Kitab Kejadian 27 - Konsekuensi dari tindakan manipulatif dan penipuan
Kitab Kejadian 27 menceritakan tentang peristiwa ketika Ishak
hendak memberikan berkat kepada anak sulungnya, Esau, tetapi malah memberikan
berkat itu kepada anak keduanya, Yakub, yang menyamar sebagai Esau.
Dalam kisah ini, Ishak meminta Esau untuk memburu seekor
binatang dan memasaknya untuknya, sehingga dia bisa memberikan berkat
kepadanya. Namun, Rebeca, ibu Yakub, mendengar rencana Ishak dan merencanakan
agar Yakub menyamar sebagai Esau untuk mendapatkan berkat itu.
Yakub berhasil menyamar dan mendapatkan berkat itu, tetapi
ketika Esau mengetahui hal itu, dia sangat marah dan berencana untuk membunuh
Yakub. Rebeca kemudian mengirim Yakub pergi ke Mesopotamia untuk menghindari
kemarahan Esau.
Dalam tafsiran kitab Kejadian 27, kita dapat belajar tentang
kekuatan berkat dan pentingnya integritas. Ishak awalnya bermaksud memberikan
berkat kepada anak sulungnya, tetapi karena kesalahpahaman dan tipu muslihat,
berkat itu malah diberikan kepada anak keduanya. Meskipun Yakub mendapatkan
berkat itu dengan cara yang tidak jujur, Ishak tidak bisa membatalkan berkat
itu karena kekuatannya. Kita juga dapat melihat bahwa integritas adalah kunci
penting dalam kehidupan, dan ketika kita hidup dengan kejujuran dan integritas,
Allah akan memberkati hidup kita.
Kitab Kejadian 27:1-40 menceritakan kisah penipuan yang dilakukan oleh Rebekah dan
Yakub untuk mendapatkan berkat yang seharusnya diberikan kepada Esau oleh ayah
mereka, Ishak.
Pada awal cerita, Ishak telah menua dan buta, dan merasa
bahwa kematian sudah dekat. Oleh karena itu, ia memanggil Esau, anak sulungnya,
dan memintanya untuk memasakkan hidangan kesukaannya dan membawa makanan itu
padanya, sehingga dia dapat memberikan berkat yang seharusnya diberikan kepada
anak sulungnya sebelum dia meninggal.
Namun, Rebekah mendengar rencana ini dan memutuskan untuk
memanipulasi situasi untuk mendapatkan berkat itu untuk Yakub, putra sulungnya.
Dia memerintahkan Yakub untuk menyamar sebagai Esau dan memasakkan hidangan
kesukaan Ishak. Setelah Yakub berhasil memperdaya Ishak dengan memberikan
makanan itu dan berpura-pura menjadi Esau, Ishak memberikan berkat yang
seharusnya diberikan kepada Esau kepada Yakub.
Ketika Esau kembali dan menemukan bahwa Yakub telah
mendapatkan berkatnya, dia sangat marah dan berniat untuk membunuh saudaranya.
Oleh karena itu, Rebekah memintanya untuk pergi ke tempat lain dan bersembunyi
sampai kemarahan Ishak mereda.
Meskipun tindakan Rebekah dan Yakub tidak dapat dibenarkan,
cerita ini memberikan beberapa pelajaran moral yang penting. Pertama, ini
menunjukkan betapa beratnya konsekuensi dari penipuan dan manipulasi. Kedua,
itu juga menunjukkan bahaya kesetiaan yang berlebihan pada keluarga dan
mengabaikan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Terakhir, itu juga menunjukkan
bahwa meskipun tindakan manusia mungkin memiliki konsekuensi yang tidak
diinginkan, Allah tetap dapat menggunakan situasi tersebut untuk memenuhi
rencana-Nya.
Kitab Kejadian 27:41-46 menceritakan tentang perasaan sakit hati dan dendam
Esau terhadap saudaranya Yakub, setelah Yakub berhasil merampas berkat yang
seharusnya diberikan kepada Esau oleh ayah mereka, Ishak. Esau berencana untuk
membunuh Yakub setelah Ishak meninggal.
