KASIH YANG MEMPERSATUKAN | Khotbah Natal 2023
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16
Yesaya 9:5,“Sebab seorang
anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada diatas bahunya, dan nama-Nya disebutkan orang : Penasehat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,”
Ayat ini diucapkan oleh Nabi Yesua, 750 tahun sebelum Yesus datang ke dalam dunia ini. Tidak ada tokoh siapapun di dalam dunia ini yang sebelum kelahirannya ke dalam dunia, sudah dinubuatkan sebelumnya.kecuali Yesus Kristus. Bahkan sebenarnya bukan saja Nabi Yesaya yang menubuatkan kelahiran-Nya ke dalam dunia, tetapi juga nabi-nabi yang lain yang hidup sebelum nabi Yesaya sudah memberitakan tentang kedatangan Yesus.
Raja Daud menceritakan tentang datangnya anak Daud yakni Mesias, 1000
tahun sebelum Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia. Lebih tua lagi, Abraham, 2000
tahun sebelumnya juga sudah menubuatkan tentang Kristus yang akan datang.
Kenyataan ini tentu menjadi hal yang menarik untuk kita perhatikan
bersama-sama.
Yesaya menubuatkan bahwa
salah seorang putra telah lahit untuk kita, seorang putra telah dberikan untuk
kita, dan salah satu namanya adalah : Raja Damai.
Kisah
Seputar Natal
Kisah Kelahiran Yesus dalam
Alkitab, salah satunya dicatat dalam Matius 2:1-12. Di dalam peristiwa natal
kita ketemukan banyak tokoh. Ada para gembala, Ada juga Elisabeth dan Zakharia,
Ada Yusuf dan Maria, ada para gembala dan masih banyak yang lainnya. Tetapi
hari ini secara khusus kita akan melihat satu atau beberapa orang yang di sebut
orang-orang majus. Siapa orang-orang majus ini? Tidak ada keterangan yang
banyak di dalam Alkitab kita tentang orang majus ini, selain dikatakan bahwa
“datanglah orang-orang majus dari timur”. Dari timur ini tentu harus dilihat dari
letak geografisnya Yerusalem. Dan wilayah Timur Yerusalem itu atau Yudea pada
waktu itu, kemungkinannya adalah: negeri Persia, negeri Arabia atu negeri
Mesopotamia. Persia itu kira-kira Iran, Mesopotamia itu kirakira Irak sekarang.
Jadi kemungkinan orang-orang majus itu berasal dari suku bangsa Iran, Irak atau
Arabia.
Kata majus ini juga agak
sukar diterjemahkan. Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, diterjemahkan
orang-orang majus. Di dalam Alkitab yang asli berbahasa Yunani, kata majus ini
menggunakan kata “magoi”. Kata magoi ini sukar dijelaskan. Alkitab-Alkitab
berbahasa Inggris menterjemahkan kata ini menjadi wise man. Atau orang-orang
yang bijaksana.
Jadi siapkah orang-orang majus ini memang sukar diketahui. Tetapi ada beberapa penafsir Alkitab yang mencoba menelusuri siapakah mereka. Dan dari begitu banyak sumber yang bisa dipelajari, Ada seorang penafsir mengatakan bawa orang-orang majus ini sebenarnya adalah orang-orang dari Persia, seorang yang ahli dalam ilmu pengobatan dan perbintangan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahawa mereka ini ahli filsafat, ahli medis, ahli astronomi. Ada penafsir yang lain yang mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa mereka ini adalah raja-raja.
Tradisi Armenia abad keenam mengatakan bahwa orang
majus ini berjumlah tiga, Lepas dari siapapun orang majus ini, tetapi yang
pasti adalah mereka bukan orang Yahudi. Mereka orang non Yahudi. Yang kedua
adalah bahwa mereka ini orang-orang yang terpelajar dan terhormat. Mereka
imam-imam di dalam bangsa mereka. Yang berikutnya adalah bahwa mereka adalah
orang-orang yang kaya. Hal ini dapat dilihat dari persembahan yang mereka bawa
kepada Yesus, yaitu Emas, Kemenyan dan Mur. Barang-barang ini adalah
hasil-hasil terbaik dari negeri timur pada waktu itu.
Kalau kita perhatikan bacaan kita hari ini, orang-orang majus ini bertemu dengan Yusuf, Maria dan Yesus, bukan di dalam kandang. Tetapi dikatakan di dalam rumah. Itu berarti orang Majus datang ketemu Yesus, bukan persis hari dimana Yesus lahir. Karena kalau hari Yesus lahir, Yesus tidak bisa di rumah, Yesus masih ada di kandang, atau di dalam palungan. Kalau para gembala-gembala datang, memang persis dimana Yesus lahir. Karena itu gembala-gembala bertemu Yesus didalam palungan, dibungkus kain lampin.
Tetapi orang majus datang dan bertemu Yesus di rumah,dan
dikatakan bukan bayi Yesus tetapi anak itu. Kemungkian orang majus datang
ketika Yesus sudah berumur dua tahun. Karena itu raja Herodes menyuruh membunuh
anak-anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah. Karena Heroes memperhitungkan
waktu keterangan dari orang-orang majus.
