ALAMILAH SUKACITA NATAL – Khotbah Natal 2023
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Lukas 2:15-20.
Banyak orang berpikir bahwa
merayakan natal itu harus dengan baju baru, dengan menghias pohon natal,
mengirimkan kartu ucapan selamat natal dan sebagainya. Tetapi sebetulnya kita
bisa menikmati sukacita natal sepenuhnya bila kita memiliki sikap dan tindakan
yang tepat. Dalam pembacaan firman hari ini kita melihat ada beberapa sikap dan
tindakan yang membawa sukacita natal yang perlu kita teladani.
Bagaimana kita mengalami
sukacita natal?
Ada beberapa hal yang perlu
kita perhatikan supaya kita mengalami sukacita natal.
1. Pergi mencari
Yesus (ayat 15).
Lukas 2:15,” Setelah malaikat-malaikat
itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata
seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat
apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
Pada waktu Yesus lahir, para malaikat ini datang kepada para gembala
menyampaikan kabar sukacita.Bagaimana respon para gembala itu? Mereka segera
mereson kabar itu dengan cepat-cepat pergi mencari Yesus yang telah diberitakan
oleh malaikat Tuhan kepada mereka. Akhirnya mereka pergi dan mendapatkan Yesus
di dalam kandang Betlehem. Mereka mengalami sukacita.
Pada masa kini ada banyak orang tidak
berbahagia dalam hidupnya. Mereka mencari damai , tetapi mereka datang kepada
alamat yang keliru, alamat yang palsu. Ada orang mencari damai di dalam
kekayaannya. Setelah mereka kaya, ternyata mereka tidak mengalami kebahagiaan.
Banyak orang juga mencari kebahagiaan pada popularitas.Tetapi banyak
artis-artis yang terkenal malah kawin cerai,hidupnya tidak bahagia. Ada yang
mencari kebahagiaan melalui dunia hiburan, pergi ke diskotik, nyanyi sana-sini,
bahkan ada yang terlibat dalam pergaulan bebas, narkoba dan sebagainya, tetapi
justru itu makin menjerat hidupnya.
Pergi untuk mencari damai adala hal yang
penting, tetapi yang penting lagi adalah alamatnya harus tepat. Kedamaian dan
sukacita sejati hanya akan kita dapatkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Datangla pada-Nya. Minta anugerah-Nya.Pergilah ke gereja yang terdekat, berdoa
dan beribadah dengan sungguh-sungguh, dan berserulah kepada-Nya, maka Tuhan
akan menolong kita dan memberikan sukacita dan kedamaian yang kita butuhkan.
Yesus berkata dalam Matius 11:28,”Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”. Dalam Yesaya 55:6,” Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Untuk dapat menikmati sukacita dan
kebahagiaan, kita harus mencari Yesus, karena hanya Dialah satusatunya sumber
sukacita kita. Para gembala ini datang dengan rendah hati dan menemukan Yesus.Demikian
juga dengan kita, kalau kita datang dengan kerendahan hati, tersungkur di bawah
kaki-Nya, pasti kita akan mendapatkan sukacita.
2. Menjumpai
dan menceritakan (ayat 16-17).
Lukas 2:16-17,” Lalu mereka
cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu”. Gembala
ini mengalami sukacita , karena mereka menjumpai Yesus lalu menceritakan apa yang
disampaikan malaikat kepada-Nya. Orang akan mengalami sukacita bila ia
mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi, bukan hanya dengan mendengar
kata orang lain. Banyak orang tahu Yesus, tetapi tidak kenal secara pribadi.
Padahal pengalaman pribadi itu sangat penting,
bukan dengar dari katanya orang. Banyak orang tahu tentang Yesus dari kata orang
lain, kata pendeta misalnya. Padahal kita harus alami perjumpaan pribadi dengan
Tuhan. Kita jangan puas hanya menjadi Kristen keturunan, tapi harus mengalami
Yesus secara pribadi.
