Kejadian 15 – Allah berjanji Kepada orang yang setia
Kitab Kejadian 15 menceritakan tentang sebuah perjanjian yang
dibuat oleh Allah dengan Abram. Perjanjian ini meliputi tiga hal utama: janji
tentang keturunan, janji tentang tanah, dan janji tentang Allah yang akan
menuntun dan melindungi Abram.
Ayat 1-6: Dalam kisah ini, Tuhan menegaskan kembali janji-Nya kepada Abram tentang
keturunan dan tanah yang akan diberikan kepadanya. Abram awalnya meragukan
janji Tuhan karena ia belum memiliki keturunan dan seorang pengganti untuk
mewarisi segala miliknya. Namun, Tuhan menegaskan bahwa tidak Eliezer,
melainkan anak yang lahir dari tubuh Abram sendiri akan menjadi ahli warisnya.
Tuhan juga mengajak Abram keluar dan menunjukkan langit yang
penuh bintang, dan memberitahu bahwa keturunannya akan sebanyak bintang-bintang
di langit. Abram percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Tuhan.
Kisah ini mengajarkan kita tentang kepercayaan dan iman yang
harus kita miliki terhadap Tuhan. Meskipun terkadang kita meragukan atau sulit
memahami rencana Tuhan, kita harus tetap percaya dan mempercayakan hidup kita
kepada-Nya. Tuhan memiliki rencana yang besar dan indah untuk hidup kita,
meskipun terkadang jalan yang kita lalui terlihat sulit atau tidak
menguntungkan. Seperti Abram, kita juga harus selalu mengandalkan Tuhan dan
mempercayakan hidup kita kepada-Nya.
Ayat 7-21: Dalam ayat ini, Tuhan meminta Abram untuk membawa beberapa
binatang dan burung sebagai bagian dari perjanjian antara mereka. Abram
memotong-motong hewan dan burung tersebut menjadi dua bagian dan menempatkannya
sebagai lawan setengah yang lain. Burung-burung pemangsa datang untuk makan
bangkai-bangkai tersebut, tetapi Abram mengusirnya.
Pada malam itu, Tuhan menunjukkan diri-Nya kembali kepada
Abram dan memberikan janji-Nya tentang tanah yang akan diberikan kepadanya.
Perjanjian antara Tuhan dan Abram tersebut ditandai dengan binatang dan burung
yang telah dipotong menjadi dua bagian.
Perjanjian yang ditandai dengan potongan binatang dan burung
ini adalah cara kuno untuk membuat perjanjian di antara dua pihak. Namun, ada
yang berbeda dengan perjanjian antara Abram dan Tuhan ini. Biasanya, dalam
perjanjian semacam ini, kedua pihak akan berjalan di antara potongan binatang
dan burung yang telah dipotong menjadi dua bagian, dan akan mengambil sumpah di
depan para saksi.
Tetapi dalam kasus Abram dan Tuhan, hanya Tuhan yang berjalan
di antara potongan binatang dan burung tersebut, bukan Abram. Ini menunjukkan
bahwa perjanjian ini benar-benar adalah janji dari Tuhan kepada Abram, dan bukan
perjanjian yang sama seperti yang biasa dilakukan manusia. Tuhan menegaskan
bahwa ia telah membawa Abram keluar dari Ur-Kasdim dan memberikan negeri
tersebut kepada Abram sebagai miliknya.
Meskipun Abram memiliki keraguan tentang janji Tuhan, Tuhan
tetap setia dan memberikan tanda-tanda untuk menunjukkan keseriusannya dalam
memenuhi janjinya. Potongan binatang dan burung, serta api yang tiba-tiba
muncul untuk membakar salah satu setengah potongan tersebut, menunjukkan kuasa
Tuhan dan kepercayaan Abram pada janji-Nya.
Perjanjian antara Tuhan dan Abram di dalam Kitab Kejadian 15 ini menunjukkan bahwa Tuhan setia dalam memenuhi janjinya. Ini juga menunjukkan bahwa Tuhan ingin membangun hubungan yang erat dengan umat-Nya dan memberikan janji-janji-Nya sebagai tanda kasih sayang dan pengasuhan-Nya bagi umat-Nya.
Referensi yang bisa digunakan untuk menafsirkan Kejadian 15 antara lain:
1. New International Commentary on the
Old Testament: Kejadian karya Gordon J. Wenham. Buku ini memberikan penafsiran
secara rinci tentang setiap pasal dalam kitab Kejadian, termasuk Kejadian 15.
Wenham memberikan konteks sejarah, budaya, dan agama pada saat Kitab Kejadian
ditulis dan mengeksplorasi tema-tema penting yang terkandung dalam pasal
tersebut.
2. Pengantar Teologi dan Tafsiran karya
Aminuddin Amin. Buku ini memberikan penjelasan singkat tentang setiap pasal
dalam Kitab Kejadian, termasuk Kejadian 15. Aminuddin menyoroti tema-tema
penting dalam pasal tersebut dan memberikan penafsiran teologis yang relevan.
3. The Expositor's Bible Commentary,
Volume 2: Kejadian karya John H. Sailhamer. Buku ini memberikan penafsiran
rinci tentang seluruh Kitab Kejadian, termasuk Kejadian 15. Sailhamer
mengeksplorasi arti dan implikasi teologis dari setiap ayat, serta memberikan
perspektif sejarah dan budaya pada saat Kitab Kejadian ditulis.
Dari ketiga referensi di atas, pembaca dapat memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang Kejadian 15 dan bagaimana pasal tersebut
memperlihatkan perjanjian Allah dengan Abram dan janji-janji yang terkandung
dalamnya.
Posting Komentar untuk "Kejadian 15 – Allah berjanji Kepada orang yang setia"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.