Renungan Yakobus 1:2 Tujuan Dalam Penderitaan
Yakobus 1:2 “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan’’
Ketika penderitaan melanda hidup, kita sering
bertanya-tanya apa yang telah kita lakukan sehingga pantas menerimanya.
Namun yang jelas, Yesus sang Juruselamat yang sempurna
pun, menderita selama hidup-Nya di dunia. Ibrani 5:8 tertulis, "Ia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya."
Pengarang James Stalker menulis: "Penderitaan tidak
selalu menyucikan. Penderitaan dapat membuat watak menjadi buruk dan egois.
Namun ada banyak pula keberhasilan yang timbul dari pencobaan. Ada banyak kamar
orang sakit yang merupakan suatu kehormatan untuk dikunjungi."
J. Oswald Sanders bercerita tentang kunjungannya ke tempat
semacam itu di Australia, tempat Nona Higgens tinggal. Dalam keadaan sakit
terus-menerus, ia tidak pernah meninggalkan kamarnya selama lebih dari 40
tahun. Kedua tangan dan kakinya telah diamputasi untuk menahan penyebaran
penyakitnya.
Setelah memutuskan untuk hidup secara kreatif, ia menamai
pondoknya "Harapan Sukacita," tempat ia menyerahkan dirinya dalam doa
dan pelayanan rohani.
Dengan pena yang diikatkan pada ujung lengannya yang
buntung, ia berkorespondensi ke seluruh dunia selama bertahun-tahun dan
membimbing ratusan orang kepada Kristus. Penderitaannya mendorong kreativitas di
dalam hidup dan pelayanannya.
Jika Anda rindu untuk hidup lebih kreatif,
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan" (Yakobus 1:2).
Sebutlah pergumulan-pergumulan dan derita hati Anda
dengan sebutan "derita yang menumbuhkan," dengan penekanan pada kata
menumbuhkan!
Bila Anda Memuji Allah Dalam Ujian Hidup Anda Beban Anda Akan Berubah Menjadi Berkat
Posting Komentar untuk "Renungan Yakobus 1:2 Tujuan Dalam Penderitaan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.