Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KETAATAN PAHLAWAN IMAN


Yohanes 14:12-14 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

 

Renungan harian 2023 Ketaatan Pahlawan Iman

Roh Kudus membuat kita berpikir dan menuntun kita untuk mendefinisikan ulang arti pahlawan iman, bangkit dalam Roh, dan mengalahkan dunia. Ternyata pemahaman saya masih ada dalam lapisan dasar yang berkaitan dengan 'aspek hidup sehari - hari'. Tentunya itu tidak salah, namun ada hal lebih mendalam yang Tuhan inginkan. Saya bisa merasa bahwa Tuhan menghendaki untuk saya memperbesar takaran iman dan hidup hanya dari apa yang Tuhan katakan untuk menghancurkan sistem dunia ini dengan kuat kuasa doa dan kedaulatan Tuhan.

Roh membawa saya merenung untuk memperhatikan para pahlawan iman yang bangkit dalam kuasa Roh dan mengalahkan dunia di zamannya, mereka selalu terkoneksi dengan dimensi supranatural kedaulatan Tuhan. Itulah yang mesti saya perhatikan. Sebut saja Abraham, ada panggilan Tuhan yang sifatnya ilahi untuk dirinya mengikuti arahan Tuhan memasuki tanah perjanjian.

Tidak ketinggalan Musa, dari pribadi yang lahiriah menjadi pribadi yang terkoneksi dengan hal - hal supranatural dan membawa mandat serta kuat kuasa kedaulatan-Nya. Begitupun Elia, seorang yang hidup secara paralel, ia ada di bumi tapi pada saat yang bersamaan ada di ruang takhta. Elisa hamba Elia juga terkoneksi dengan dimensi yang sama, sehingga ia melakukan perbuatan - perbuatan ajaib. Begitupun Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego yang memang berada dalam pusat sistem Babel, koneksi mereka dengan dimensi supranatural dan kedaulatan Tuhan sangatlah kental.

Saya jadi paham, mengapa selama ini kita belum secara nyata mengalami bagaimana perbuatan Tuhan yang dahsyat memakai hidup kita sama seperti Dia memakai para pahlawan iman di masa lalu. Jawabannya: Karena kita belum terhubung dengan dimensi yang sama! Mengapa kita belum terhubung? Karena kita tidak meminta hal tersebut kepada TUHAN!

Pikiran kita 'berhasil dibuat lahiriah oleh sistem Babel' dan cara kita berpikir dibuat sama dengan cara dunia berpikir. Jadi sewaktu Firman Tuhan menegaskan bahwa oleh iman kita mengalahkan dunia, yang muncul dalam benak kita adalah cara - cara lahiriah. Alhasil selalu ada Keterbatasan!

Sekarang waktunya kita menata ulang definisi IMAN! Saya mau percaya saja kepadanya, mengikuti arahannya, dan memiliki keberanian iman percaya untuk meminta hal yang supranatural!!

Selama kita masih menjadi 'sahabat dunia', maksudnya meyakini apa yang dunia yakini, berpikir lahiriah dan manusiawi, maka tidaklah mungkin untuk kita mengalahkan dunia! Ini saatnya pikiran kita dilingkupi keilahian-Nya!

Perhatikan cara Gideon berpikir!

Hakim-hakim 6:11-13 (TB) Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."

1.  Gideon berpikir bahwa kondisi Israel pada saat itu tidaklah wajar di mana orang Midian mengondisikan mereka terus terancam, takut, dan khawatir (hidup di dalam gua persembunyian)! Gideon tahu, bahwa kondisi itu bukanlah karakteristik dari bangsa yang disertai Tuhan!

2.  Gideon mengarahkan hati dan pikirannya kepada Tuhan yang membawa Israel keluar dari Mesir dengan dahsyat dan ajaib.

Gideon meminta peristiwa supranatural yang terjadi puluhan bahkan ratusan tahun yang lampau untuk bisa terjadi kembali, dan itulah yang menjadi takaran iman Gideon! Terjadilah seturut apa yang ia yakini, hanya dengan 300 orang, ia berperang mengalahkan bangsa Midian!

Pertanyaan bagi kita saat ini: Apakah kita masih menganggap wajar kondisi dan sistem dunia saat ini yang terus memancarkan ketakutan? Kemana arah pikiran serta hati kita tertuju? Apakah kita masih berpikir dengan cara - cara duniawi untuk mengalahkan dunia?

Saya mengambil keputusan untuk mengarahkan hati dan pikiran saya ke Tuhan yang ribuan tahun lalu bergerak di atas bumi dengan dahsyat! Yesus, Elia, Elisa, Musa, Gideon, dan tokoh - tokoh iman lainnya, kisah mereka telah menjadi 'portal dimensi kedaulatan Tuhan'. Saya mau melihat, mengalami, dan melakukan kembali perbuatan Tuhan yang dahsyat yang pernah mereka alami untuk mengalahkan dunia saat ini! Saya percaya akan hal tersebut, amin!



Posting Komentar untuk "KETAATAN PAHLAWAN IMAN"