Berbahagialah orang yang murah hatinya
Matius 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Matius 5:6 berbunyi: "Berbahagialah orang yang lapar dan
haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." Ayat ini merupakan
bagian dari Sabda Berbahagia atau Beatitudes, di mana Yesus memberkati
orang-orang yang memiliki karakter dan sikap yang sesuai dengan Kerajaan Allah.
Dalam ayat ini, Yesus mengajarkan tentang pentingnya kerinduan
akan kebenaran dan keinginan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kata
"kebenaran" dalam ayat ini bisa merujuk pada kebenaran dalam arti
etika, moralitas, dan keadilan, yang dikehendaki oleh Allah. Orang yang lapar
dan haus akan kebenaran adalah orang yang merindukan keadilan, keseimbangan,
dan kebenaran yang sesuai dengan kehendak Allah.
Sikap lapar dan haus akan kebenaran menunjukkan kerinduan
yang tulus dan keinginan untuk memenuhi kehendak Allah dalam hidup kita. Orang
yang memiliki sikap ini biasanya memiliki hati yang lapang, bersedia untuk
belajar, dan menerima kebenaran dengan tulus hati. Mereka tidak membatasi
pemahaman mereka tentang kebenaran, tetapi terus berusaha mencari dan
memperdalam pemahaman mereka tentang kehendak Allah.
Dalam ayat ini, Yesus menjanjikan bahwa orang yang lapar dan
haus akan kebenaran akan dipuaskan. Ini berarti bahwa Allah akan memenuhi
kerinduan mereka dan memberikan mereka kebenaran, yang akan memuaskan dahaga
mereka. Orang yang berjuang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah akan
diberkati dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran-Nya dan
kehadiran-Nya dalam hidup mereka.
Namun, perlu dicatat bahwa janji yang diberikan Yesus di sini
bukanlah tentang kemakmuran material atau keberhasilan dalam hidup ini.
Melainkan, janji itu lebih kepada kepuasan spiritual yang datang dari mengalami
kebenaran Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam kesimpulannya, ayat ini mengajarkan kita tentang
pentingnya memiliki kerinduan tulus untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah
dan memiliki keinginan untuk belajar dan memperdalam pemahaman kita tentang
kebenaran-Nya. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan oleh
Allah dan akan memperoleh kepuasan spiritual yang mendalam.
Renungan
Sikap lapar dan haus akan kebenaran menunjukkan kerinduan
yang tulus dan keinginan untuk memenuhi kehendak Allah dalam hidup kita. Orang
yang memiliki sikap ini biasanya memiliki hati yang lapang, bersedia untuk
belajar, dan menerima kebenaran dengan tulus hati. Mereka tidak membatasi
pemahaman mereka tentang kebenaran, tetapi terus berusaha mencari dan
memperdalam pemahaman mereka tentang kehendak Allah.
Kebenaran yang dimaksud dalam ayat ini dapat merujuk pada
kebenaran dalam arti etika, moralitas, dan keadilan, yang dikehendaki oleh
Allah. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran adalah orang yang merindukan
keadilan, keseimbangan, dan kebenaran yang sesuai dengan kehendak Allah. Mereka
mencari kebenaran bukan untuk memenuhi keinginan atau kepentingan pribadi,
tetapi untuk memuliakan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam ayat ini, Yesus menjanjikan bahwa orang yang lapar dan
haus akan kebenaran akan dipuaskan. Ini berarti bahwa Allah akan memenuhi
kerinduan mereka dan memberikan mereka kebenaran, yang akan memuaskan dahaga
mereka. Orang yang berjuang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah akan
diberkati dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran-Nya dan
kehadiran-Nya dalam hidup mereka.
Namun, perlu dicatat bahwa janji yang diberikan Yesus di sini
bukanlah tentang kemakmuran material atau keberhasilan dalam hidup ini.
Melainkan, janji itu lebih kepada kepuasan spiritual yang datang dari mengalami
kebenaran Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam kesimpulannya, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya
memiliki kerinduan tulus untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan memiliki
keinginan untuk belajar dan memperdalam pemahaman kita tentang kebenaran-Nya.
Orang yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan oleh Allah dan akan
memperoleh kepuasan spiritual yang mendalam.
Posting Komentar untuk "Berbahagialah orang yang murah hatinya"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.