Renungan Harian: Ia Telah Mati untuk Kita
Bacalah: Yohanes 3: 14-18 dan Roma 6: 23.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Apakah yang diajarkan ayat ayat ini yang telah dicapai oleh
kematian Kristus bagi kita?
Ketika Yesus tiba di Sungai Yordan untuk dibaptis, Yohanes
Pembaptis ber seru, "Lihat! Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia!" (Yoh. 1: 29). Pernyataan ini mengakui Kristus sebagai Antitipikal
Anak Domba Allah yang kepada-Nya seluruh pengorbanan Perjanjian Lama ditujukan.
Tetapi hewan korban tidak dapat menghapus dosa dengan
sendirinya (Ibr. 10:4). Mereka hanya menyediakan pengampunan bersyarat yang
bergantung pada efektivitas pengorbanan Kristus di kayu salib di masa depan.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh.
1: 9).
Pikirkan apa artinya semua ini. Yesus, Pribadi yang
menciptakan alam semesta (Yoh. 1: 1-3), mempersembahkan diri-Nya bagi kita
masing-masing, sebagai korban untuk dosa, semuanya agar kita tidak perlu
dihukum atas apa yang dapat membuat kita dihukum secara adil. Ini adalah janji
besar Injil. Yesus Kristus menyatakan bahwa "Allah begitu mengasihi dunia
sehingga Ia memberikan Anak-Nva vane tungeal" untuk mati hagi kita Ooh. 3:
16. NRSV Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Kristus menawarkan diri-Nya secara
sukare la demi kita (Ibr. 9: 14).
Luther menyebut salib sebagai "mazbah di mana Dia
Kristus. Yang dilalan api cinta tak terbatas yang membara di dalam hati-Nya. Mempersembahkan
korban yang hidup dan kudus dari tubuh dan darah-Nya kepada Bapa dengan
perantaraan yang sungguh-sungguh, ratap tangis, dan air mata yang panas dan
gelisah (Ibr. 5: 7)" Luther's Works, jld. 13 (St, Louis, MO: Concordia
Publishing House, 1956), hlm. 319, Kristus mati sekali untuk selamanya (Ibr.
10: 10) dan sekali untuk selama-lamanya (Ibr. 10: 12), karena pengorbanan-Nya
cukup dan tidak pernah kehilangan kekuatannya.
Dan masih ada lagi: "Sekiranya hanya ada satu jiwa yang
mau menerima anugerah penyelamatan-Nya, Yesus pasti akan memilih hidup-Nya yang
penuh kesengsaraan dan hinaan dan kematian-Nya yang memalukan itu"- Ellen
G. White, Membina Keluarga Sehar, hlm. 114.
Baca lagi Yohanes 3: 16, ganti kata "dunia" dan
"setiap orang" dengan nama Anda sendiri. Bagaimanakah Anda dapat
belajar, dari waktu ke waktu, terutama ketika tergoda untuk berbuat dosa, untuk
membuat janji yang indah ini menjadi milik Anda?
Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Ia Telah Mati untuk Kita"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.