Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian: Aku akan Melihat Tuhan

Bacalah: Ayub 19: 25-27 dan bandingkan dengan Yohanes 1: 18 dan 1 Timotius 6: 16.

Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain.

Kapan dan dalam keadaan apa dia berharap untuk "melihat Tuhan"?

 

Renungan Harian 2023: Aku akan Melihat Tuhan

Hidup tidak adil. Kita melihat ini khususnya ketika kita melihat penderitaan yang "baik" dan yang "tidak benar" makmur (lihat Mzm. 73: 12-17, Mal. 3: 14-18), Misalnya, Ayub "tidak bercacat dan jujur" dan "takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan” (Ayb. 1: 1). Meski begitu, Tuhan mengizinkan Iblis untuk menindasnya dengan beberapa cara yang membawa malapetaka. Secara fisik, tubuhnya dirusak oleh penyakit yang menyakitkan (Ayb. 2: 1-8). Secara materi, ia kehilangan sebagian besar ternak dan harta bendanya (Ayb. 1: 13–17). Di dalam rumah tangganya, ia kehilangan hamba-hambanya dan bahkan anak-anaknya sendiri (Ayb. 1: 16, 18). Dan secara emosional, dia dikelilingi oleh teman-teman yang menuduhnya sebagai orang berdosa yang tidak mau bertobat yang pantas menerima apa yang dia hadapi (Avb. 4: 1-5: 27, Ayb. 8: 1-22, Ayb. 11: 1-20 dll.). Bahkan istrinya sendiri berkata, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” (Ayb. 2: 9).

Ayub tidak menyadari bahwa dia telah menjadi pusat dari pergumulan kosmik yang mendalam antara Tuhan dan Iblis. Disiksa oleh perjuangan itu, Ayub menyesali kelahirannva sendiri dan berbarap dia tidak pernah dilahirkan (Ayb 3: 1-26). Namun, kesetiaannya yang tanpa syarat kepada Tuhan diungkapkan dengan baik dalam kata-kata, “Meskipun Dia membunuhku, namun aku akan percaya kepada-Nya” (Ayb. 13: 15, NKJV). Bahkan membayangkan bahwa hidupnya akan segera berakhir, dia tetap yakin bahwa kematian tidak akan memiliki kata akhir. Dengan keyakinan yang kuat dia menyatakan bahwa meskipun dia akan mati, Penebusnya suatu hari akan berdiri dan dia, Ayub sendiri, akan melihat Tuhan dalam tubuhnya sendiri (Ayb. 19: 25-27). “Ini adalah gambaran yang tidak salah lagi tentang kebangkitan" The SDA Bible Commentary, jld. 3, hlm. 549.

Sungguh harapan yang mulia di tengah tragedi seperti itu! Dikelilingi oleh penyakit dan rasa sakit, keruntuhan ekonomi, celaan sosial, dan kehancuran emosi, Ayub masih dapat mengantisipasi hari ketika dia akan bangkit dari kematian dan melihat Penebus terkasihnya. Sebenarnya, pernyataan Ayub tentang ke bangkitan diisi dengan jaminan yang sama yang diucapkan Marta berabad-abad kemudian kepada Yesus: "Aku tahu, bahwa dia [Lazarus] akan bangkit dalam kebangkitan pada hari terakhir" (Yoh. 11: 24). Ayub, seperti Marta, harus klaim janji ini dengan iman, meskipun, tidak seperti Ayub, Marta akan segera diberikan bukti empiris yang kuat untuk kepercayaannya.

Bagaimanakah kita bisa belajar untuk memercayai Tuhan bahkan di tengah ketidakadilan hidup yang keras?

 


Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Aku akan Melihat Tuhan "