Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 69:8 MENANGGUNG CELA

Mazmur 69:8 “Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku.’’

Kisah tentang orang-orang yang mengalami ketidakadilan tidak pernah habis kita dengar. Ada orang yang berusaha menjaga hidup bersih justru disingkirkan.

Sebagian orang menjaga hidup jujur malah ditimpa berbagai masalah. Orang yang mati-matian hidup benar tak henti-hentinya menanggung cemooh dan hinaan.

Sedemikian beratkah konsekuensi yang harus ditanggung oleh orang yang takut akan Tuhan?

Pemazmur mengeluhkan derita yang jauh lebih hebat. Semua ini tecermin jelas dari setiap keluhan yang timbul akibat penderitaannya.

Penderitaan yang dialaminya digambarkannya dengan keadaan dirinya yang nyaris tenggelam dalam banjir dan rawa.

Ia bahkan memohon-mohon dalam doa sampai kerongkongannya menjadi kering dan matanya nyeri. Ia mengatakan betapa banyak orang yang membencinya tanpa alasan. Dan ia menyadari betapa bodoh dirinya di hadapan Tuhan.

Namun yang pasti adalah semua derita yang dialaminya bukanlah hukuman karena ia telah berbuat dosa kepada Tuhan. Sebaliknya, ia menanggung semua cela itu justru oleh karena ia berlaku hidup benar dan takut akan Tuhan. Orang-orang yang terdekat dengannya pun turut membencinya.

Jika kita harus menanggung derita atau cela karena berpihak kepada Tuhan, itulah karunia (Flp. 1:29). Penderitaan, dalam perspektif iman, dipakai oleh Tuhan untuk membuat kehidupan umat-Nya semakin tahan uji dalam berbagai pencobaan.

Ketekunan kita dalam menghadapi derita menjadi kekuatan bagi saudara seiman yang mengalami hal sama agar tidak tawar hati. Dan ketika kita diizinkan menanggung cela karena Tuhan, maka semakin nyata perkenanan Tuhan dan pertolongan-Nya.

SAAT KITA HARUS MENANGGUNG CELA OLEH KARENA MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN, SAAT ITULAH KEKUATAN DAN ANUGERAH-NYA MENGUATKAN KITA


Renungan Mazmur 69:8 MENANGGUNG CELA




Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 69:8 MENANGGUNG CELA"