Fokus Kepada Yesus Roma 6:1-14
Tujuan rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat di Roma pada bagian ini adalah untuk mengarahkan dan memimpin mereka kepada kebutuhan, kerinduan, dan kondisi spiritual (kerohanian) yang baik, yaitu di dalam kebenaran Kristus.
Kondisi jemaat Roma pada waktu
itu mereka berada di dalam tantangan dari orang Yahudi dan orang-orang non Yahudi
yang percaya yang konflik di dalam gereja, dan juga ancaman dari guru-guru atau
pengajar-pengajar palsu dari luar gereja. Sehingga Paulus sebagai seorang rasul
Kristus berusaha dengan sekuat tenaga mengupayakan agar jemaat pada waktu itu
memiliki fondasi/dasar yang kuat di dalam kebenaran Injil; dan membawa mereka
supaya menjadikan kebenaran Allah di dalam Kristus menjadi bagian yang tetap di
dalam hidup mereka. Paulus menengaskan dan mengharapkan jemaat pada waktu itu
untuk tetap fokus dalam iman mereka kepada Kristus dan Firman-Nya.
Ketika berbicara tentang “Fokus
Terhadap Yesus” pada saat yang sama kita diperhadapkan “Fokus Terhadap dunia”.
Di mana ada kebenaran pasti di sana ada ketidak benaran, di mana ada keadilan
di sana juga ada ketidakadilan, dan di mana ada pertobatan di sana juga ada
keinginan untuk berbuat. Secara natural, dengan kekuatan diri sendiri kita
tidak akan mampu untuk fokus kepada Yesus karena dosa dan keinginan dunia
senantiasa mengintai kita seperti seekor singa terhadap mangsanya. Hanya Allah
dan Kristus sendiri yang mampu untuk membuat kita tetap bertahan dan fokus
kepada Kristus dan Firman-Nya.
Paulus menyatakan kepada
jemaat di Roma bahwa setiap orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus adalah
orang yang harus hidup di dalam kebenaran. Mengapa? Di sini Paulus menegaskan
bahwa kita telah mati bagi dosa, tetapi Kristus telah menghidupkan kita kembali
melalui diri-Nya supaya kita mendapatkan pembaruan dan hidup di dalam
kebenaran, masakan kita mau kembali lagi tinggal di dalam dosa? Justru
sebaliknya ketika kita mendapatkan pembaruan dari Kristus hidup kita seharusnya
senantiasa diarahkan untuk berfokus kepada Kristus dan Firman-Nya Firman. Allah
yang hidup secara aktif dan berkuasa akan memisahkan kita dari pertimbangan dan
pikiran dunia, sehingga membawa kita memiliki pertimbangan dan pikiran yang
berfokus kepada Kristus dan Firman-Nya "Ibrani 4:12, “Sebab Firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Setiap orang yang hidup di
dalam Kristus pasti memiliki fokus kepada Kristus, tetapi setiap orang yang di
luar Kristus fokus hidupnya kepada diri sendiri dan keinginan duniawi. Jikalau hidup
kita berfokus pada Kristus artinya:
1. Tidak
menyimpang dari Kristus dan Firman-Nya.
2. Tidak
kehilangan arah.
3. Tidak
kehilangan kepercayaan.
4. Tidak
kehilangan tujuan hidup yang benar.
Dan semuanya ini membawa dia
kepada kualitas hidup yang dipersembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah karena hidupnya telah masuk dalam
standar yang Allah dan Kristus kehendaki berbeda dari dunia, tidak mengikuti
cara dunia, memiliki pembaruan budi, dan mengerti kehendak Allah yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:1-2). Artinya kehidupan
seorang yang mengarahkan diri kepada Kristus adalah seorang yang mentransformasi
dirinya dan mereformasi dirinya menjadi seperti yang Kristus kehendaki.
Seorang yang berfokus pada Kristus
adalah seorang yang Yesus panggil dan pilih untuk memiliki kehidupan yang
melampaui standar dunia. As the followers
of Jesus, He’s calling us to life beyond standard of the world. Artinya kehidupan
seorang yang memusatkan dirinya kepada Kristus senantiasa dinamis dan progresif
dalam mencapai tujuan yang benar transformatif (transformasi personal-transformasi
komunal – transforma sosial - transformasi universal), dan terus bertumbuh
menjadi dewasa di dalam Kristus dan Firrman-Nya. Mereka adalah orang-orang yang
senantiasa tinggal tetap di dalam Kristus dan Firman-Nya, menjaga dan memelihara,
bahkan merenungkan dan melakukan Firman Allah siang dan malam (Maz. 1:2). Orang
yang berfokus pada Kristus adalah orang yang tidak stagnan dalam mengerjakan
kebenaran di dalam dirinya, dan juga senantiasa termotivasi untuk memotivasi
orang lain untuk memiliki fokus yang sama.
Setiap orang yang kehilangan
fokus yang benar di dalam hidupnya (only in Jesus alone), maka kehidupannya
akan mengalami degradasi rohani yang begitu tajam, banyak alasan, pengumpat,
pemfitnah, berlagak pintar, menebarkan pengaruh yang jahat, dan lain sebagainya.
Orang yang sepertiini hidupnya akan senantiasa menyimpang dari kebenaran, tidak
tepat sasaran atau tujuan (Hamartia): menumpuk kesalahan dan dosa. Sebaliknya setiap
orang yang mau memusatkan hidup mereka kepada Kristus memiliki cara Hidup yang
berbeda dengan mereka yang tidak berpusatkan kepada Kristus.
Karakteristik orang yang
berpusat pada Kristus adalah orang-orang yang senantiasa bersandar dan berdasar
dalam Kristus - Full surrenderness in Crist (depend on Crist alone) abide in Him
dalam segala sesuatu Dedication of life in Crist - mendedikasikan hidupnya hanya
kepada Kristus untuk kemuliaan Allah dalam segala sesuatu; dan Trust in Crist –
percaya sungguh-sungguh di dalam Allah dan Kristus dalam segala sesuatu. Sudahkah
kita memiliki karakteristik ini dalam hidup kita?
Aminn..
Posting Komentar untuk "Fokus Kepada Yesus Roma 6:1-14"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.