Renungan Harian: Kesadaran kebutuhan akan Tuhan
Kesadaran kebutuhan akan Tuhan seringkali 'hilang atau
menurun kadarnya' bukan sewaktu kondisi sedang 'tidak baik - baik saja',
melainkan pada saat diberkati, punya posisi, dan memiliki banyak hal. Orang
yang sedang mengalami kesulitan cenderung lebih cepat menyadari bahwa dirinya
membutuhkan Tuhan yang dapat menolongnya.
Berbeda dengan Musa, dalam kondisi kaya raya, punya posisi
yang tinggi dan sangat nyaman, ia justru lebih memilih untuk mengejar Tuhan. Ia
melihat keberadaan Tuhan yang jauh lebih berharga daripada segala harta dan
kemuliaan Mesir.
Ibrani 11:24-27 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
Dari kisah Musa di atas, kita perlu belajar beberapa hal:
1. Hari - hari ini kita perlu meminta
kepada Tuhan 'iman seperti Musa'.
Di
tengah kondisi zaman saat ini yang sedang terus mencetak manusia untuk mengejar
kekayaan dan gaya hidup hedonisme, kita perlu membawa kualitas iman yang
'mengalahkan kondisi tersebut'. Sehingga mata hati kita hanya tertuju kepada
Tuhan dan penggenapan rencana-Nya! Itulah satu - satunya KEPUASAAN batin yang
kita inginkan. Kita tahu dengan pasti, tanpa realita Tuhan dan penggenapan
rencana-Nya, maka hidup kita tidaklah berarti.
2. Kualitas benih iman yang dimiliki
Musa merupakan hasil penanaman dari orang tuanya!
Keluaran
2:8-10 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis
itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu:
"Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah
kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.
Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang
mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena
aku telah menariknya dari air."
Jangan
anggap remeh proses pengayoman, khususnya dari orang tua rohani yang membawa Benih
IlahI, sebab itulah benih Iman Yang Mengalahkan Dunia! Saya terus bersyukur
pada masa yang lampau beroleh 'benih tersebut' dari pribadi yang mencintai
Tuhan. Kita memerlukan orang tua rohani yang membawa benih yang mengalahkan
dunia. Benih itu tidak pernah menjadi sia-sia, meski kelihatannya
bertahun-tahun Musa hidup di istana Firaun, tapi pada waktunya Tuhan, benih itu
memunculkan dirinya juga.
Kisah
Para Rasul 7:23 Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, Timbullah Keinginan
Dalam Hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel.
Saya
percaya, Roh sedang terus bergerak memunculkan generasi yang dipisahkan dari
dunia ini, yaitu generasi yang akan memberi diri untuk diayomi dan siap untuk
‘ditanamkan’ benih ilahi!
3. Ketika Firman sejati telah tertanam
dalam batin kita, dan kita menyadari jati diri kita yang sejati di dalam Dia
(Yohanes 1), maka kita akan menjadi 'properti' Kerajaan Surga.
Tuhan
tidak akan mungkin membiarkan kita 'hilang dari rencana-Nya'. Ia akan mencari
kita dan menemukan kita dengan cara-Nya yang supranatural untuk membawa kita
kembali berjalan dalam panggilan-Nya!
Keluaran
3:1-2 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam
di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang
gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat TUHAN
menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu
ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
Saya tiba -
tiba melihat di dalam Roh: Ada sekumpulan tentara Allah yang berjalan dari
berbagai penjuru untuk berkumpul bersama sebagai satu barisan tentara Allah
yang hidup. Mereka adalah orang - orang yang selama ini membawa panggilan ilahi
tapi 'sempat terhilang' karena satu dan lain hal. Namun mereka mengalami
kembali perjumpaan dengan Tuhan secara supranatural dan membuat mereka kembali
berada dalam barisan kegerakan yang akan mengubahkan dunia! Amin!
Posting Komentar untuk "Renungan Harian: Kesadaran kebutuhan akan Tuhan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.