KETAATAN PAHLAWAN IMAN
Yohanes 14:12-14 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,
bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi
kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Roh Kudus membuat kita berpikir dan menuntun kita untuk
mendefinisikan ulang arti pahlawan iman, bangkit dalam Roh, dan mengalahkan
dunia. Ternyata pemahaman saya masih ada dalam lapisan dasar yang berkaitan
dengan 'aspek hidup sehari - hari'. Tentunya itu tidak salah, namun ada hal
lebih mendalam yang Tuhan inginkan. Saya bisa merasa bahwa Tuhan menghendaki
untuk saya memperbesar takaran iman dan hidup hanya dari apa yang Tuhan katakan
untuk menghancurkan sistem dunia ini dengan kuat kuasa doa dan kedaulatan Tuhan.
Roh membawa saya merenung untuk memperhatikan para pahlawan
iman yang bangkit dalam kuasa Roh dan mengalahkan dunia di zamannya, mereka
selalu terkoneksi dengan dimensi supranatural kedaulatan Tuhan. Itulah yang
mesti saya perhatikan. Sebut saja Abraham, ada panggilan Tuhan yang sifatnya
ilahi untuk dirinya mengikuti arahan Tuhan memasuki tanah perjanjian.
Tidak ketinggalan Musa, dari pribadi yang lahiriah menjadi
pribadi yang terkoneksi dengan hal - hal supranatural dan membawa mandat serta
kuat kuasa kedaulatan-Nya. Begitupun Elia, seorang yang hidup secara paralel,
ia ada di bumi tapi pada saat yang bersamaan ada di ruang takhta. Elisa hamba
Elia juga terkoneksi dengan dimensi yang sama, sehingga ia melakukan perbuatan
- perbuatan ajaib. Begitupun Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego yang memang
berada dalam pusat sistem Babel, koneksi mereka dengan dimensi supranatural dan
kedaulatan Tuhan sangatlah kental.
Saya jadi paham, mengapa selama ini kita belum secara nyata
mengalami bagaimana perbuatan Tuhan yang dahsyat memakai hidup kita sama
seperti Dia memakai para pahlawan iman di masa lalu. Jawabannya: Karena kita
belum terhubung dengan dimensi yang sama! Mengapa kita belum terhubung? Karena kita
tidak meminta hal tersebut kepada TUHAN!
Pikiran kita 'berhasil dibuat lahiriah oleh sistem Babel' dan
cara kita berpikir dibuat sama dengan cara dunia berpikir. Jadi sewaktu Firman
Tuhan menegaskan bahwa oleh iman kita mengalahkan dunia, yang muncul dalam
benak kita adalah cara - cara lahiriah. Alhasil selalu ada Keterbatasan!
Sekarang waktunya kita menata ulang definisi IMAN! Saya mau percaya
saja kepadanya, mengikuti arahannya, dan memiliki keberanian iman percaya untuk
meminta hal yang supranatural!!
Selama kita masih menjadi 'sahabat dunia', maksudnya meyakini apa yang dunia yakini, berpikir lahiriah dan manusiawi, maka tidaklah mungkin untuk kita mengalahkan dunia! Ini saatnya pikiran kita dilingkupi keilahian-Nya!
Perhatikan cara Gideon berpikir!
Hakim-hakim 6:11-13 (TB) Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
1. Gideon berpikir bahwa kondisi Israel
pada saat itu tidaklah wajar di mana orang Midian mengondisikan mereka terus
terancam, takut, dan khawatir (hidup di dalam gua persembunyian)! Gideon tahu,
bahwa kondisi itu bukanlah karakteristik dari bangsa yang disertai Tuhan!
2. Gideon mengarahkan hati dan
pikirannya kepada Tuhan yang membawa Israel keluar dari Mesir dengan dahsyat
dan ajaib.
Gideon meminta peristiwa supranatural yang terjadi puluhan
bahkan ratusan tahun yang lampau untuk bisa terjadi kembali, dan itulah yang
menjadi takaran iman Gideon! Terjadilah seturut apa yang ia yakini, hanya
dengan 300 orang, ia berperang mengalahkan bangsa Midian!
Pertanyaan bagi kita saat ini: Apakah kita masih menganggap
wajar kondisi dan sistem dunia saat ini yang terus memancarkan ketakutan?
Kemana arah pikiran serta hati kita tertuju? Apakah kita masih berpikir dengan
cara - cara duniawi untuk mengalahkan dunia?
Saya mengambil keputusan untuk mengarahkan hati dan pikiran
saya ke Tuhan yang ribuan tahun lalu bergerak di atas bumi dengan dahsyat!
Yesus, Elia, Elisa, Musa, Gideon, dan tokoh - tokoh iman lainnya, kisah mereka
telah menjadi 'portal dimensi kedaulatan Tuhan'. Saya mau melihat, mengalami,
dan melakukan kembali perbuatan Tuhan yang dahsyat yang pernah mereka alami
untuk mengalahkan dunia saat ini! Saya percaya akan hal tersebut, amin!
Posting Komentar untuk "KETAATAN PAHLAWAN IMAN"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.