Yang berikutnya yang perlu
kita renungkan adalah bahwa orang-orang majus ini orang yang kaya. Sedangkan
Yusuf dan Maria adalah orang-orang yang miskin. Kalau mereka orang yang kaya,
mungkin ceritanya akan menjadi lain. Mereka tidak akan alami pennolakan. Kondisi
Yusuf dan Maria dapat juga dilihat dari apa yang mereka persembahkan ketika mereka
datang ke Bait Allah. Mereka mempersembahkan burung tekukur.
Natal:
Kasih yang Mempersatukan:
Jadi dari perenungan ini
maka kita dapat mengambil pelajaran rohani bahwa natal meruntuhkan tembok-
tembok penghalang yaitu:
a.
Mempersatukan
antara Yahudi dan Non Yahudi.
Yahudi ini adalah bangsa pilihan Allah.
Karena mereka adalah bangsa pilihan Allah mereka mempunyai jiwa ekslusifisme
yang begitu tinggi, sehingga mereka begitu menganggap remeh orang non Yahudi.
OrangYahudi percaya, mereka pasti masuk surga, sedangkan bangsa non Yahudi akan
masuk neraka semua.
Tapi dalam peristiwa natal orang-orang Majus yang
adalah orang non Yahudi, bertemu dengan para imam yang adalah orang-orang
Yahudi. Natal menyatukan segala bangsa. Dalam kaitannya dengan keadaan kita,
itu artinya bahwa natal seharusnya membuat kita merasa bahwa kita ini satu
keluarga, tidak ada lagi tempat untuk persoalan kesukuan. Natal menyatukan kita
sekalipun kita berbeda latar belakang suku, bangsa dan bahasa.
b.
Natal
menyatukan antara yang pintar dan yang bodoh.
Orang-orang majus adalah orang-orang
terpelajar, ahli filsafat. Ahli ilmu medis, astonom-astronom. Tetapi Yusuf dan
Maria,mungkin tidak bodoh, tetapi tidak terpelajar seperti orang-orang majus
ini. Tetapi mereka bertemu dalam natal. Yang pintar dan terpelajar, bertemu
dengan yang biasa-biasa saja. Berarti natal menyatukan antara orang-orang
pintar dengan orang-orang yang bodoh.
c.
Natal
menyatukan antara yang kaya dan yang miskin.
Orang-orang majus adalah orang-orang kaya.
Hal ini dapat juga dilihat dari persembahan yang mereka bawa yaitu emas,
kemenyan dan Mur, yang adalah barang-barang yang hanya dimiliki oleh
orang-orang kaya. Lalu bagaimana dengan Yusuf dan Maria, mereka adalah
orang-orang dari kalangan rakyat biasa. Hal ini juga dapat dilihat dari ketidak
mampuannya mereka menyewa penginapan. Seandainya mereka orang kaya, mungkin
kisah nya akan menjadi berbeda, Mengapa? Karena mereka bisa saja disediakan
penginapan karena mampu membayar lebih. Keadaan mereka juga dapat dilihat dari
persemahan yang mereka bawa yaitu sepasang burung tekukur dan bukan seekor
domba. Dan menurut aturan dalam hukum Taurat, itu sebenarnya adalah persembahan
bagi orang miskin, yang tidak sanggup memberikan domba. Berarti Yusuf dan Maria
memang orang miskin.
Karena kelahiran Yesus, maka orang-orang kaya seperti
orang-orang majus ini bisa bertemu dengan orang miskin seperti Yusuf dan Maria.
Berarti Yesus menyatukan antara orang yang kaya dengan orang miskin.
Penutup
Sepanjang sejarah kehidupan
manusia, manusia sudah dipisah-pisahkan karena status sosial, karena
kebudayaan, karena bangsa, karena kekayaan, dan sebagainya. Tetapi di dalam
Kristus semuanya menjadi satu. Di dalam Kristus semuanya menjadi bertemu, di dalam
Kristus semua tembok pemisah itu sudah di runtuhkan. Kasih Kristus
mempersatukan semua perbedaan ini. Karena itu pada waktu kita merayakan natal,
seharusnya spirit semacam ini yang kita pegang. Kita tidak boleh lagi
membeda-bedakan suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain, dan
menganggap bahwa suku bangsa tertentu lebih mulia dari suku bangsa yang
lainnya.
Kita tidak boleh menganggap
remeh dengan orangorang biasa yang mungkin kita merasa kita lebih rohani dari
mereka. Kita tidak lagi membedakan antara kaya dan miskin dan lain sebagainya.
Semua itu harus diruntuhkan pada saat kita merayakan natal. Mengapa?karena
Yesus Tuhan kita sewaktu Dia lahir, Dia menyatukan semua perbedaan ini.
Posting Komentar untuk "KASIH YANG MEMPERSATUKAN | Khotbah Natal 2023"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.