Perilaku Anda Dalam Rumah Allah - 1 Timotius 3:15

Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. (1 Timotius 3:15).

Gereja Yesus Kristus adalah dasar dan tiangnya kebenaran; itu bukan organisasi atau asosiasi orang percaya. Gereja adalah rumah Tuhan, dan Alkitab dengan jelas menjelaskan bagaimana kita harus bersikap di dalam rumah Tuhan; ada perilaku yang diharapkan.

Ketika kami mengatakan Gereja adalah rumah Tuhan, itu juga berarti, pertama, bahwa sebagai individu, tubuh Anda adalah rumah Tuhan. Kedua, anggota majelis lokal tertentu gereja lokal adalah rumah Tuhan. Ketiga, tempat atau bangunan tempat kita melakukan kegiatan ibadah disebut juga dengan rumah Tuhan.

Sekarang, dalam ketiga referensi, rumah Tuhan menuntut dan layak dihormati. Tuhan itu suci. Tuhan itu murni. Tuhan itu adil. Oleh karena itu, cara hidup kita, sikap kita dalam “rumah”-Nya dalam melayani dan menyembah-Nya harus menggambarkan sifat-Nya. Itu harus sesuai dengan Firman dan oleh kuasa Roh Kudus.

Saat Anda mempelajari Kitab Suci, Anda menemukan hal-hal yang Dia katakan harus kita lakukan dan tidak lakukan. Ini bukan perintah, tetapi gambaran tentang siapa kita, dan bagaimana kita harus hidup. Misalnya, untuk tubuh fisik Anda, Dia berkata, “Berikan itu sebagai alat kebenaran” (Roma 6:13). Kemudian dalam Roma 12:1, Dia berkata, “Karena itu, saudara-saudaraku, oleh belas kasihan Allah, aku mohon, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, yang berkenan kepada Allah, yang merupakan pelayananmu yang wajar.”

Juga, Roma 16:17 mengatakan, “Sekarang aku mohon, saudara-saudara, tandai mereka yang menyebabkan perpecahan dan pelanggaran yang bertentangan dengan ajaran yang telah kamu pelajari; dan menghindari mereka.” Di rumah Tuhan, di gereja, Anda tidak menyebabkan perpecahan dan pelanggaran di antara Ibrani 5:1-14 & Yehezkiel 5-6 umat Tuhan. Anda tidak berjalan dalam pemberontakan atau ketidaktaatan, tetapi dalam iman, harapan, cinta dan kerendahan hati.

Berbagi :