Kejadian 19 - Allah tidak mentolerir kejahatan dan dosa
Kisah ini mengajarkan tentang konsekuensi dosa dan kehancuran
akibat kejahatan dan ketidaktaatan manusia terhadap Tuhan. Lot dan keluarganya
diselamatkan karena iman mereka pada Tuhan, tetapi juga menunjukkan betapa
mudahnya manusia tergoda oleh kejahatan dan jalan yang salah.
Kitab Kejadian 19:1-29 menceritakan tentang penghancuran Sodom dan Gomora karena
dosa-dosa mereka. Dalam kisah ini, dua malaikat datang ke Sodom dan menemui
Lot, keponakan Abraham, yang tinggal di kota itu. Lot mengajak mereka masuk ke
rumahnya dan memberikan perlindungan kepada mereka.
Namun, segera setelah itu, sekelompok pria dari kota itu
mengepung rumah Lot dan meminta agar kedua malaikat itu dikeluarkan sehingga
mereka dapat menodai mereka secara seksual. Lot menolak dan mencoba untuk
melindungi para tamunya, namun kemudian menawarkan putrinya sebagai gantinya.
Hal ini menunjukkan betapa kejamnya kebiasaan buruk di Sodom.
Ketika malaikat-malaikat itu menyatakan bahwa Tuhan akan
menghancurkan kota itu karena kejahatan mereka, Lot mencoba untuk menyelamatkan
keluarganya dan memperingatkan kerabatnya, tetapi mereka tidak percaya.
Akhirnya, Lot dan keluarganya diungsikan dari kota itu dan Tuhan menghancurkan
Sodom dan Gomora dengan hujan belerang dan api.
Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya untuk hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan dan menolak kejahatan, meskipun hal itu mungkin tidak
populer atau mengundang kritik dari masyarakat sekitar. Lot sendiri, meskipun
selamat dari kehancuran kota, mengalami akibat buruk karena ia membiarkan
keluarganya terpengaruh oleh kehidupan di Sodom dan Gomora. Kisah ini juga
menunjukkan betapa besar kasih dan keadilan Tuhan, serta kekuasaan-Nya untuk
menghukum orang yang melakukan dosa-dosa yang besar.
Kisah ini juga menunjukkan pentingnya kesetiaan dan iman
kepada Tuhan, seperti yang ditunjukkan oleh Lot ketika ia memberikan
perlindungan kepada malaikat-malaikat itu. Dia juga memohon agar Tuhan tidak
menghancurkan Zoar, sebuah kota kecil di dekat Sodom, karena takut tidak bisa
bertahan hidup di padang gurun.
Namun, terlepas dari kebaikan hati Lot, ia masih tergoda oleh
kehidupan di Sodom dan Gomora, dan hal ini menyebabkan keluarganya mengalami
akibat buruk. Istri Lot melihat ke belakang dan berubah menjadi tiang garam,
sementara putrinya berselingkuh dengan saudaranya dan menghasilkan keturunan
yang akan menjadi musuh bangsa Israel di masa depan.
Kisah ini mengajarkan pentingnya hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan dan menghindari godaan dunia yang berdosa. Selain itu, kita juga dapat
memetik pelajaran dari kesalahan Lot dan keluarganya, yaitu untuk tidak terlena
dengan kenyamanan dunia dan untuk tetap setia kepada Tuhan, bahkan jika hal itu
tidak populer atau mengundang kritik dari masyarakat sekitar.
Kisah ini juga mengingatkan kita akan kasih dan keadilan
Tuhan, serta kekuasaan-Nya untuk menghukum orang yang melakukan dosa. Hal ini
harus mengingatkan kita untuk hidup dengan kehormatan dan hormat kepada Tuhan,
dan untuk tidak mempermainkan dosa atau mengabaikan kebenaran-Nya.
