Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian: Belajar dari Putra Janda di Nain

Bacalah: Lukas 7: 11–17.

Apakah perbedaan penting antara apa yang terindi dalam kebangkitan ini?

 

Renungan Harian 2023: Belajar dari Putra Janda di Nain

Alkitab mengatakan bahwa Yesus "berialan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia" (Kis. 10: 38). Memang, semua Iniil penuh dengan kisah Yesus melayani banvak jiwa yang membutuhkan dan terluka, itulah sebabnya kemudian banyak rang Yahudi percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.

Terdapat pula desa-desa di mana tiada erangan kesakitan di rumahpun, karena Dia telah melaluinya lalu menyembuhkan semua orang sakit yang ada di desa-desa itu. Pekerjaan-Nva membuktikan bahwa Dia telah diurapi ahi. Kasih, kemurahan dan belas kasihan dinyatakan di dalam setiap perbuatan hidup-Nya; Dia jatuh hati dalam simpati-Nya terhadap anak-anak manusia. Dia mengenakan sifat manusia supaya Dia dapat memenuhi keperluan-keperluan manusia, Orang-orang yang paling miskin dan hina tidak takut mendekati Dia. Bahkan anak-anak kecil pun tertarik pada-Nya"Ellen G. White, Kebahagian Sejati, hlm. 12, 13

Selama pelayanan-Nya di Galilca, Yesus menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Suatu ketika Dia dan para pengikut-Nya sedang mendekati gerbang Nain ketika prosesi pemakaman sedang melewati gerbang tersebut. Di peti mati terbuka adalah satu-satunya putra seorang janda, yang menangis tersedu-sedu. Penuh belas kasihan kepada ibu yang berduka, Yesus berkata kepadanya, "Jangan menangis." Kemudian Yesus menoleh ke anak yang mati di peti mati dan memerintahkannya, "Anak muda, Aku berkata kepadamu, bangunlah." Anak itu hidup kembali dan Yesus “mempersembahkannya kepada ibunya" (Luk 7: 13-15), Kehadiran Yesus benar-benar mengubah seluruh skenario, dan banyak orang yang telah menyaksikan mukjizat tahu tidak hanya bahwa sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, tetapi seseorang yang istimewa (mereka nyebutnya "Nabi Besar") ada di antara mereka.

Baik janda Fenisia ( 1 Raj. 17: 8-24) dan wanita Sunem (2 Raj. 4: 18-37) telah meminta bantuan-dari Elia dan Elisa. Tetapi janda Nain tertolong bahkan tanpa dia memintanya. Ini berarti bahwa Tuhan memelihara kita bahkan ketika kita tidak mampu atau merasa tidak layak untuk meminta bantuan-Nya. Yesus melihat masalahnya dan menanganinya-begitu khas Yesus dalam semua pela yanan-Nya.

Agama yang benar melibatkan kepedulian terhadap anak yatim dan janda di sekitar kita (Yakobus 1: 27). Meskipun, tentu saja, kita tidak akan dapat melakukan mukjizat seperti yang Yesus lakukan, apa yang dapat kita lakukan untuk melayani mereka yang terluka di sekitar kita?


Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Belajar dari Putra Janda di Nain"