KEAJAIBAN NATAL | Khotbah Natal 2023
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Yesaya 53:2
Mari kita membaca ayat pokok
kita yang kita ambil dari Yesaya 53:2 ,”Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan
TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering.” Dalam kehidupan nyata, sering kita
melewati batas wilayah. Biasanya batas itu di buat untuk menjadi tanda bahwa
yang akan dimasuki kita, sudah bukan lagi wilayah yang sama. Biasanya batas
dibuat untuk membagi antara satu desa dengan desa lainnya, satu kabupaten
dengan kabupaten lainnya dan seterusnya sampa batas antar negara.
Yesus Kristus adalah
pembatas dalam sejarah manusia. Itu sebabnya kita mengenal tahun Masehi dan
Tahun sebelum Masehi. Ini adalah salah satu peristiwa yang dahsyat dan sangat
penting. Ketika Yesus mengawali pelayanan-Nya di depan umum, berita tentang
pengajaran dan mukjizat-mukjizat-Nya tersebar sampai kemana-mana, tentu saja
sampai juga ke kampung halaman-Nya, Nazaret. Seandainya pada waktu itu sudah
ada surat kabar di Nazaret, mungkin akan menuliskan kepala berita ”Pemuda Lokal
Meraih Sukses”. Ia semakin terkenal dan tenar.
Namun, ketika Yesus berkhotbah di Nazaret, warga di kampung halaman-Nya menolak Dia dan pengakuan-Nya. Mereka tidak dapat menerima seseorang yang mereka kenal selama ini sebagai tukang kayu , lalu mengaku sebagai Mesias. Mereka tidak dapat mengikuti seseorang yang selama ini mereka pandang sebagai sesama warga, kemudian mengaku sebagai Raja. Itulah sebabnya Yesu berkata,”Seorang nabi dihormati di manamana kecuali di tempat asalnya sendiri ” ( Markus 6:4).
Markus mencatat reaksi kampung halaman
Yesus dengan kata-kata: ’Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah
yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat
diadakan oleh tangan-Nya .”(ayat 2). Terheran-heran mereka bertanya ”Bukankah
Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan
bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” (ayat 3). Dengan
kata lain, mereka mencari penjelasan tentang Dia dalam hubungan dan istilah
manusia.
Bacaan Alkitab kita hari ini
berbunyi, ”Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari
tanah kering.” Tanah kering menggambarkan lapisan yang keras dan gersang, bukan
tempat yang cocok bagi tanaman untuk dapat bertumbuh dan berkembang. Tanah yang
kering ini melukiskan tentang beberapa keadaan hidup manusia.
1.
Tidak
diharapkan
Yesus datang, bukan sebagai orang dewasa,
seperti yang diharapkan, melainkan sebagai bayi mungil. Ia tidak dlahirkan di
istana yang megah atau rumah yang mewah, tapi disebuah palungan. Tetapi dari
pribadi yang pada saat kelahiran-Nya bahkan sampai hari kematian-Nya mengalami
penolakan, tetapi kemudian menjadi pribadi yang sanggup mengubahkan dunia.
Matius
2:1
”Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.” Ini membuktikan kelahiran
Yesus dihubungkan dengan dunia luar (orang majus) dan tercatat dalam sejarah,
dan kelahiran Yesus menjadi tahun penanggalan sampai hari ini, demikian juga
dengan hidup kita, seharusnya menjadi tonggak sejarah yang dikenang orang
sepanjang masa.
2. Mujizat. Ia lahir dari seorang perawan.
Dikandung oleh Roh Kudus.
Matius 1:18 , ”Kelahiran Yesus Kristus adalah
seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata
ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Matius 1:24-25, “Sesudah bangun dari
tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan
dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.” Ini
membuktikan kelahiran Yesus sungguh ajaib, lahir bukan karena akibat hubungan suami
istri. Dan membuktikan juga bahwa Yesus adalah 100 persen Allah sekaligus 100 persen
manusia. Demikian juga hidup kita adalah ajaib, lihat saja bagaimana ajaibnya
jantung kita berdenyut. Otak kita berpikir, paru-paru kita bernafas.
3.
Tidak
dapat dipahami
Seorang pekebun akan menyiapkan tanah untuk bercocok
tanam dan kemudian menjaga tanah itu tetap lembab dan gembur. Jik suatu tanaman
tumbuh di tempat yang kering atau diretakkan gunung, pasti ia akan layu dan
kerdil. Yesus tumbuh sebagai tunas dari tanah yang kering, namun Ia bukan sosok
yang lemah dan rapuh. Ia pribadi yang luar biasa. Ia adalah yang terbaik,
termulia, tertinggi dan tersuci diantara seluruh umat manusia.
Lukas
1:34, ”Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?". Pertanyaan ini adalah
pertanyaan yang masuk akal pada waktu itu. Jawaban malaikat menunjukkan bahwa
ini akan menjadi hasil dari aktivitas Roh Kudus. "Roh Kudus akan turun
atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."(Lukas 1:35).
Mukjizat tidak akan pernah bisa terjadi tanpa
pekerjaan Roh Kudus. Itu sungguh benar dalam peristiwa yang menakjubkan dua
ribu tahun lalu tersebut dan sekarang pun juga. Jadi, inilah pelajaran bagi
kita semua dari kisah Natal, dan itu berlaku untuk kita tidak hanya saat Natal,
tetapi setiap hari. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang Tuhan inginkan,
dan mencapai impian-Nya bagi kita, tanpa kuasa Roh Kudus.
Karya Roh Kudus adalah sisi keajaiban Allah, namun apakah
tanggung jawab Maria? Terselip dalam bahasa asli dari percakapannya dengan
malaikat itu kata yang tidak diperhatikan dari pembacaan ayat tentang dialog
Maria dengan Gabriel. Malaikat itu berkata kepada Maria, "Sebab bagi Allah
tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37). Maria menanggapi malaikat itu:
"jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Penutup.
Hari ini kita memperingati natal. Natal adalah pembuktian keajaiban Tuhan. Dalam peristiwa natal pertama terjadi banyak keajaiban. Kita percaya bahwa keajaiban natal itu, tidak saja terjadi pada natal pertama, tetapi juga di natal saat ini. Mujizat natal masih terjadi. Alamilah mujizat natal ini, dengan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap permasalahan yang terjadi dan sedang kita hadapi. Kita bisa melihat perkara-perkara yang dahsyat karena keajaiban Tuhan.
Mungkin ada diantara kita yang menghadapi natal dengan berkata,” Saya tidak tahu apakah natal tahun ini saya bisa merayakannya kembali dengan suami yang sudah sekian lama pergi.” Percayalah keajaiban masih ada. Mujizat natal masih terjadi. Mungkin ada yang mengalami ketakutan karena dokter berkata, “ penyakitmu sudah parah dan tidak bisa lagi disembuhkan. Tetap percaya kepada Tuhan dan katakana “Pasti ada kejaiban".
Posting Komentar untuk "KEAJAIBAN NATAL | Khotbah Natal 2023"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.