Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa identitas kita dalam Kristus?

 

Khotbat terbaru Apa identitas kita dalam Kristus?

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (1 Petrus 2:9).

Kitab 1 Petrus adalah salah satu kitab dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Penulis kitab ini adalah Petrus, seorang murid Yesus yang juga merupakan salah satu dari dua belas rasul. Kitab 1 Petrus ditulis kepada jemaat-jemaat yang tersebar di daerah Asia Kecil pada awal abad pertama Masehi. Tujuan penulisan kitab ini adalah untuk memberikan pengajaran, dorongan, dan penghiburan bagi jemaat yang menghadapi tekanan dan penganiayaan dari masyarakat di sekitarnya.

Orang percaya di dalam Kristus adalah mereka yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, dan telah menerima pengampunan dosa dan hidup kekal melalui iman di dalam Dia. Mereka mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa manusia dengan mati di kayu salib dan bangkit kembali pada hari ketiga.

Dalam ayat ini ada 3 poin Identitas orang percaya di dalam Kristus meliputi:

1.    Kita adalah bagian dari bangsa yang terpilih dan umat yang kudus.

Dalam Alkitab, kitab 1 Petrus 2:9, disebutkan bahwa orang percaya adalah "bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, umat yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." Pernyataan ini menunjukkan bahwa umat Kristen dipilih oleh Allah sendiri dan dipanggil untuk menjadi umat yang kudus.

Selain itu, umat Kristen juga percaya bahwa mereka terpilih oleh Allah untuk melakukan tugas-tugas khusus di dunia ini, seperti memberitakan Injil dan melakukan tindakan kasih kepada sesama. Sebagai umat yang kudus, mereka diharapkan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menjadi teladan bagi orang lain.

2.    Kita adalah kepunyaan Allah sendiri, yang berarti kita memiliki kedudukan yang istimewa dan dihormati oleh Allah.

Menurut Alkitab, keyakinan bahwa orang percaya adalah kepunyaan Allah sendiri didasarkan pada ajaran bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang diciptakan untuk memiliki hubungan yang intim dengan-Nya. Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan maksud agar mereka memuliakan dan mengasihi-Nya, serta hidup dalam kebenaran dan kekudusan-Nya.

Namun, manusia telah jatuh ke dalam dosa dan kehancuran karena pemberontakan mereka terhadap Allah. Karena itu, manusia membutuhkan keselamatan dan pengampunan dari dosa mereka, yang hanya dapat diberikan oleh Allah melalui iman dalam karya keselamatan Yesus Kristus di kayu salib.

Orang percaya, yang telah menerima keselamatan ini melalui iman dalam Yesus Kristus, dianggap sebagai kepunyaan Allah sendiri karena mereka telah ditebus dan ditebus oleh darah Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa orang percaya telah dipilih dan dipanggil oleh Allah sendiri, dan mereka adalah milik-Nya yang kudus.

Pernyataan ini didasarkan pada sejumlah ayat dalam Alkitab, seperti 1 Korintus 6:19-20 yang mengatakan, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus, yang diam di dalam kamu dan yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milikmu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, muliakanlah Allah di dalam tubuhmu dan di dalam rohmu, yang keduanya kepunyaan Allah."

Kesimpulannya, Alkitab mengajarkan bahwa orang percaya adalah kepunyaan Allah sendiri karena mereka telah ditebus oleh darah Kristus dan dipilih dan dipanggil oleh Allah sendiri untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan-Nya.

3.    Tujuan dari keberadaan kita di dunia ini adalah untuk memuliakan Allah dan memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar.

Memuliakan Allah dan memberitakan perbuatan-Nya yang besar adalah tindakan yang sangat penting bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ketika kita memuliakan Allah, kita menunjukkan penghormatan kita terhadap-Nya sebagai Sang Pencipta, Sang Maha Kuasa, dan Sang Pemelihara segala sesuatu. Ini juga menunjukkan bahwa kita mengakui bahwa kita hidup dan bernafas hanya karena anugerah-Nya yang besar.

Memberitakan perbuatan-Nya yang besar adalah cara kita dapat membagikan berita baik tentang Allah kepada orang lain. Ini juga menunjukkan bahwa kita menghargai perbuatan-Nya dalam hidup kita sendiri dan mengajak orang lain untuk mempertimbangkan hubungan mereka dengan-Nya.

Dalam setiap kesempatan yang kita miliki, baik itu di dalam maupun di luar gereja, kita harus berusaha untuk memuliakan Allah dan memberitakan perbuatan-Nya yang besar. Kita dapat melakukan ini dengan memuji dan menyembah Dia dalam doa dan ibadah kita sehari-hari, serta dengan membagikan pengalaman kita tentang bagaimana Dia telah bekerja dalam hidup kita.

Kita juga dapat membagikan kesaksian tentang kebaikan dan kebesaran-Nya dengan orang lain, sehingga mereka dapat melihat dan merasakan kuasa-Nya dalam hidup mereka sendiri. Dengan melakukan ini, kita dapat menjadi saksi hidup yang kuat bagi kasih dan kemurahan Allah, dan dapat membantu orang lain untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan-Nya.

Mari kita persembahkan hidup kita untuk memuliakan Allah dan memberitakan perbuatan-Nya yang besar, sehingga kita dapat menjadi alat dalam tangan-Nya untuk membawa kebenaran, keadilan, dan cinta kasih-Nya ke dunia yang membutuhkan.

PENERAPAN

Dalam 1 Petrus 2:9, terdapat ajaran tentang memuliakan Allah dan memberitakan perbuatan-Nya yang besar. Ayat ini mengajarkan bahwa sebagai umat Allah, kita telah dipilih oleh-Nya untuk menjadi umat yang kudus, raja-raja yang mengabdi kepada-Nya, dan imam-imam yang memuliakan-Nya. Oleh karena itu, tugas kita adalah untuk memberitakan perbuatan besar Allah kepada dunia, sehingga orang-orang dapat melihat kebesaran-Nya dan memuliakan-Nya.

Penerapan dari ajaran ini adalah dengan menjalankan tugas kita sebagai umat yang kudus, raja-raja dan imam-imam yang memuliakan Allah. Kita harus hidup dengan cara yang mencerminkan kemuliaan dan keagungan-Nya, dan melakukan tugas-tugas yang telah diamanatkan kepada kita sebagai umat-Nya. Selain itu, kita juga harus memperkenalkan perbuatan besar Allah kepada orang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan, sehingga mereka dapat mengenal dan memuliakan Allah.

Dalam penerapan praktisnya, kita dapat mulai dengan mempelajari Firman Allah dan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kita dapat mempraktekkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan berusaha untuk menjadi teladan bagi orang lain. Kita juga dapat melakukan tindakan nyata yang mencerminkan kemurahan dan kebaikan Allah, seperti memberikan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan melayani sesama dengan tulus ikhlas.

Selain itu, kita juga dapat menggunakan media sosial atau cara lainnya untuk membagikan kesaksian kita tentang perbuatan besar Allah dalam hidup kita, sehingga orang lain dapat mengenal dan memuliakan-Nya. Dalam semua hal yang kita lakukan, penting untuk selalu mengutamakan memuliakan Allah dan memperkenalkan kebesaran-Nya kepada dunia, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi setia bagi-Nya.


Posting Komentar untuk "Apa identitas kita dalam Kristus?"