Renungan Nehemia 2:1-10 - PEMIMPIN YANG KOMUNIKATIF
“Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja.” (Nehemia 2:1)
Jika dikatakan bahwa iman Kristen itu adalah iman yang bertindak (action faith), maka itu dapat dilihat dari Nehemia. Setelah ia berkomunikasi dengan Tuhan, ia juga membangun komunikasi dengan raja. Ini adalah komunikasi yang sehat. Sudah jelas ketika Nehemia berdoa ia memilki hati yang mendengarkan suara Tuhan, ia mendapatkan peneguhan bahwa apa yang menjadi bebannya itu didengar oleh Tuhan. Hal yang mengherankan adalah sikap raja yang berbalik peduli dan bertanya. Logikanya Nehemia memohon-mohon lebih dahulu, nyatanya malah raja yang bertanya padanya. Sikap raja yang sangat responsif setelah mengamati gelagat Nehemia itu, adalah anugerah Allah yang luar biasa. Tentu saja raja itu memerhatikan bahwa Nehemia yang setia pada tugasnya itu, punya beban berat. Maka kesempatan itu sangat tepat bagi Nehemia mengungkapkan pergumulannya. Jawaban doa dari Tuhan itu memang sungguh ajaib. Menurut logika hal-hal seperti ini terasa mustahil.
Memang Allah sanggup memakai siapa saja untuk kemuliaan-Nya. Ia sanggup menggerakkan raja kafir seperti Nebukadnezar untuk kepentingan ilahi-Nya. Bahkan Ia sanggup memakai Firaun bagi kepentingan rencana-Nya. Terhadap perhatian raja yang luar biasa itu, Nehemia benar-benar mengefektifkan komunikasinya, dengan memaparkan kebutuhan strategisnya. Ia meminta surat kuasa dari raja untuk menghubungi para bupati untuk kebutuhan bahan bangunan. Sungguh ini adalah cara kerja profesional. Di sini Tuhan menjawab kebutuhan Nehemia karena dia benar- benar membutuhkan itu. Seperti ada ada suatu struktur yang rapih; ia berdoa kepada Allah - berbicara kepada manusia dan Tuhan menjawab doanya. Kita ingat bagaimana Yesus juga mengajukan pertanyaan yang serupa pada dua orang buta, yang spontan dijawab, “Kami ingin dapat melihat.” (Matius 20:32). Betapa indahnya jika Tuhan selalu bertanya pada kita apa yang kita perlukan.
Kita hidup di dalam dunia yang sangat potensial untuk melemahkan bahkan menjatuhkan kita.Kita perlu meningkatkan komunikasi pribadi dengan Tuhan dalam doa. Dalam kapasitas kita untuk membangun yang runtuh (karakter, moral, integritas) di tengah masyarakat dan bangsa kita, belum selesai. Kita pun perlu berdoa agar semakin banyak orang yang terlibat aktif dalam pelayanan misi Amanat Agung-Nya. Jangan kita lupa, banyak orang bukan tidak mau tetapi karena mereka tidak tahu apa yang mereka dapat lakukan. Kita tidak hanya berharap mereka tahu tetapi merekapun akan bertanya, “Apa yang dapat kami bantu?” Banyak orang Kristen memiliki LIFE (Labor, Influence, Financial, Expertise) yang perlu diberdayakan bagi kerajaan Allah. Namun apakah gereja atau gerakan misi cukup bijak dan trampil mengelola kekayaan tersebut? Jika kita harus mulai dari diri kita sendiri, apa yang akan kita lakukan?
Ada orang ketika bertemu dengan orang lainnya hanya melihat apa yang tampak, sementara seorang pemimpin selalu melihat potensi di balik seseorang yang ia temui.
Posting Komentar untuk "Renungan Nehemia 2:1-10 - PEMIMPIN YANG KOMUNIKATIF"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.