Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian: Penyebaran Ketidakpercayaan


Bacalah: Wahyu 12.

Apakah yang diajarkan pasal ini tentang penyebaran pemberontakan di surga ke bumi?

 

Renungan Harian 2023: Penyebaran Ketidakpercayaan

Jatuhnya Lusifer bukanlah bentrokan sederhana dari ide-ide yang saling ber tentangan. Wahyu 12 memberi tahu kita bahwa perang besar pecah di surga an tara Lusifer dan para malaikatnya di satu sisi dan Kristus dan para malaikat-Nya di sisi lain. Dalam perikop ini, Lusifer disebut “naga besar," "ular tua," "Iblis atau Satan," dan "pendakwa saudara-saudara kita" (Why. 12: 9, 10). Kristus di sebut sebagai “Mikhael”" (Why. 12: 7), yang berarti “yang seperti Allah."

Berdasarkan kiasan untuk "Mikhael sang penghulu malaikat" (Yudas 9), beberapa penafsir percaya bahwa Dia hanyalah makhluk malaikat. Namun dalam kitab Daniel, setiap penglihatan utama memuncak dengan Kristus dan kerajaan-Nya yang kekal-seperti batu yang terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia (Dan. 2: 34, 45), sebagai anak manusia (Dan. 7: 13), sebagai Panglima bala tentara dan Raja segala raja (Dan. 8: 11, 25), dan sebagai Mikhael sang pemimpin besar (Dan. 12: 1). Jadi, karena Malaikat Tuhan adalah Tuhan itu sendiri (Kel. 3: 1–6, Kis. 7: 30–33, dll.), Mikhael pastilah Pribadi Ilahi yang sama, yaitu Kristus sendiri.

Wahyu 12 memberikan gambaran umum dari kontroversi yang sedang berlangsung ini.

1.      Dimulai di surga dengan pemberontakan Lusifer dan se pertiga dari malaikat surgawi,

2.      Memuncak dengan kemenangan menentukan Kristus di kayu salib, dan

3.      Masih berlanjut melawan umat Allah yang sisa di akhir zaman.

Berkaca pada awal kontroversi ini, Ellen G. White menjelaskan bahwa "Allah, dalam kemurahan-Nya yang besar, bersabar terhadap Lusifer. Ia tidak segera diturunkan dari kedudukannya yang tinggi itu pada waktu pertama sekali ia menunjukkan roh ketidakpuasan, atau bahkan pada waktu ia mulai menya takan tuntutannya di hadapan malaikat-malaikat yang setia. Lama ia diperta hankan tetap di surga. Berkali-kali ia diampuni dengan syarat pertobatan dan penyerahan serta tunduk kepada Allah”-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 519.

Kita tidak tahu berapa lama perang itu berlangsung di alam surga. Terlepas dari intensitas dan rentang waktunya, aspek terpenting dari seluruh perjuang an adalah bahwa Iblis dan para malaikatnya "telah dikalahkan, dan tidak ada lagi tempat bagi mereka di surga" (Wn 12 8, NRSV: lhat huga Luk 10: 18 Masalahnya sekarang, tentu saja, adalah bahwa mereka datang ke sini, ke bumi.

Dengan cara apa kita dapat melihat kenyataan bahwa pertempuran ini sedang berlangsung di bumi? Apakah satu-satunya harapan kita untuk mengalahkan musuh kita dalam pertempuran ini?

Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Penyebaran Ketidakpercayaan"