelihatannya jemaat di Tiatira menghadapi
tantangan yang besar terhadap iman mereka (yang kita tidak tahu apa itu) tetapi
dalam hal ini mereka tetap bertekun. Kata “ketekunan” di sini menggunakan kata
Yunani “HUPOMONE” dan kata ini berarti ‘kemampuan bertahan dalam kesukaran,
bukan dengan sikap sekedar bertahan (diam / pasif), tetapi dengan sikap
sedemikian rupa sehingga mampu untuk menjadikan situasi / hal yang tidak
menyenangkan itu menjadi sesuatu yang memuliakan Tuhan, Inilah yang
dimaksud dengan ketekunan / Hupomone.
Jadi jemaat
Tiatira pasti mengalami tantangan yang hebat terhadap iman mereka tetapi mereka
tidak hanya bertahan dengan pasif. Mereka tetap hidup memuliakan Allah di
tengah-tengah kesukaran itu. Inilah ketekunan itu. Ketekunan seperti ini tidak
mungkin bisa didapatkan kalau kita tidak mengalami kesukaran.
Yak 1:2-3 – Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan[11]
5. JEMAAT SARDIS
Wahyu 3:1-6
Dalam bagian
kita membahasan tentang jemaat Sardis, kita membahas 2 point penting dalam
jemaat ini yakni:
1.
Kota dan jemaat sardis.
Sardis adalah salah satu kota di negara Turki modern
sekarang ini (sekarang bernama kota Sart). Kota Sardis ini adalah kota yang
terletak kira-kira 40 km di sebelah selatan kota Tiatira. Kejayaan kota Sardis
sudah dimulai sejak tahun 700 SM di mana kota ini menjadi kota perdagangan yang
aktif dan sangat kaya dan adalah ibukota Kerjaan Lydia yang menguasai Yunani
dan sekitarnya. Yang menarik adalah bahwa kota ini terletak di atas gunung yang
terjal.
Simon
Kistemaker - Jurang yang curam melindungi kota ini sehingga tidak dapat didaki.
Demikianlah Jurang itu menjadi mekanisme pertahanan yang hebat bagi benteng
itu. Sekeliling benteng itu terdapat tebing-tebing yang hampir tegak lurus.
Eddy Fances -
Sardis juga disebut sebagai "Benteng raksasa" yang mengawasi lembah
Hermus, karena letak geografisnya yang dikelilingi gunung tinggi, sehingga
sulit diserang musuh. Kota ini sering dijadikan tempat pertemuan para raja,
pejabat militer, dan para pedagang.[12]
2.
Kondisi rohani jemaat sardis secara umum.
Kondisi rohani
dari jemaat Sardis ini kita bisa mengetahuinya dari kata-kata Tuhan sendiri
tentang mereka.
a.
Tuhan mengatakan bahwa mereka mati / hampir mati.
Wah 3:1b-2a – ay.1b "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan
hidup, padahal engkau mati! Ay. 2a Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih
tinggal yang sudah hampir mati.
Ay. 1b mengatakan “mati” tetapi dari ay. 2a mengatakan “hamper mati”. Ini
tidak bertentangan! Kondisi gereja ini sudah begitu parah sehingga walaupun
mereka masih hidup tetapi gejala kehidupan nyaris tidak kelihatan sehingga lalu
dikatakan mati dalam ay. 1b. Karena itu gereja ini bisa disebut mati ataupun
hampir mati. Jadi di sini Tuhan menilai gereja Sardis sebagai gereja yang mati
secara rohani. Tetapi menariknya dalam kalimat sebelumnya dikatakan “engkau
dikatakan hidup”. Siapakah yang mengatakan mereka hidup? Pasti bukan Tuhan
karena Tuhan justru menilai mereka mati. Kalau begitu siapa yang menilai mereka
hidup? Kelihatannya itu menunjuk pada penilaian orang lain terhadap mereka.
Bandingkan dengan terjemahan-terjemahan berikut :
CEV “I know
what you are doing. Everyone may think you are alive (Setiap orang mungkin
berpikir bahwa engkau hidup), but you are dead.
ERV - "I
know what you do. People say that you are alive (Orang berkata bahwa engkau
hidup), but really you are dead.
Berarti gereja
Sardis ini di mata orang-orang pada saat itu adalah gereja yang hidup. Mereka
mendapatkan penilaian yang sangat positif dari masyarakat. Mereka mempunyai
reputasi yang baik di mata orang lain. Sayangnya adalah Tuhan menilai mereka
secara berbeda dari penilaian orang lain. Tuhan anggap mereka mati!
