SIKAP MENYAMBUT NATAL – Khotbah Natal 2023
Bacaan: Matius 2:1-12
Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Matius 2:10
Penjelmaan Allah menjadi
manusia dan karya penebusan-Nya adalah peristiwa terbesar dalam sejarah
manusia, tetapi tidak semua orang mempunyai sikap yang sama tentang kedatangan
Kristus ini. Melalui kisah-kisah natal dan bagaimana para tokoh dalam natal menyambut
Kristus itu, maka kita mendapatkan gambaran bagaimana sikap-sikap orang dalam
menyambut Natal.
Sikap dalam menyambut natal.
Dari para tokoh-tokoh di
seputar peristiwa natal, maka kita dapat melihat bagaimana sikap-sikap dalam
menyambut natal.
Apa sikap kita Sikap dalam
menyambut natal
1. Menyambut
dengan sukacita.
Sikap ini diwakili oleh orang-orang Majus. Dalam
Matius 2;1-2 dicatat,”Sesudah Yesus dilahirkan di Bethlehem di tanah Yudea pada
zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Dan
bertanya-tanya,” Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?
Kami telah melihat bintan-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.
Orang-orang Majus, menyambut Natal dengan
sukacita. Mereka bahkan rela mengorbankan waktunya, tenaganya, bahkan nyawanya
di pertaruhkan demi dapat menjumpai Sang Raja yang baru lahir itu. Perjalan mereka
menuju ke Yerusalem, bukan perjalanan yang singkat. Membuutuhkan waktu yang
panjang untuk dapat sampai ke Yerusalem. Belum lagi resiko yang mereka hadapi
sepanjang perjalanan. Tetapi semua itu tidak mereka hiraukan. Mengapa demikian?
Oleh karena sukacita yang meluap di hati mereka dan kerinduan untuk dapat
berjumpa dengan Juruselamat.
Tidak sampai disitu saja. Sebagai wujud
sukacita mereka, maka orang-orang majus ini menyerahkan persembahan mereka
yaitu: emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11 menulis,” Maka masuklah mereka ke
dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud
menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan
persembahan kepada-Nya yaitu Emas, kemenyan, dan mur.
Bagaiaman dengan kita? Apakah kita juga
menyambut natal ini dengan sukacita? Apa yang kita bawa sebagai wujud sukacita
kita kepada Tuhan dihari kelahiran-Nya ini? Mari kita persembahkan Emas,
Kemenyan, dan Mur sebagai wujud syukur kita kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang
luar biasa melalui peristiwa natal ini.
Emas, berbicara tentang kehidupan
yang mulia dan Tabiat Ilahi, kehidupan yang suci dan telah teruji. Hidup yang
telah diubahkan. Hidup yang lama kita tanggalkan, hidup yang baru kita kenakan.
Mari dihari Natal ini kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan dalam
kehidupan suci sesuai kehendak Allah. Roma 12:1-2 ”Karena itu saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allaj: itu
adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.”
Kemenyan, adalah wujud
kehidupan yang telah mengalami penyucian. Hasil penyucian dari Darah Yesus,
dari Firman Allah, dari hajaran cambuk Allah. Kehidupan yang sudah mati dari
dosa, dan bangkit dalam kekudusan sehingga hidup kita menaburkan keharuman.
Mur, adalah kehidupan yang sudah ditebus melalui korban Kristus sehingga kita, menyadari bahwa hidup ini bukan milik kita lagi, tetapi Kristus yang hidup dalam kita.
2. Menyambut
natal dengan acuh tak acuh.
Sikap yang kedua dalam menyambut natal adalah
sikap acuh tak acuh. Sikap apatis. Sikap yang tidak dengan sukacita, tetapi
biasa-biasa saja. Hal ini dapat dilihat dari sikap para pemimpin agama dalam
Matius 2:2-6, ”Maka dikumpulkannya semua imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat
bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan
dilahirkan. Mereka berkata: ” Di Bethlehem di tanah Yudea, karena demikianlah
ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil diantara mereka yang memeriintah Yehuda,
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umatKu Israel.”. Para pemimpin agama ini tahu benar dimana Mesias akan
dilahirkan tetapi mereka tidak mau bersusah payah mencarinya. Orang-orang ini
sama sekali tidak menaruh perhatian pada Kristus.
Bagaimana dengan kita? Adakah diantara kita
yang juga memiliki sikap yang sama dengan para pemimpin agama ini? Kita tahu
sebetulnya tentang natal, kita paham mengapa ada natal, kita mengerti untuk apa
ada natal. Tetapi hanya sebatas itu. Tidak ada respon yang sungguh-sungguh,
bahkan cenderung menganggap biasa-biasa saja. Mungkin orang seperti ini
berpikir bahwa Natal adalah peristiwa tahunan yang biasa ada setiap bulan Desember.
Jangan-jangan justru berpikir, wah, kalau Desember tiba, pasti akan banyak pengeluaran
tambahan, untuk persembahan natal, hadiah untuk relasi dsb. Kalau ada diantara
kita yang mungkin memiliki pemikiran yang seperti ini, mari segera ubah
pemikiran kita. Sambutlah natal dengan penuh sukacita.
3. Menyambut natal dengan
melawan/antagonis/jahat.
Tokoh yang ketiga yang dapat menjadi gambaran
bagaiman sikap orang dalam menyambut natal adalah sikap raja Herodes. Bagaimana
Herodes menanggapi berita tentang kelahiran Yesus ini? Matius 2:16-17,” Ketika
Herodes tahu,bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang Majus itu, ia sangat
marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu
anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yeremia: ” Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap
yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab
mereka tidak ada lagi.” Herodes sangat dipenuhi kebencian kepada Kristus
sehingga dia membantai banyak anak-anak kecil dengan harapan dapat membunuh
Kristus. Tetapi apakah Kristus dapat di bunuh? Tidak. Kristus tetap hidup
bahkan sampai saat ini.
Banyak orang yang tidak senang dengan Kristus dan kuasa-Nya
sehingga setiap kali mendengar tentang Kristus, timbulah kebencian di dalam
hatinya. Ketika mereka mendengar tentang natal. Mereka sangat tidak suka
sehingga dengaan berbagai cara mencoba untuk membuat suasana natal menjadi
tidak dapat berjalan dengan baik. Mereka berusaha menebarkan
ketakutan-ketakutan. Mereka seperti Herodes yang berusaha untuk melenyapkan
Kristus, baik dengan cara-cara kekerasan maupun dengan cara-cara yang halus
seperti Herodes yang berpura-pura hendak menyembah Yesus. Matius 2:8 ”kemudian ia
menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: Pergi dan selidikilah dengan seksama
Hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah
kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.” Ini hanyalah tipu muslihat
Herodes. Puji Tuhan orang-orang majus menuruti apa yang disampaikan oleh Tuhan,
sehingga mereka tidak memberitahukan kepada Herodes, bahkan memilih untuk
pulang melewati jalan lain.
Penutup
Menjadi perenungan kita
bersama. Bagaimana sikap kita dalam menyambut natal? Apakah seperti orang
majus, yang menyambut natal dengan sukacita, atau seperti para ahli taurat yang
tidak peduli, atauu bahkan seperti Herodes yang menyambut natal dengan kebencian?
Mari kita sambut natal dengan sikap hati seperti orang-orang majus yang menyambut
natal dengan sukacita.
Posting Komentar untuk "SIKAP MENYAMBUT NATAL – Khotbah Natal 2023"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.