Kejadian 32 - Kekhawatiran dan Pemeliharaan Tuhan
Kitab Kejadian 32 bercerita tentang pertemuan Yakub dengan
malaikat dan Esau. Yakub mendengar bahwa Esau datang kepadanya dengan 400 orang
bersenjata, maka ia takut dan meminta pertolongan dari Allah. Yakub kemudian
mempersiapkan hadiah untuk Esau dan meminta pengampunan atas kesalahan yang
pernah ia lakukan terhadapnya.
Kitab Kejadian 32:1-21 berisi tentang kisah Yakub yang
bersiap-siap menghadapi pertemuan dengan Esau, kakaknya yang sudah lama ia
tinggalkan dan di mana ada rasa takut dan ketidakpastian dalam hatinya.
Pada ayat 1-2, Yakub menyadari bahwa Esau dan pasukannya
sudah mendekati, sehingga ia merasa cemas dan mempersiapkan dirinya dengan
berdoa kepada Allah dan merencanakan strategi pertahanannya. Ia juga
mengirimkan pesan kepada Esau untuk memohon kerelaan dan kebaikannya.
Pada ayat 3-8, Yakub juga mengatur keluarganya dan harta
bendanya untuk melindungi mereka dari kemungkinan serangan Esau. Ia membagi
mereka menjadi dua kelompok dan memberikan perintah kepada mereka untuk saling
melindungi dan menjaga satu sama lain.
Pada ayat 9-12, Yakub kembali berdoa dan mengakui bahwa ia
tidak layak mendapatkan belas kasih Allah, tetapi memohon kepada-Nya untuk
menyelamatkannya dari kemungkinan bahaya yang mengancam dirinya dan
keluarganya.
Pada ayat 13-21, Yakub mengirimkan hadiah kepada Esau sebagai
tanda kesediaannya untuk meminta maaf dan memohon kerelaan. Hadiah ini terdiri
dari kambing, domba, sapi, unta, dan hewan lainnya, serta perhiasan dan
kekayaan yang lain. Yakub berharap bahwa hadiah ini akan mampu meredakan amarah
Esau dan membuka pintu untuk perdamaian dan rekonsiliasi di antara mereka.
Secara keseluruhan, kisah ini mengajarkan tentang pentingnya
persiapan dan doa dalam menghadapi ketidakpastian dan konflik, serta pentingnya
untuk merajut kembali hubungan yang rusak melalui upaya yang tulus dan
kerendahan hati.
Kitab Kejadian 32:22-32 menceritakan tentang peristiwa ketika
Yakub berdua dengan keluarganya sedang dalam perjalanan kembali ke tanah Kanaan
setelah tinggal selama 20 tahun di rumah Laban di Haran. Yakub mempersiapkan
diri untuk bertemu dengan Esau, kakaknya yang sebelumnya pernah ia tipu untuk
mendapatkan berkat dari ayah mereka, Ishak.
Dalam perjalanan itu, Yakub tersendiri dan berpisah dari
keluarganya. Ketika ia sendirian, seorang pria datang dan bergulat dengannya
sampai pagi. Pada akhirnya, Yakub menang dan meminta berkat dari pria itu. Pria
itu memberikan berkat dan memberitahu Yakub bahwa namanya akan diganti menjadi
Israel.
Ada beberapa tafsiran yang berbeda tentang peristiwa ini.
Beberapa tafsiran melihat bahwa pria itu adalah malaikat atau utusan Allah yang
datang untuk memberikan berkat kepada Yakub. Yang lainnya melihat bahwa pria
itu adalah seorang manusia biasa yang ditemui Yakub secara kebetulan. Namun,
tidak diragukan lagi bahwa peristiwa ini sangat penting dalam kehidupan Yakub
karena ia memperoleh berkat dan nama baru dari pria itu.
Dalam Kitab Kejadian, nama Israel sering digunakan untuk
merujuk pada Yakub dan keturunannya. Nama ini memiliki arti "berjuang
dengan Allah" atau "Allah berjuang untukku". Sebagai seorang
patriark dalam agama Yahudi dan Kristen, Yakub dianggap sebagai tokoh yang
penting dalam sejarah agama karena menjadi bapak dari 12 suku Israel.
Secara keseluruhan, kisah dalam Kitab Kejadian 32:22-32
memberikan gambaran tentang perjalanan hidup Yakub dan pentingnya memiliki iman
yang kuat serta keyakinan dalam Allah. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Allah
senantiasa menyertai dan memberkati umat-Nya yang setia, meskipun mungkin
perjalanan hidup mereka penuh dengan cobaan dan rintangan.
Renungan
Kitab Kejadian 32 memuat kisah Yakub yang bertemu dengan
Allah dan bergulat dengan seorang malaikat atau Tuhan sendiri. Dalam kisah ini,
terdapat beberapa renungan bagi orang percaya:
1. Kita dapat bergumul dengan Tuhan
Seperti
Yakub yang bergumul dengan malaikat atau Tuhan sendiri, kita juga dapat
bergumul dengan Tuhan dalam hidup kita. Bergumul dengan Tuhan dapat menguatkan
iman kita dan membantu kita tumbuh dalam kasih dan ketaatan kepada-Nya.
2. Kita harus tulus dan berserah diri
kepada Tuhan
Yakub
menjadi pemenang dalam bergulat dengan malaikat karena dia bersikeras dan tulus
dalam memohon berkat dari Tuhan. Kita juga harus tulus dan berserah diri kepada
Tuhan dalam segala hal, dan memohon berkat dan kekuatan dari-Nya dalam hidup
kita.
3. Kita perlu menghadapi konsekuensi
dari pilihan hidup kita
Setelah
bergumul dengan malaikat, Yakub menjadi cacat pada pinggangnya. Hal ini
mengingatkan kita bahwa setiap pilihan hidup kita memiliki konsekuensi, baik
positif maupun negatif. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam membuat
keputusan dan siap menghadapi konsekuensi dari pilihan hidup kita.
4. Tuhan selalu setia pada janji-Nya
Meskipun
Yakub berbuat dosa dan berbuat curang dalam hidupnya, Tuhan tetap setia pada
janji-Nya untuk memberkati Yakub dan keturunannya. Ini mengingatkan kita bahwa
Tuhan selalu setia pada janji-Nya dan akan memenuhi janji-Nya dalam hidup kita
jika kita tetap setia dan taat kepada-Nya.
5. Kita perlu mengenal Tuhan secara
pribadi
Yakub memang sudah mengenal Tuhan sejak kecil, tetapi dalam kisah ini, dia bertemu dengan Tuhan secara pribadi dan mengalami pengalaman yang luar biasa. Kita juga perlu mengenal Tuhan secara pribadi dan mengalami kehadiran-Nya dalam hidup kita agar iman kita semakin bertumbuh dan semakin dekat dengan-Nya.
Referensi buku untuk tafsiran Kitab Kejadian 32:
- "Commentary on the Old Testament" karya Carl Friedrich Keil dan Franz Delitzsch
- "Genesis: A Commentary" karya Bruce K. Waltke
- "The Book of Genesis" karya Victor P. Hamilton
- "The Wycliffe Bible Commentary" karya Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison
- "The Expositor's Bible Commentary" karya Frank E. Gaebelein
Posting Komentar untuk "Kejadian 32 - Kekhawatiran dan Pemeliharaan Tuhan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.