Tetapi apa yang
menyebabkan Tuhan menilai gereja Sardis ini sebagai gereja yang mati?
a.
Ada dosa yang hebat di dalam gereja ini
Wah 3:4 - Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan
pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka
adalah layak untuk itu.
Kata-kata ini
secara implisit mengatakan bahwa sebagian besar dari jemaat telah mencemarkan
pakaiannya / dirinya, yang menunjukkan bahwa dosa sudah masuk ke gereja ini.
Ada yang berpendapat bahwa dosa ini adalah dosa perzinahan yang sangat umum di
kota itu pada saat itu. Memang seringkali kata “mati” dikaitkan dengan dosa.
(bdk. 1 Tim 5:5-6; Luk 15:24; Ef 2:1).
b.
Hilangnya motivasi mula-mula.
Tuhan juga bisa menganggap suatu gereja atau seseorang mati / hampir mati
secara rohani apabila gereja / orang itu telah kehilangan motivasi yang
mula-mula
c.
Tuhan mengatakan bahwa tidak ada pekerjaan mereka yang
sempurna.
Wah 3:2 - Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah
hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di
hadapan Allah-Ku. Apa maksudnya pekerjaan mereka tidak ada yang sempurna? Kata
“sempurna” di sini bisa diterjemahkan dari bahasa Yunani “PLEROO” yang bisa
berarti “lengkap”. Jadi artinya Tuhan tidak mendapati satu pekerjaan mereka pun
yang lengkap.
Jakob P.D.
Groen - Semua pekerjaan yang mereka lakukan pada dasarnya salah di hadapan
Allah. Semuanya kurang baik. Walaupun ada kegiatan sehingga Sardis dipuji
jemaat-jemaat lain, namun isinya tidak penuh, dianggap kurang dan adakalanya
dianggap kosong
6. JEMAAT FILADELFIA
Wahyu 3:7-13
Jemaat Filadelfia ini tergolong jemaat yang baik atau bagus di mana
bersama-sama dengan jemaat Smirna, mereka adalah jemaat yang bebas / lolos dari
kecaman atau kritik dari Tuhan Yesus. Dengan kata lain mereka adalah jemaat
yang hanya mendapat pujian dari Tuhan tetapi tidak ada teguran dan celaan bagi
mereka.
Kita akan pelajari teks ini dalam beberapa bagian :
1.
Kota Dan Jemaat Filadelfia.
Kota filadelfia Sama seperti kota-kota yang sudah kita
bahas, kota Filadelfia juga ada di wilayah propinsi Asia Kecil yakni di negara
Turki modern sekarang ini. Ia terletak sekitar 50 km sebelah selatan kota
Sardis. Kota Filadelfia ini adalah kota terkecil dari 7 kota yang disebutkan
dalam Wah 2-3 ini. Kota ini didirikan oleh raja Pergamus yakni Attalus II pada
tahun 140 SM.
Simon
Kistemaker - Kota ini adalah sebuah kota dengan pintu yang terbuka melaluinya
perdagangan, bahasa Yunani, dan kebudayaan Yunani tersebar dari Yunani dan
Makedonia sampai ke Asia Kecil dan Syria.[13]
Karena itu
tidak kebetulan jika Kristus berbicara kepada gereja Filadelfia :
Wah 3:8 – Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak
dapat ditutup oleh seorang pun.
Di kota seperti
inilah hidup sebuah gereja Kristen. Kelihatannya mereka bukanlah sebuah gereja
besar melainkan hanya sebuah gereja kecil. Dan menariknya gereja Filadelfia ini
mirip dengan gereja Smirna (sama-sama tidak mendapat celaan dari Tuhan) yakni
sama-sama kecil dan juga sama-sama mendapatkan tantangan dari pihak orang Yahudi.
Wah 2:9 - Aku tahu kesusahanmu dan
kemiskinanmu -- namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah
jemaah Iblis.
Wah 3:8 – (8) “Aku tahu bahwa
kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu
mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu.
2. Gelar Kristus
Sang Pemberi Surat
Dari kata-kata : “tuliskanlah kepada malaikat jemaat…”
yang ada dalam setiap pembukaan surat kepada jemaat-jemaat menunjukkan bahwa
Kristuslah asal surat tersebut dan Rasul Yohanes hanya disuruh mencatat saja. Demikian
juga surat untuk jemaat Filadelfia, sumbernya adalah Kristus sendiri. Tetapi di
sini Kristus memperkenalkan diri-Nya dengan sejumlah gelar.
a.
