Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian: Ia Telah Mati untuk Kita

Bacalah: Yohanes 3: 14-18 dan Roma 6: 23.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Apakah yang diajarkan ayat ayat ini yang telah dicapai oleh kematian Kristus bagi kita?

 

Renungan Harian 2023: Ia Telah Mati untuk Kita

Ketika Yesus tiba di Sungai Yordan untuk dibaptis, Yohanes Pembaptis ber seru, "Lihat! Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" (Yoh. 1: 29). Pernyataan ini mengakui Kristus sebagai Antitipikal Anak Domba Allah yang kepada-Nya seluruh pengorbanan Perjanjian Lama ditujukan.

Tetapi hewan korban tidak dapat menghapus dosa dengan sendirinya (Ibr. 10:4). Mereka hanya menyediakan pengampunan bersyarat yang bergantung pada efektivitas pengorbanan Kristus di kayu salib di masa depan. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1: 9).

Pikirkan apa artinya semua ini. Yesus, Pribadi yang menciptakan alam semesta (Yoh. 1: 1-3), mempersembahkan diri-Nya bagi kita masing-masing, sebagai korban untuk dosa, semuanya agar kita tidak perlu dihukum atas apa yang dapat membuat kita dihukum secara adil. Ini adalah janji besar Injil. Yesus Kristus menyatakan bahwa "Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan Anak-Nva vane tungeal" untuk mati hagi kita Ooh. 3: 16. NRSV Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa Kristus menawarkan diri-Nya secara sukare la demi kita (Ibr. 9: 14).

Luther menyebut salib sebagai "mazbah di mana Dia Kristus. Yang dilalan api cinta tak terbatas yang membara di dalam hati-Nya. Mempersembahkan korban yang hidup dan kudus dari tubuh dan darah-Nya kepada Bapa dengan perantaraan yang sungguh-sungguh, ratap tangis, dan air mata yang panas dan gelisah (Ibr. 5: 7)" Luther's Works, jld. 13 (St, Louis, MO: Concordia Publishing House, 1956), hlm. 319, Kristus mati sekali untuk selamanya (Ibr. 10: 10) dan sekali untuk selama-lamanya (Ibr. 10: 12), karena pengorbanan-Nya cukup dan tidak pernah kehilangan kekuatannya.

Dan masih ada lagi: "Sekiranya hanya ada satu jiwa yang mau menerima anugerah penyelamatan-Nya, Yesus pasti akan memilih hidup-Nya yang penuh kesengsaraan dan hinaan dan kematian-Nya yang memalukan itu"- Ellen G. White, Membina Keluarga Sehar, hlm. 114.

Baca lagi Yohanes 3: 16, ganti kata "dunia" dan "setiap orang" dengan nama Anda sendiri. Bagaimanakah Anda dapat belajar, dari waktu ke waktu, terutama ketika tergoda untuk berbuat dosa, untuk membuat janji yang indah ini menjadi milik Anda?

Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Ia Telah Mati untuk Kita"