Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kejadian 28 - Allah Selalu hadir

Kejadian 28 - Allah Selalu hadir

 

Pasal 28 menceritakan kisah Yakub yang sedang dalam perjalanan ke Haran untuk mencari istri. Di tengah jalan, Yakub tiba di suatu tempat dan tidur di sana dengan menggunakan batu sebagai bantal. Selama tidurnya, Yakub bermimpi dan melihat tangga yang menjangkau langit dan malaikat-malaikat naik turun di tangga itu. Di atas tangga itu, Yakub melihat Tuhan yang berfirman kepadanya dan menjanjikan bahwa ia akan memberikan tanah yang sedang ia tempati kepada Yakub dan keturunannya.

Setelah terbangun dari mimpinya, Yakub menyadari bahwa tempat itu adalah rumah Allah dan ia menamakannya Betel. Yakub juga membuat suatu perjanjian dengan Allah dan berjanji untuk memberikan sepersepuluh dari semua yang dimilikinya sebagai persembahan kepada-Nya.

Kitab Kejadian pasal 28 menceritakan tentang perjalanan Yakub, cucu Abraham, yang sedang dalam perjalanan menuju ke Haran untuk mencari istri. Berikut adalah tafsiran Kitab Kejadian pasal 28:

Pasal 28 dimulai dengan Yakub diperintahkan oleh ayahnya, Ishak, untuk pergi ke Haran untuk mencari istri di kalangan kerabat mereka. Sebelum berangkat, Ishak memberkati Yakub dan memberikan pesan untuk menjaga keturunan Allah dan memperoleh tanah yang telah dijanjikan kepada Abraham.

Setelah itu, Yakub pergi ke suatu tempat dan tidur di sana karena matahari telah terbenam. Di tempat itu, ia bermimpi melihat tangga yang menjulang tinggi ke langit dan para malaikat naik turun melalui tangga itu. Tuhan berbicara kepadanya dan memberikan janji-janji yang serupa dengan janji yang telah diberikan kepada Abraham dan Ishak. Yakub menyadari bahwa tempat itu adalah rumah Allah dan ia menyatakan bahwa tempat itu adalah gerbang surga.

Ketika Yakub bangun dari tidurnya, ia membangun sebuah mezbah di tempat itu dan mempersembahkan kurban. Ia juga menamai tempat itu sebagai Betel, yang berarti "Rumah Allah". Yakub kemudian melanjutkan perjalanan ke Haran.

Tafsiran dari pasal 28 ini adalah bahwa Tuhan terus menepati janjinya kepada keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Yakub diberkati oleh ayahnya dan kemudian menerima janji-janji dari Tuhan dalam mimpinya. Yakub juga menunjukkan ketundukan dan penghormatan kepada Allah dengan membangun sebuah mezbah dan mempersembahkan kurban di tempat yang dianggap sebagai rumah Allah.

Selain itu, pasal 28 juga menunjukkan bahwa Tuhan dapat memberikan janji-janji dan penglihatan dalam mimpi. Janji-janji dan penglihatan tersebut dapat memberikan harapan dan dorongan bagi orang percaya untuk terus mempercayai Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya.

Renungan

Pengalaman Yakub saat ia sedang dalam perjalanan ke Haran untuk mencari istri dari keluarganya sendiri. Saat malam tiba, Yakub beristirahat dan tidur di tempat yang disebut Betel, dan dalam mimpinya ia melihat tangga yang terhubung ke surga, dengan malaikat-malaikat naik turun di atasnya.

Dalam mimpi tersebut, Allah menegaskan janji-janji-Nya kepada Yakub dan memberikan jaminan bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan akan mendapatkan tanah yang dijanjikan. Yakub bangun dari tidurnya dan menyadari bahwa tempat itu adalah rumah Allah dan ia memberikan persembahan berupa minyak pada batu yang dijadikan alas kepala.

Kisah ini mengajarkan bahwa Allah selalu hadir dan memberikan jaminan-jaminan-Nya kepada umat-Nya, bahkan ketika mereka sedang dalam perjalanan dan terpisah dari keluarga dan tanah air mereka. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan pentingnya pengakuan dan penghormatan kita terhadap Allah, bahkan dalam situasi yang sulit dan tidak pasti.

Buku referensi yang dapat membantu untuk memahami tafsiran Kitab Kejadian pasal 28 adalah sebagai berikut:

  • "Commentary on the Book of Genesis" oleh John Calvin
  • "Genesis: A Commentary" oleh Gerhard von Rad
  • "The New International Commentary on the Old Testament: The Book of Genesis, Chapters 18-50" oleh Victor Hamilton
  • "Keil and Delitzsch Commentary on the Old Testament: The Pentateuch" oleh C.F. Keil dan F. Delitzsch

Semua buku tersebut membahas dengan rinci tafsiran Kitab Kejadian pasal 28, termasuk latar belakang sejarahnya, konteks teologis, dan implikasi praktisnya bagi kehidupan orang percaya.

Posting Komentar untuk "Kejadian 28 - Allah Selalu hadir"