Yang Kudus, Yang Benar.
Wah 3:7 -
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang
Kudus, Yang Benar
b.
Yang memegang Kunci Daud.
Wah 3:7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:
Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia
membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka.
3. Pujian Kristus
Bagi Jemaat Filadelfia.
Setelah memperkenalkan diri-Nya dengan sejumlah gelar,
Kristus lalu melanjutkan dengan memberikan pujian kepada jemaat Filadelfia ini.
Tuhan memberi Pujian kepada mereka.Wah 3:8 - Aku tahu segala pekerjaanmu: Aku
tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan
engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Ada 2 pujian kepada jemaat Filadelfia yakni mereka
menuruti Firman Tuhan / Yesus dan mereka tidak menyangkal Yesus.
a.
Mereka dipuji karena menuruti firman Tuhan.
Wah 3:8 – Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu
bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu
tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku.
Jemaat Filadelfia dipuji karena mereka menuruti firman Tuhan. Tetapi mereka
turut / taat firman Tuhan dalam hal apa? Ini sudah kami jelaskan tadi bahwa
ketaatan ini ada hubungan dengan kata-kata sebelumnya di mana Tuhan telah
membuka pintu bagi mereka dan pintu itu tidak dapat ditutup oleh seorang pun.
Jadi artinya adalah Tuhan membuka pintu keselamatan bagi jemaat Filadelfia.
Sekalipun tafsiran-tafsiran ini menarik tapi sebenarnya tidak sesuai dengan
konteks dan latar belakang teks tersebut. Dalam point I bahwa kota Filadelfia
dikenal sebagai “kota dengan pintu yang terbuka”.
b.
Mereka dipuji karena tidak menyangkal nama Tuhan.
Wah 3:8-9 –“engkau tidak menyangkal nama-Ku. Lihatlah, beberapa orang dari
jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu.
Sebagaimana sudah kami jelaskan tadi bahwa “tidak menyangkal nama-Ku” ada
kaitannya dengan orang-orang Yahudi yang disebut sebagai jemaah Iblis.
Jadi jemaat Filadelfia dipuji Tuhan karena 2 hal yakni ketaatan / kesetiaan
mereka dalam memberitakan Injil dan dalam penderitaan
7. JEMAAT LAODIKIA
Wahyu 3:14-22
Kita akan bahas jemaat Laodikia ini dalam beberapa
point besar:
1.
Kota dan jemaat laodikia.
Kota Laodikia terletak 60 km sebelah tenggara dari kota Filadelfia,
berdekatan dengan Hierapolis dan Kolose. Kota ini sekarang sudah tidak ada
lagi, dan hanya tinggal sebagai suatu wilayah kosong di Turkey yang bernama
Denizli. Biarpun demikian kota purbakala ini masih bisa dikenali bentuknya dari
puing-puing yang tertinggal. Kota ini dibangun oleh raja Syiria bernama
Antiochus II pada tahun 250 SM. Kota ini pertama kali didirikan dengan tujuan
untuk menjadi kota benteng tetapi akhirnya diurungkan karena ada bahaya bagi
kota ini yakni kota ini tidak mempunyai sumber air sendiri.
Sebagai kota pusat perdagangan dan perekonomian, Laodikia sangatlah maju
dan menonjol :
a.
Kota ini adalah pusat perbankan dari seluruh wilayah
di Asia Kecil.
William Barclay
- Kota ini adalah pusat perbankan dan finansial yang
besar. Pada saat Cicero mengadakan perjalanan di Asia Kecil, di Laodikialah ia
menguangkan surat kreditnya[14].
b.
Kota ini adalah pusat pembuatan kain wol yang terbesar
di Asia Kecil.
David Iman Santoso - Kota ini terkenal dengan pabrik
tekstil, yang menghasilkan garmen, karpet dan semacam black wool dari
bulu domba hitam yang bermutu tinggi.
Agnes M. Layantara - Laodikia adalah kota
perdagangan tekstil yang ramai. Pabrik-pabrik tekstil bermunculan karena kota
ini menghasilkan kain "wol" yang bermutu.
c.
Kota ini adalah pusat kedokteran terbesar di wilayah
Asia Kecil.
William Barclay – Kota ini adalah pusat
pengobatan yang sangat diperhitungkan. Tiga belas mil ke Barat, antara Laodikia
dan Pintu Gerbang Frigia, ada kuil para dukun Caria.
