Renungan Matius 5:3 - BERBAHAGIA ORANG YANG RENDAH HATI
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” Matius 5:3
Seorang
pemimpin muda Kristen, yang terlalu bangga dengan dirinya sendiri, pada suatu
hari menyampaikan kepada saya tentang kesulitannya untuk rendah hati dengan
semua bakatnya. Dia merasa lebih baik daripada orang lain.
Dia
mengatakan, "Saya menghabiskan berjam-jam di atas lutut saya meminta Allah
untuk membuat saya rendah hati." Saya menjawab, "Saya dapat menolong
Anda dengan pertolongan Allah jika Anda tertarik." Dia setuju. Saya
menjelaskan bahwa apapun yang ia miliki - kepribadian, pikiran yang baik, kemampuannya
menyanyi, berbicara, dan kualitas lain - adalah karunia Allah dan bisa Dia
ambil setiap saat. Selain itu saya mengingatkannya bahwa Alkitab memperingatkan
kita untuk merendahkan diri kita sendiri.
"Kerendahan
hati adalah ketenangan hati sempurna," kata Andrew Murray, "keadaan
tidak memiliki masalah. Tidak cemas, jengkel, sakit atau kecewa. Tidak
mengharapkan apa-apa, tidak menginginkan sesuatu terjadi pada diri-sendiri.
Tenang "ketika tidak ada seorangpun memujinya, dan ketika disalahkan atau
dibenci. Hati yang dipenuhi pengharapan akan berkat Allah, di mana kita bisa
masuk ruang pribadi dan menutup pintu serta berlutut kepada Bapa, dalam rasa
damai seperti dasar taut yang tenang walaupun di sekitar dan di atas
bergejolak.
Beberapa
orang Kristen mencapai standar yang tinggi tersebut, namun itu merupakan tujuan
ke arah yang kita semua harus usahakan selama kita hidup, mengikuti contoh dari
Tuhan kita sepeti tertulis di Filipi pasal 2.
Kerendahan
hati kita miliki, selain pemahaman kita yang benar tentang diri kita, namun
karena kita mengakui bahwa kita adalah orang berdosa dan tidak ada kebenaran di
dalam diri kita; dan kita bersedia untuk diselamatkan oleh anugerah Allah; kita
bersedia untuk melayani di mana Tuhan tempatkan.
Biasanya
kita mengartikan kata "diberkati" dengan "bahagia."
Kerendahan hati menjamin kita memiliki kebahagiaan kita membuat langkah sadar
menuju kerendahan hati.
Kiranya
Roh Kudus membimbing kita untuk dapat merendahkan diri, memungkinkan kita
mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan juga mengasihi
sesama.
Posting Komentar untuk "Renungan Matius 5:3 - BERBAHAGIA ORANG YANG RENDAH HATI"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.