Renungan Nehemia 2:1-2 - Peka Dan Peduli Kepada Sesama
“…aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut. (Nehemia 2:1-2).
Sebuah video singkat memperlihatkan seorang anak bayi
yang selalu berhenti menangis saat kamera diarahkan kepadanya seolah ia tidak
ingin ada orang yang melihatnya saat bersedih. Orang di sekitarnya berusaha
membuat anak itu menangis dan merekamnya. Sampai suatu kali tanpa menyadari ada
kamera yang sedang merekam, si anak menangis meski hanya sebentar. Ibu bayi itu
langsung mencari tahu apa yang membuat bayinya menangis. Kepekaan dan perhatian
sebagai seorang ibu membuatnya memahami bahwa bayinya sedang dalam keadaan
tidak nyaman. Ibunya sangat mengenalnya dan melakukan hal yang diperlukan oleh
bayinya.
Nehemia terlihat sangat sedih suatu hal yang tidak pernah
terlihat sebelumnya di hadapan raja, kesedihan yang Nehemia rasakan begitu kuat
sampai-sampai ia tidak bisa menutupinya meski sedang berada di hadapan raja.
Raja bertanya mengapa Nehemia terlihat muram meski Nehemia tidak sedang sakit.
Pertanyaan raja Artahsasta sempat membuat Nehemia merasa sangat Artahsasta
sangat takut. Raja yakin bahwa Nehemia sedang bersedih. Raja sangat mengenal
Nehemia dan kemudian raja melakukan hal yang diperlukan untuk menolong Nehemia.
Nehemia mungkin tidak dapat menduga bagaimana Tuhan akan
memakai dia menjadi alat-Nya untuk menolong bangsanya, membangun tembok
Yerusalem. Dia sedang melayani di puri Susan, yang letaknya jauh dari
Yerusalem. Ia juga terikat dengan pekerjaannya sebagai juru minuman raja .
Namun ternyata Tuhan memiliki rencana bagi dirinya. Yang indah adalah Nehemia
peka dan cepat tanggap akan rencana-Nya itu.
Tuhan memakai kesedihan yang terlihat dalam wajah Nehemia
untuk melibatkan raja Artahsasta dalam
penggenapan rencana-Nya. Sewajarnya Nehemia takut, tapi ia tidak bungkam
melainkan memakai kesempatan ini untuk membagikan pergumulan umat-Nya . Sekali
lagi Tuhan bekerja dalam hati raja sehingga ia memberi wewenang kepada Nehemia
untuk membangun kembali Yerusalem. Nehemia pun merespons dengan sigap kesempatan
yang Allah bukakan ini. Hal ini nyata dari rencana dan perhitungannya yang
matang.
Setiap orang memiliki kadar kepekaan yang berbeda tentang
keadaan orang lain. Biasanya semakin seseorang mengenal dan dekat dengan
orang-orang di sekitarnya maka ia juga akan semakin peka akan keadaan
orang-orang disekitarnya. Namun sekecil apapun kadar dari kepekaan tersebut
akan sangat baik jika diikuti dengan suatu tindakan yang diperlukan untuk
menolong. Sekecil apapun tindakan kepedulian tetap akan lebih baik daripada
tidak menunjukkan kepedulian sama sekali. Latihlah diri untuk peka, bisa jadi
saat ini ada orang yang sangat membutuhkan tindakan kepedulian saudara.
Mintalah Tuhan menuntun dan memampukan apa yang Tuhan kehendaki untuk saudara
lakukan.
Posting Komentar untuk "Renungan Nehemia 2:1-2 - Peka Dan Peduli Kepada Sesama"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.