Secara khusus, kuil itu adalah pusat sekolah
kedokteran yang kemudian beralih ke Laodikia. Para dokternya sangat terkenal
sehingga sebagian dari mereka namanya muncul di uang logam Laodikia. Dua di
antaranya bernama Zeuxis dan Alexander Philalethes.[15] Karena itu
juga maka kota ini memproduksi obat-obatan secara besar-besaran. Meskipun
demikian kota ini lebih dikenal karena obat telinga dan obat matanya, terutama
obat matanya.
2. Gelar kristus sang pemberi surat.
Di awal surat-Nya untuk jemaat Laodikia ini, Tuhan Yesus memperkenalkan
diri-Nyadengan sejumlah gelar sebagaimana yang nampak dalam ayat 14: Wah 3:14 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Laodikia : “Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah”.
Kita akan melihat dan mempelajari gelar-gelar Kristus
ini:
a.
Amin.
Wah 3:14 -"Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Laodikia : Inilah firman dari Amin”
Jadi di sini Kristus disebut sebagai / dengan gelar “Amin”, kata yang biasa
kita pakai diakhir doa-doa kita. Dan di sinilah satu-satunya dalam seluruh
Kitab Suci Kristus disebut dengan gelar ini walaupun dalam kitab Wahyu sendiri
muncul 9 kali kata “amin”. Kata“amin” ini sebenarnya adalah kata Ibrani yang
berarti "benar, pasti, padat, tentu, ya, atau sungguh-sungguh".
Karena itu kata ini dipakai untuk mengakhiri doa, yang menunjukkan kesungguhan
harapan untuk didengar. Kata ini juga dipakai menjadi semacam persetujuan
pada hal-hal itu yang dikehendaki Allah. (bdk. Ul 27:16-18; 1 Kor 14:16; Mat 6:5; 8:10; 10:42). Jadi “amin”
berarti sesungguhnya atau sungguh-sungguh. Tapi kata “Amin” ini ketikadigunakan
sebagai sebutan / gelar bagi Allah dalam PL mempunyai arti yang lain
yaknisetia.Yes 65:16 “sehingga orang yang
hendak mendapat berkat di negeri akan memohonberkat demi Allah yang
setia, dan orang yang hendak bersumpah di negeri akanbersumpah demi Allah yang setia.
William Barclay
- Yesus Kristus Amin, artinya Ia adalah seseorang yang janji-Nya setiadan tak
perlu diragukan sedikitpun.[16]
b. Permulaan dari ciptaan Allah.
Wah 3:14 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan
benar, permulaan dari ciptaan Allah.
Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan‘permulaan’di dalam ayat ini
adalah“ARKHE” dan kata “ARKHE” ini mempunyai banyak arti seperti:
1.
Beginning (permulaan / mulanya). Arti ini diambil dalam
Yoh 1:1.
2.
Ruler / chief (pemerintah / kepala). Arti ini
bisa saudara lihat dalam beberapa katayang saudara kenal.
·
‘archangel’yang berarti
penghulu / pemimpin / kepala malaikat
·
‘archbishop’yang berarti
pemimpin / kepala uskup (uskup besar).
·
‘architect’ (arsitek), yang
berasal dari kata Yunani ARKHITEKTON [ARKHE(kepala / pemimpin) + TEKTON (tukang
kayu / batu)].
3.
Origin (asal usul).
4.
Source(sumber).
Jadi sebenarnya ayat ini memang bisa
diterjemahkan dengan 4 kemungkinan :
1.
Yesus adalah permulaan dari ciptaan Allah.
2.
Yesus adalah pemerintah / kepala dari ciptaan Allah.
3.
Yesus adalah asal usul dari ciptaan Allah.
4.
Yesus adalah sumber dari ciptaan Allah
3.
Teguran kepada jamaat Laodikia
Wah.
3:15-18. Teguran keras yang pertama adalah mengenai kesuaman jemaat Laodikia.
Tuhan berkata akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya karena mereka tidak dingin
atau tidak panas. Dalam konteks Laodikia, mereka memiliki persediaan air di dua
tempat, yakni Hierapolis dan Kolose. Di Hierapolis, persediaan air tersebut
bersuhu hangat mirip seperti sumber air panas. Air tersebut bisa digunakan
untuk pengobatan. Sedangkan air di Kolose adalah air dingin yang bisa diminum
dan berguna untuk menyegarkan badan. Air yang suam-suam kuku dapat kita
mengerti sebagai air yang tidak dapat digunakan. Terlalu dingin untuk digunakan
dalam pengobatan, juga terlalu panas untuk bisa diminum agar menyegarkan badan.
