Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kedewasaan Rohani Orang Percaya

Kedewasaan Rohani Orang Percaya


Ibrani 5:12-13 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

Pesan ini fokus kita membahas tentang kata jenis 'susu' dan kata 'makanan padat'. Jenis kata solid food dalam terjemahan bahasa Inggris ditulis dengan 'strong meat' yang berasal dari kata Yunani ' trophe ' ( baca : trof -ay) : makanan, nutrisi dan kata 'stereos' (baca : ster-eh- os ) : kuat, kokoh, tidak bergerak, padat, keras, kaku.

Jadi, kata “makanan padat” dapat diartikan sebagai berikut: Pangan padat adalah prinsip kata yang mutlak, tidak tergoyahkan atau tidak dapat ditawar dalam pelaksanaan atau penerapannya tetapi bila diterima atau diamalkan sampai menjadi pola baru dalam hidup kita justru akan memberi kesegaran atau menjadi makanan bagi seluruh diri kita, makanan bagi roh, jiwa atau emosi kita dan berpengaruh positif bagi tubuh jasmani kita.

Prinsip firman yang mutlak, tak tergoyahkan atau tak kenal kompromi dalam penerapan atau penerapannya seringkali berupa petunjuk atau perintah yang harus kita lakukan dan harus dilakukan berulang kali hingga menyatu dengan kehidupan kita.

Makanan padat membutuhkan sikap hati yang mau menggali pengertian, mau menghayati sabda dan mau berimajinasi keterlibatan aktif dalam pemenuhan sabda , serta menjadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Makanan padat akan membawa kehidupan kita bergeser dari kehidupan individu (pribadi) menjadi kehidupan korporat (bersama).

Misalnya, beberapa waktu lalu kita telah belajar bersama tentang prinsip doa dan ucapan syukur. Firman memberi kita perintah dan petunjuk tentang bagaimana kita tidak perlu khawatir tentang apa pun, tetapi mengungkapkan semua keinginan kita kepada Tuhan melalui doa dan ucapan syukur dengan cara yang akurat seperti yang Tuhan katakan.

Filipi 4:6-7 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Pada kesempatan lain, kita juga telah mempelajari bersama kebenaran firman mengenai prinsip deklarasi tersebut.

Yakobus 3:2 (BIMK) Kita semua sering membuat kesalahan. Tetapi orang yang tidak pernah membuat kesalahan dengan kata-katanya, ia orang yang sempurna, yang dapat menguasai seluruh dirinya.

Seseorang seperti itu akan mampu mengendalikan seluruh tubuhnya juga. Ketika kita mengatakan prinsip Firman yang kita yakini untuk mengubah suatu keadaan tetapi sesuatu belum terjadi, itu berarti kita harus lebih rajin mengatakannya, jangan pernah berhenti atau menyerah sebelum sesuatu terjadi. Tetap ucapkan kata, rajin nyatakan janji dan pernyataan kata. Inilah kata jenis makanan padat yang harus bisa kita amalkan agar hidup kita pasti mengalami terobosan dan kemenangan.

Beranjak dari fase “bayi rohani” yang hanya makan dari jenis kata ‘susu’ menuju fase kedewasaan dengan menerima kata sebagai ‘makanan padat’, kita tidak menjadi lamban (pasif) dalam mendengar kata tersebut, melainkan menerima firman dengan hati terbuka dan segera menanggapinya dengan ketaatan, lakukanlah firman itu dengan suka cita dan sukarela.

Hiduplah dengan hati yang bersih atau suci, dan selalu memiliki emosi ilahi, karena kasihNya melimpah memenuhi hati kita. Maka kuasa firman akan bekerja memberi kita pertumbuhan, kekuatan dan jati diri yang utuh di dalam Kristus, karena hidup kita harus dibangun di atas dasar Kristus agar dapat mewujudkan kepenuhan-Nya.

Peristiwa kebangunan rohani seperti yang terjadi di gereja Efesus dalam kitab Kisah Para Rasul 19 akan terjadi lagi sepanjang hidup kita. Ketika kita tidak lagi lamban dalam mendengar firman, melainkan kita memiliki hati yang gemar dan penuh semangat dalam mendalami atau mempelajari firman serta bertekad untuk merenungkan dan mengamalkan firman tersebut.

Apapun jenis perkataan yang kita terima, baik perkataan jenis 'susu' atau 'makanan padat', kita akan selalu menjawab dengan tepat bahwa itu akan menghasilkan buah dan berdampak bagi kemuliaan Kerajaan-Nya. Memposisikan hidup kita sebagai orang yang diberkati, dibedakan dan diistimewakan oleh Tuhan.

Saya berdoa agar hidup kita mengalami percepatan rohani dan serangkaian terobosan untuk kemuliaan Kerajaan Allah, untuk pemenuhan setiap kehendak rencana-Nya. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak -Mu di dalam diriku ya Tuhan! Amin!!

Posting Komentar untuk "Kedewasaan Rohani Orang Percaya"