Renungan Harian: Belajar dari Putra Janda di Nain
Bacalah: Lukas 7: 11–17.
Apakah perbedaan penting antara apa yang terindi dalam
kebangkitan ini?
Alkitab mengatakan bahwa Yesus "berialan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab
Allah menyertai Dia" (Kis. 10: 38). Memang, semua Iniil penuh dengan kisah
Yesus melayani banvak jiwa yang membutuhkan dan terluka, itulah sebabnya
kemudian banyak rang Yahudi percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
Terdapat pula desa-desa di mana tiada erangan kesakitan di
rumahpun, karena Dia telah melaluinya lalu menyembuhkan semua orang sakit yang ada
di desa-desa itu. Pekerjaan-Nva membuktikan bahwa Dia telah diurapi ahi. Kasih,
kemurahan dan belas kasihan dinyatakan di dalam setiap perbuatan hidup-Nya; Dia
jatuh hati dalam simpati-Nya terhadap anak-anak manusia. Dia mengenakan sifat
manusia supaya Dia dapat memenuhi keperluan-keperluan manusia, Orang-orang yang
paling miskin dan hina tidak takut mendekati Dia. Bahkan anak-anak kecil pun
tertarik pada-Nya"Ellen G. White, Kebahagian Sejati, hlm. 12, 13
Selama pelayanan-Nya di Galilca, Yesus menyembuhkan orang
sakit dan mengusir setan. Suatu ketika Dia dan para pengikut-Nya sedang
mendekati gerbang Nain ketika prosesi pemakaman sedang melewati gerbang
tersebut. Di peti mati terbuka adalah satu-satunya putra seorang janda, yang
menangis tersedu-sedu. Penuh belas kasihan kepada ibu yang berduka, Yesus
berkata kepadanya, "Jangan menangis." Kemudian Yesus menoleh ke anak
yang mati di peti mati dan memerintahkannya, "Anak muda, Aku berkata
kepadamu, bangunlah." Anak itu hidup kembali dan Yesus “mempersembahkannya
kepada ibunya" (Luk 7: 13-15), Kehadiran Yesus benar-benar mengubah
seluruh skenario, dan banyak orang yang telah menyaksikan mukjizat tahu tidak
hanya bahwa sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, tetapi seseorang yang
istimewa (mereka nyebutnya "Nabi Besar") ada di antara mereka.
Baik janda Fenisia ( 1 Raj. 17: 8-24) dan wanita Sunem (2
Raj. 4: 18-37) telah meminta bantuan-dari Elia dan Elisa. Tetapi janda Nain
tertolong bahkan tanpa dia memintanya. Ini berarti bahwa Tuhan memelihara kita
bahkan ketika kita tidak mampu atau merasa tidak layak untuk meminta
bantuan-Nya. Yesus melihat masalahnya dan menanganinya-begitu khas Yesus dalam
semua pela yanan-Nya.
Agama yang benar melibatkan kepedulian terhadap anak yatim
dan janda di sekitar kita (Yakobus 1: 27). Meskipun, tentu saja, kita tidak
akan dapat melakukan mukjizat seperti yang Yesus lakukan, apa yang dapat kita
lakukan untuk melayani mereka yang terluka di sekitar kita?
Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Belajar dari Putra Janda di Nain"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.