Renungan 1 Korintus 13:7 KARENA KASIH
1 Korintus 13:7 “Ia menahan segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.’’
Banyak orang berpikir bahwa kasih tak
berpamrih hanya dimiliki oleh kaum ibu. Namun, perjumpaan saya dengan seorang
ayah, yang begitu mengasihi putrinya, dapat menunjukkan bahwa kasih bisa
dimiliki dan diungkapkan oleh siapa saja.
Selama lebih dari 30 tahun ayah tersebut
memberikan yang terbaik bagi putrinya yang lumpuh sejak lahir. Oleh karena
kasih, ia begitu telaten merawat putri kesayangannya hingga sang buah hati
mengembuskan napas terakhir.
Kasih semacam itu mengajarkan ketulusan yang
tak mengenal kata berpamrih di dalamnya. Sebagaimana disebutkan oleh Rasul
Paulus, kasih menutupi segala sesuatu, melindungi orang yang dikasihi apa pun
keadaannya.
Sebab, ia berangkat dari pemahaman diri yang
percaya segala sesuatu, termasuk kelumpuhan, diijinkan Tuhan terjadi untuk
mendatangkan hormat dan kemuliaan bagi nama-Nya.
Pemahaman diri menjadi penting karena di
situlah pengharapan jadi memiliki nilai yang begitu berarti. Ia melandasi
setiap perbuatan yang mengharapkan segala sesuatu dari Sang Sumber Kehidupan,
dan pengharapan itu tidak pernah sia-sia.
Bukankah sabar menanggung segala sesuatu
merupakan jawaban atas pengharapan mulia seorang ayah?
Kehadiran kasih adalah untuk mengomunikasikan
perasaan sayang seseorang kepada yang lain. Ia tidak dimonopoli oleh satu
gender tertentu.
Seorang ayah pun punya kesempatan untuk
menunjukkan kasihnya, karena kasih adalah kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh
setiap orang untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan sesamanya.
“KASIH ADALAH ALASAN UTAMA BAGI BAPA
MEMBERIKAN PUTRA-NYA YANG TUNGGAL, YESUS KRISTUS, UNTUK MENEBUS DOSA UMAT
MANUSIA”
Posting Komentar untuk "Renungan 1 Korintus 13:7 KARENA KASIH "
Berkomentar yg membangun dan memberkati.