Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Motivasi dan Tujuan Yang Tidak Seimbang

Bacalah: Kejadian 11

Amsal 14: 12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Amsal 14: 12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut

Dahulu saya berpikir MENARA BABEL merupakan bangunan yang megah, indah, hebat serta kuat karena memang dibangun dalam kesehatian dan tujuan yang sama. Tapi jika kita telaah dan memerhatikan lebih dalam apa motif pembangunan menara Babel, maka kita dapat mengeleminasi 'anggapan menara Babel itu hebat' dari imajinasi kita.

Kita tahu bersama pada zaman Nuh manusia binasa oleh air Bah yang tingginya melampaui gunung tertinggi pada saat itu. Jadi ketinggian air yang ada mencapai langit dan menutup semua daratan di bumi ini. Tentunya itu peristiwa hebat dan menimbulkan 'kengerian' tersendiri jika diceritakan dari generasi ke generasi.

Itulah 'trauma' yang dialami oleh manusia dari garis keturunan Nuh yang melanjutkan kehidupan di bumi setelah air Bah. Padahal Tuhan telah berjanji untuk tidak lagi menurunkan air Bah. Namun ternyata ada sekelompok besar orang di bawah kepemimpinan Nimrod yang tidak percaya akan janji Tuhan. Rasa trauma, cemas, dan takut mati begitu menghantui mereka. Tiap kali hujan lebat mereka selalu was-was akan kematian.

Jadi mereka mengambil keputusan untuk membangun menara Babel agar terhindar dari air Bah. Itulah bangunan yang dibangun berdasarkan ketakutan dan rasa tidak percaya atas janji Tuhan. Artinya, tidak ada damai sejahtera dan sukacita saat mereka membangun. Secara otomatis mereka sedang digerogoti oleh kematian! Jadi memang tidak ada yang istimewa dari mereka dan menara Babel. Bau kematian sangat termanifestasi dari sistem yang mereka bangun. Itulah sistem kehidupan Babel.

Bagi kita yang terus khawatir, cemas, ataupun takut akan apa pun juga, sesungguhnya kita sedang ditarik masuk ke dalam sistem babel, yakni sistem yang mengandalkan kekuatan dan pikiran sendiri untuk dapat hidup tanpa percaya terhadap janji tuhan! Itulah kehidupan yang sedang digerogoti oleh maut, terlihat indah tapi sesungguhnya BURUK! Inilah saatnya kita percaya penuh kepada janji Tuhan! apa yang tuhan janjikan, itulah yang kita percaya! Kita terus membangun atau menjalani hidup kita tanpa dihantui oleh ketakutan dalam bentuk apa pun juga.

Jika Tuhan tidak turun menceraiberaikan mereka, maka keberadaan menara Babel akan membuat mereka saling bunuh dan saling injak untuk beroleh tempat tertinggi! Sebab di tempat tertinggi itulah manusia merasa aman. Spirit itulah yang masih terus bekerja sampai saat ini, itulah 'spirit Babel'. Manusia mengejar siapa yang akan jadi tersukses, terkaya, dan terhebat, serta menjadi manusia dengan posisi dan jabatan yang paling tinggi.

Berbeda dengan Roh Kristus yang sangat bertolak belakang dengan roh Babel. Di dalam kitab Filipi 2:1-11, menjelaskan kepada kita untuk justru mengosongkan diri dan menganggap orang lain lebih utama atau lebih penting daripada diri kita sendiri. Roh itulah yang harus menyatu dalam hidup kita dan kita bawa setiap hari. Inilah awal dari pemulihan segala sesuatunya!


Posting Komentar untuk "Motivasi dan Tujuan Yang Tidak Seimbang"