Bersukacitalah karena upahmu besar di sorga
Matius 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu
besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum
kamu."
Ayat yang Anda maksud adalah Matius 5:12 yang berbunyi,
"Bergembiralah dan bersukacitalah, sebab upahmu besar di surga, karena
demikianlah mereka menganiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Ayat ini merupakan bagian dari khotbah Yesus yang dikenal
sebagai "Khotbah di Bukit" dan berisi nasihat dan ajaran-ajaran moral
bagi para pengikut-Nya. Dalam konteks ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa ketika
orang mengalami penganiayaan karena iman mereka, mereka harus bersukacita
karena upah mereka besar di surga.
Dalam konteks kehidupan Kristen, penganiayaan dapat terjadi
ketika seseorang dianiaya atau dicemooh karena keyakinan dan imannya pada
Kristus. Namun, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menderita penganiayaan ini
tidak seharusnya merasa terlalu sedih atau putus asa, karena upah mereka di
surga besar.
Dalam arti lain, Yesus mengajarkan bahwa ketika orang
mempertahankan iman dan menghadapi penganiayaan, mereka sebenarnya sedang
menunjukkan kesetiaan mereka kepada Allah. Sebagai imbalannya, Allah akan
memberikan upah yang besar di surga.
Jadi, inti dari ayat ini adalah bahwa ketika seseorang
menderita penganiayaan karena imannya, mereka harus bersukacita karena upah
mereka besar di surga, dan bahwa Allah akan memberikan imbalan yang besar
kepada mereka yang setia kepada-Nya.
Lebih lanjut, ayat ini juga dapat diartikan sebagai ajakan
untuk melihat penganiayaan sebagai sesuatu yang lumrah dan sebagai bagian dari
pengalaman yang harus dilalui oleh orang yang mengikuti Kristus. Sebagai
pengikut Kristus, seseorang harus siap untuk menghadapi segala macam rintangan,
termasuk penganiayaan, dalam perjalanan hidupnya.
Dalam Matius 5:10-11, Yesus mengatakan, "Berbahagialah
orang yang dianiaya karena kebenaran, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah kamu apabila karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu
difitnahkan segala yang jahat."
Dalam ayat-ayat ini, Yesus mengajarkan bahwa penganiayaan
bukanlah sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti, tetapi sebagai bagian dari
panggilan hidup sebagai pengikut Kristus. Bahkan, penganiayaan bisa menjadi
tanda bahwa seseorang benar-benar hidup dalam iman yang sejati.
Oleh karena itu, sebagai umat Kristen, kita harus memiliki
sikap yang sama seperti Yesus ketika menghadapi penganiayaan, yaitu dengan
sabar, rendah hati, dan penuh kasih. Kita juga harus memahami bahwa Allah akan
memberikan upah yang besar bagi mereka yang setia dan tetap bertahan dalam
penganiayaan.
Dalam kesimpulan, ayat Matius 5:12 mengajarkan bahwa ketika
seseorang mengalami penganiayaan karena imannya, ia harus bersukacita karena
Allah akan memberikan upah yang besar di surga. Sebagai pengikut Kristus, kita
harus siap menghadapi penganiayaan sebagai bagian dari panggilan hidup kita dan
memiliki sikap yang sama seperti Yesus ketika menghadapinya.
Renungan
Ayat ini adalah bagian dari khotbah Yesus di Bukit yang
terkenal sebagai "Khotbah di Bukit". Yesus di sini memberikan teguran
dan ajaran bagi murid-murid-Nya tentang bagaimana mereka harus hidup dan
bertindak sebagai umat-Nya.
Dalam ayat ini, Yesus menghibur murid-murid-Nya yang mungkin
mengalami penderitaan atau penganiayaan karena iman mereka. Dia memberi mereka
janji bahwa upah mereka di surga akan sangat besar. Yesus juga mengingatkan
murid-murid-Nya bahwa para nabi sebelumnya juga telah mengalami penganiayaan
dan penderitaan, dan bahwa pengikut-Nya tidak akan dikecualikan dari pengalaman
tersebut.
Kita dapat mengambil renungan dari ayat ini bahwa mengikuti
Yesus tidak selalu mudah dan seringkali melibatkan pengorbanan dan
penganiayaan. Namun, kita tidak perlu takut atau merasa tertekan karena janji
Yesus bagi kita adalah upah yang besar di surga. Kita dapat bersukacita dan
merayakan kesetiaan kita kepada Kristus, bahkan di tengah-tengah penderitaan.
Posting Komentar untuk "Bersukacitalah karena upahmu besar di sorga"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.