Kitab Kejadian 19:30-38 berisi kisah yang terjadi setelah kota Sodom dan
Gomora dihancurkan oleh Tuhan. Lot dan kedua anak perempuannya melarikan diri
ke sebuah kota kecil bernama Zoar, tetapi kemudian Lot memutuskan untuk
meninggalkan Zoar dan pergi ke pegunungan. Di sana, kedua anak perempuannya
merencanakan untuk membuat ayah mereka mabuk dan berhubungan badan dengannya,
yang mengakibatkan kelahiran anak-anak yang tidak lazim.
Pada ayat 30, Lot dan kedua anak perempuannya tinggal di
sebuah gua di pegunungan. Namun, kedua anak perempuannya merasa bahwa tidak ada
laki-laki di sekitar mereka sehingga mereka tidak dapat melanjutkan keturunan
keluarga mereka. Karena itu, mereka merencanakan agar Lot mabuk dan berhubungan
badan dengan mereka.
Kedua anak perempuannya mengambil tindakan tersebut karena
mereka percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan
keturunan keluarga mereka, dan karena mereka berpikir bahwa tidak ada pilihan
lain yang tersisa.
Namun, tindakan yang dilakukan oleh kedua anak perempuannya
adalah dosa dan melanggar hukum Tuhan tentang hubungan seksual yang sesuai.
Kisah ini menunjukkan betapa kehancuran dan kejahatan di kota-kota Sodom dan
Gomora berdampak pada Lot dan keluarganya, dan bahwa keputusan yang salah dan
dosa akan menghasilkan akibat yang buruk.
Dalam keseluruhan kisah ini, Tuhan menunjukkan bahwa Dia akan
memperhitungkan setiap tindakan manusia dan bahwa perbuatan dosa dan kejahatan
tidak akan luput dari hukuman-Nya. Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya
taat pada hukum Tuhan dan mempercayai rencana-Nya, karena setiap keputusan yang
salah dapat menghasilkan akibat yang merugikan bagi diri sendiri dan orang
lain.
Renungan
Kitab Kejadian 19 menceritakan tentang kehancuran kota Sodom
dan Gomora. Dalam kisah ini, dua malaikat datang ke Sodom dan menemukan bahwa
kota itu dipenuhi dengan kejahatan dan dosa. Mereka bertemu dengan Lot,
keponakan Abraham, yang tinggal di Sodom dan memberinya perlindungan.
Lot meminta agar dua malaikat tersebut menginap di rumahnya.
Namun, warga kota yang jahat datang dan mengepung rumah Lot, meminta agar dua
malaikat diserahkan kepada mereka untuk disetubuhi. Namun, malaikat tersebut
menolong Lot dan membutakan warga kota yang mengepung rumahnya.
Malaikat tersebut memperingatkan Lot dan keluarganya untuk
segera meninggalkan kota Sodom dan Gomora karena kota itu akan dihancurkan. Lot
memperingatkan kerabatnya, tetapi hanya dua anaknya yang berangkat bersama
dengannya. Istrinya memalingkan diri dan melihat ke belakang, sehingga dia
berubah menjadi tiang garam.
Renungan dari kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan tidak
mentolerir kejahatan dan dosa, dan akhirnya akan menegakkan keadilan-Nya.
Namun, Tuhan juga memperlihatkan rahmat-Nya dengan menyelamatkan Lot dan
keluarganya sebelum kehancuran. Kisah ini juga mengingatkan kita untuk tidak
merendahkan dosa dan menghindarinya, serta untuk selalu bersikap taat dan patuh
terhadap Tuhan.
Buku referensi yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman tentang Kitab Kejadian 19 antara lain:
- "Genesis: A Commentary" karya Bruce Waltke
- "The Book of Genesis" karya Victor P. Hamilton
- "The Genesis Record: A Scientific and Devotional Commentary on the Book of Beginnings" karya Henry M. Morris
- "Exploring Genesis: The Bible's Ancient Traditions in Context" karya John H. Walton
- "A Theological Introduction to the Old Testament" karya Bruce C. Birch, Walter Brueggemann, Terence E. Fretheim, dan David L. Petersen.
Posting Komentar untuk "Kejadian 19 - Allah tidak mentolerir kejahatan dan dosa"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.