3. Kita harus
mendengar berita dari sorga (ayat 18).
Lukas 2:18,” Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.” Berita
dari sorga itu membawa sukacita besar tentang kelahiran Mesias. Berita itu
membuat orang yang mendengarnya menjadi heran dan takjub. Ada banyak
berita-berita yang kita dengar membuat kita sedih dan putus asa. Hanya berita
dari sorga yang membuat kita heran dan takjub, dan penuh dengan sukacita.
Karena Injil adalah kabar Baik. Berita itu berkata bahwa di dalam Yesus ada pengharapan,
sukacita dan keselamatan. Banyak berita-berita di TV dan surat kabar membuat
kita stress, tapi kalau kita dengar kabar dari sorga, akan timbul damai
sejahtera dan sukacita.
Roma 10:17 berkata,” Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”. Kalau kita banyak mendengar
firman dari sorga, iman kita akan bertumbuh, dan iman kita akan mengalahkan
semua masalah yang ada. Oleh karena itu, mari kita buka telinga hati kita untuk
banyak mendengar firman Tuhan lewat ibadah dan perenungan pribadi.
4. Kita harus
menyimpan dan merenungkan firman (ayat 19).
Lukas 2:19 ”Tetapi Maria menyimpan segala
perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya” Ketika Maria mendengar apa
yang disampaikan oleh para gembala tentang apa yang dikatakan oleh para
malaikat, ia lebih dalam dari sekedar mendengar. Mendengar saja itu bisa mudah
lupa. Banyak orang mendengar khotbah, begitu keluar dari pintu gereja lalu
ditanya tapi khotbahnya apa, sudah lupa. Mereka sekedar mendengar, tapi tidak
menyimpannya dalam hatinya. Menyimpan itu artinya memelihara di dalam hati, bermeditasi,
mengunyah, mencerna, memikirkan secara masak-masak, mendalam. Itulah yang
akhirnya akan membuat kita bukan hanya tahu, tetapi mengerti, dan memahami
firman Tuhan.
Yesus dalam usia yang masih dua belah tahun,
tetapi mampu bersoal jawab tentang hukum Taurat dengan orang Farisi, karena
Yesus mengerti dan memahami firman Tuhan. Lukas 2:46, ”Sesudah tiga hari mereka
menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka”.
5. Kita harus
senantiasa memuji Allah (ayat 20).
Lukas 2:20 ” Maka kembalilah gembala-gembala
itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar
dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada
mereka”. Setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus, para gembala mengalami
perubahan. Bukan sekedar rambutnya yang beda, bajunya yang baru, tetapi hatinya
yang mengalami pembaharuan.
Mungkin semula mereka menggembalakan domba dengan murung,
tapi sekarang mereka menggembalakan domba dengan sukacita. Mereka kembali
memuji-muji Tuhan. Biarlah sukacita natal itu juga kita alami saat ini. Ijinkan
sukacita Allah tetap mengalir dalam kehidupan kita. Biarlah Tuhan Yesus
mengubah dan membaharui hati kita.
Penutup
Kiranya sukacita dan damai
natal memenuhi setiap kita saat ini. Sepanjang bulan ini bahkan sepanjang tahun
yang akan datang. Limpahlah kasih karunia-Nya bagi kita. Sukacita adalah sebuah
pilihan. Allah sudah menaruh sukacita-Nya di dalam hati kita masing-masing. Kita
memilih untuk bersukacita, atau sebaliknya, semuanya ada di tangan kita. Karena
itu pada natal kali ini mari kita memilih untuk mengalami sukacita natal ini.
Kita sudah dibebaskan dari dosa, kita sudah mendapatkan yang terbaik dari
Tuhan, bahkan kita mendapatkan segala-galanya dari Dia Raja diatas segala raja.
Posting Komentar untuk "ALAMILAH SUKACITA NATAL – Khotbah Natal 2023"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.