Renungan Harian: Penyebaran Ketidakpercayaan
Bacalah: Wahyu 12.
Apakah yang diajarkan pasal ini tentang penyebaran
pemberontakan di surga ke bumi?
Jatuhnya Lusifer bukanlah bentrokan sederhana dari ide-ide
yang saling ber tentangan. Wahyu 12 memberi tahu kita bahwa perang besar pecah
di surga an tara Lusifer dan para malaikatnya di satu sisi dan Kristus dan para
malaikat-Nya di sisi lain. Dalam perikop ini, Lusifer disebut “naga
besar," "ular tua," "Iblis atau Satan," dan
"pendakwa saudara-saudara kita" (Why. 12: 9, 10). Kristus di sebut
sebagai “Mikhael”" (Why. 12: 7), yang berarti “yang seperti Allah."
Berdasarkan kiasan untuk "Mikhael sang penghulu
malaikat" (Yudas 9), beberapa penafsir percaya bahwa Dia hanyalah makhluk
malaikat. Namun dalam kitab Daniel, setiap penglihatan utama memuncak dengan
Kristus dan kerajaan-Nya yang kekal-seperti batu yang terungkit lepas tanpa
perbuatan tangan manusia (Dan. 2: 34, 45), sebagai anak manusia (Dan. 7: 13),
sebagai Panglima bala tentara dan Raja segala raja (Dan. 8: 11, 25), dan
sebagai Mikhael sang pemimpin besar (Dan. 12: 1). Jadi, karena Malaikat Tuhan
adalah Tuhan itu sendiri (Kel. 3: 1–6, Kis. 7: 30–33, dll.), Mikhael pastilah
Pribadi Ilahi yang sama, yaitu Kristus sendiri.
Wahyu 12 memberikan gambaran umum dari kontroversi yang
sedang berlangsung ini.
1. Dimulai di surga dengan pemberontakan
Lusifer dan se pertiga dari malaikat surgawi,
2. Memuncak dengan kemenangan menentukan
Kristus di kayu salib, dan
3. Masih berlanjut melawan umat Allah
yang sisa di akhir zaman.
Berkaca pada awal kontroversi ini, Ellen G. White menjelaskan
bahwa "Allah, dalam kemurahan-Nya yang besar, bersabar terhadap Lusifer.
Ia tidak segera diturunkan dari kedudukannya yang tinggi itu pada waktu pertama
sekali ia menunjukkan roh ketidakpuasan, atau bahkan pada waktu ia mulai menya
takan tuntutannya di hadapan malaikat-malaikat yang setia. Lama ia diperta
hankan tetap di surga. Berkali-kali ia diampuni dengan syarat pertobatan dan
penyerahan serta tunduk kepada Allah”-Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8,
hlm. 519.
Kita tidak tahu berapa lama perang itu berlangsung di alam
surga. Terlepas dari intensitas dan rentang waktunya, aspek terpenting dari
seluruh perjuang an adalah bahwa Iblis dan para malaikatnya "telah
dikalahkan, dan tidak ada lagi tempat bagi mereka di surga" (Wn 12 8,
NRSV: lhat huga Luk 10: 18 Masalahnya sekarang, tentu saja, adalah bahwa mereka
datang ke sini, ke bumi.
Dengan cara apa kita dapat melihat kenyataan bahwa
pertempuran ini sedang berlangsung di bumi? Apakah satu-satunya harapan kita
untuk mengalahkan musuh kita dalam pertempuran ini?
Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Penyebaran Ketidakpercayaan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.