Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian: Rasa Tidak Bersyukur yang Misterius

Bacalah: Yehezkiel 28: 12-19.

Apakah yang dapat kita pelajari dari perikop ini tentang asal mula dosa yang misterius?

 

Renungan Harian: Rasa Tidak Bersyukur yang Misterius

Banyak dari kitab Yehezkiel ditulis dalam bahasa simbolik akhir zaman. Dalam banyak contoh, wujud tertentu (seperti manusia, binatang, dan benda) dan peristiwa-peristiwa lokal digunakan untuk mewakili dan menggambarkan realitas jagad raya yang lebih besar dan/atau berbagai kenyataan sejarah yang lebih luas. Dalam Yehezkiel 28: 1-10, Tuhan berbicara tentang raia Tirus (Tirus sendiri ada lah kota pelabuhan Fenisia kuno yang makmur) sebagai seorang penguasa yang kaya dan sombong yang hanya seorang "manusia” tetapi yang mengaku sebagai allah dan yang bahkan duduk (dia mengklaim) di singgasana para dewa.

Kemudian, dalam Yehezkiel 28: 12-19, realitas sejarah ini menjadi analogi untuk menggambarkan kejatuhan Lusifer di istana surga yang asli. Jadi, raja Tirus, yang adalah seorang manusia yang hidup "di tengah-tengah laut" (Yeh. 28: 2, 8), sekarang mewakili “kerub yang diurapi yang menutupi,” (Yeh. 28: 14) hidup "di Eden, taman Allah," dan “di gunung Allah yang kudus” (Yeh. 28: 13, 14).

Sebuah pernyataan penting dalam keseluruhan kisah ditemukan dalam Yehezkiel 28: 15, yang mengatakan, “Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.” Karenanya dan yang terpenting, kesempurnaan Lusifer termasuk potensi kejahatan, potensi untuk berbuat salah, dan itu karena, sebagai makhluk moral, Lusifer memiliki kehendak bebas, bagian dari apa artinya menjadi makhluk yang sempurna.

Pada kenyataannya, Lusifer diciptakan sempurna-termasuk kemampuannya untuk memilih dengan bebas. Namun, menyalahgunakan kesempurnaan itu dengan menyalahgunakan kehendak bebasnya, ia menjadi rusak dengan mengang gap dirinya lebih penting daripada dirinya yang sebenarnya.

Tidak lagi puas dengan bagaimana Tuhan telah menciptakan dan menghormati nya, Lusifer kehilangan rasa terima kasihnya kepada Tuhan dan ingin menerima lebih banyak pengakuan daripada yang sebenarnya pantas dia terima. Bagaimana ini bisa terjadi dengan makhluk malaikat sempurna yang hidup di alam semesta yang sempurna, seperti yang telah disebutkan, adalah sebuah misteri.

Dosa adalah hal yang misterius dan tidak dapat dijelaskan. Tidak ada alasan untuk keberadaannya; berusaha menjelaskannya berarti berusaha memberikan alasan untuk itu, dan itu berarti membenarkannya. Dosa muncul di alam semesta yang sempurna, sesuatu yang terbukti tidak dapat dimaafkan - Ellen G. White, The Truth About Angels, hlm. 30.

Dalam 1 Tesalonika 5: 18, Paulus mengatakan bahwa “dalam segala hal" kita harus mengucap syukur. Bagaimanakah kata-kata ini dapat mem bantu kita mengatasi perasaan tidak tahu berterima kasih dan menga sihani diri sendiri, khususnya di masa-masa sulit?


Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Rasa Tidak Bersyukur yang Misterius"