Namun, ibu Yakub, Rebeca, mendengar rencana Esau dan
mengambil tindakan untuk melindungi Yakub. Dia meminta Yakub untuk pergi ke
Haran dan tinggal di sana sementara waktu sampai Esau mereda dan tidak lagi
berniat membunuhnya.
Tafsiran dari kisah ini menunjukkan bagaimana keegoisan dan
keinginan untuk membalas dendam dapat mengakibatkan perpecahan dan bahkan
kekerasan dalam keluarga. Esau merasa sangat marah dan sakit hati atas apa yang
dia anggap sebagai pengkhianatan dari saudaranya, dan dia merencanakan
pembalasan dengan kekerasan.
Namun, Rebeca bertindak bijaksana dalam mengambil tindakan
yang mencegah terjadinya tindakan kekerasan. Meskipun tindakan yang dia ambil
mungkin tidak ideal atau sempurna, dia berusaha melindungi anaknya dari bahaya
dan membawa keselamatan ke dalam keluarganya.
Dalam kisah ini, kita juga dapat belajar tentang pentingnya
kebijaksanaan dan penyelesaian masalah secara damai dalam menghadapi situasi
yang sulit dan konflik dalam keluarga. Meskipun kesalahan telah dilakukan dan keadaan
mungkin sulit, selalu ada cara untuk memperbaiki hubungan dan menjaga keluarga
tetap bersatu dan aman.
Renungan
Kitab Kejadian 27 berisi tentang kisah penipuan Yakub yang
merampas hak kesulungan dari kakaknya Esau, dengan bantuan ibunya, Rebekah.
Dalam kisah ini, Esau sebagai anak sulung seharusnya menerima
berkat kesulungan dari ayahnya, Ishak. Namun, karena Esau menjual hak
kesulungannya kepada Yakub, Rebekah merencanakan agar Yakub memperoleh berkat
tersebut dengan menyamar sebagai Esau di depan ayah mereka.
Dalam adegan ini, Ishak yang buta tidak dapat membedakan
Yakub dengan Esau dan memberikan berkat kesulungan itu kepada Yakub. Setelah
mengetahui bahwa Yakub telah merampas haknya, Esau merencanakan untuk membunuh
Yakub, dan Yakub terpaksa melarikan diri.
Dalam kisah ini, kita dapat belajar tentang konsekuensi dari
tindakan manipulatif dan penipuan. Rebekah dan Yakub, meskipun berhasil
mendapatkan berkat kesulungan, harus hidup dalam kecemasan dan ketakutan karena
tindakan mereka. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka,
termasuk kehilangan hubungan dengan Esau dan hidup dalam perasaan bersalah.
Kita juga dapat belajar tentang keadilan Tuhan. Walaupun
Yakub berhasil merampas hak kesulungannya, Tuhan masih menggunakan dia dan
memberkati dia untuk menjadi nenek moyang dari bangsa Israel. Namun, tindakan
Yakub dan Rebekah mengajarkan kita bahwa cara yang benar untuk mendapatkan
berkat dan kesuksesan adalah dengan jalan yang benar dan jujur, bukan dengan
manipulasi atau penipuan.
Buku referensi yang dapat dipakai untuk mendalami tafsiran
Kitab Kejadian 27 adalah:
- "Genesis: A Commentary" oleh Bruce K. Waltke.
- "The Book of Genesis" oleh Victor P. Hamilton.
- "Genesis: An Introduction and Commentary" oleh Derek Kidner.
- "Genesis 12-36: A Continental Commentary" oleh Claus Westermann.
- "The New International Commentary on the Old Testament: The Book of Genesis" oleh Gordon J. Wenham.
Posting Komentar untuk "Kitab Kejadian 27 - Konsekuensi dari tindakan manipulatif dan penipuan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.