Mirip seperti contoh di Injil Matius mengenai garam yang menjadi tawar sehingga
akhirnya tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang (Mat. 5:13).
Gereja-gereja
Laodikia saat ini digambarkan dalam ayat 17 sebagai gereja-gereja yang kaya.
Mereka mempunyai bangunan yang indah, dan mahal, mempunyai banyak organisasi
yang disponsori oleh gereja-gereja tersebut dan juga banyak keanggotaannya di
program-program sosial lainnya. Mereka berkata, kita gereja yang kaya, gereja
yang besar tetapi mereka tidak sadar bahwa sesungguhnya mereka miskin secara
rohani. Kuasa Firman Tuhan tidak ada dalam mereka. Di mata Tuhan, gereja
Laodikia ini “miskin”, tetapi mengapa Tuhan menasihatkannya untuk membeli emas
dari Tuhan Yesus? bdk Yesaya 55:1, kita akan mengerti bahwa Tuhan mengundang
seluruh umat manusia untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, mengundang manusia untuk menerima keselamatan secara gratis. Keselamatan
adalah anugerah dan kasih karunia. bukan karena usaha manusia. karena itu yang
termiskin dari antara yang miskin pun dapat diselamatkan asalkan dia bertobat, memanggil
nama Yesus dan percaya dalam nama Yesus.
“Pakaian
putih” dalam ayat 18 ini, menggambarkan pakaian pengantin wanita dalam setiap
pernikahan. Pengantin wanita yang siap menyambut Pengantin Pria maka ia akan
mengenakan pakaian putih yang melambangkan kekudusan. Yesaya 61:10 menjelaskan
tentang hal ini. Kita adalah mempelai wanita dan Kristus adalah mempelai pria.
Dalam menyongsong kedatangan-Nya, kita harus siap dengan kekudusan kita. Minyak
dalam ayat 18 yang dipakai untuk melumaskan mata ini, adalah lambang Roh Kudus.
Sering kali dalam banyak ayat di Alkitab, Roh Kudus dilambangkan dengan minyak.
Roh Kudus akan membukakan mata kita sehingga kita dapat melihat bagaimana tipu
muslihat Iblis. Roh Kudus yang akan menerangi hidup kita ini, sehingga kita tidak
lagi hidup di dalam kegelapan.
KESIMPULAN
Keadaan 7
Jemaat ini memberikan gambaran kepada jemaat pada sekarang ini, bahwa ada hal
yang menimbulkan kepujian bagi Tuhan dan ada hal yang tidak menyenangkan hati
Tuhan, ketujuh jemaat itu ialah jemaat di Efesus yang kehilangan kasih
mula-mula, Pergamus yang memerlukan adanya pertobatan, Tiatira yang mengijinkan
nabi palsu mengajar dan menyesatkan jemaatnya, Sardis gereja yang tertidur,
Filadelfia yang dengan tekun menantikan Kristus, Laodikia yang memiliki iman
“suam-suam kuku”.
[1] Drane, John. Memahami Perjanjian Baru (Pengantar Historis -Teologis), BPK Gunung
Mulia, Jakarta: 2003. 134.
[2] New International Commentary of the New
Testament, 88.
[3] Aku Datang Segera – Tafsiran Kitab Wahyu, hal. 39
[4] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia, Jakarta: 2003, 94.
[5] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia. Jakarta: 2003. 108-109.
[6] Simon Kistemaker Asclepius, Wahyu Tuhan Bagi Gereja-Nya, 40.
[7] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia. Jakarta: 2003. 24.
[8] New
International Commentary of the NT, hal. 101
[9] Membaca dan Memahami Kitab
Wahyu, hal. 51
[10] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia, Jakarta: 2003. 153.
[11] W.M. Ramsey, The Letters to the Seven Churches of Asia, (Hodder,
1904), 324-35.
[12] Wahyu Kepada Rasul Yohanes, hal. 73
[13] Dister, Nico Syukur, Teologi Sistematika I, KANISIUS.
Yogyakarta: 2002
[14] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia, Jakarta: 2003. hal. 204
[15] Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap
Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia,
Jakarta: 2003, 205.
[16]
Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap
Hari : Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, BPK Gunung Mulia, Jakarta: 2003, hal.208
Posting Komentar untuk "Tujuh Jemaat dalam Kitab Wahyu Apokalypsis ἀποκάλυψις"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.