Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebimbangan Adalah Manusiawi

 

Kebimbangan Adalah Manusiawi

Matius 11:2-19 menceritakan ketika Yohanes Pembaptis mendengar tentang segala yang dilakukan Yesus, ia mengirimkan murid-muridnya untuk menanyakan apakah Yesus adalah Mesias yang dijanjikan atau tidak.

Yesus menjawab bahwa tanda-tanda mukjizat yang dilakukanNya, seperti menyembuhkan orang-orang sakit, membangkitkan orang mati, memberitakan Injil kepada orang miskin, adalah bukti bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan. Yesus juga memberi penghargaan kepada Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang besar, yang telah mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya.

Namun, Yesus juga mengkritik orang-orang yang menolak baik Yohanes maupun Dia sendiri. Mereka mengatakan bahwa Yohanes terlalu keras dalam ketaatan agama, sedangkan Yesus terlalu ramah dalam melayani orang berdosa. Namun, Yesus menjelaskan bahwa baik Yohanes maupun Dia sendiri memberikan pesan yang sama tentang pentingnya tobat dan iman.

Yesus juga mengkritik orang Farisi dan ahli Taurat yang menolak Injil dan menolak orang-orang yang berusaha mendekat kepada Tuhan. Dia mengatakan bahwa mereka seperti anak-anak yang tidak bisa bersenang-senang dalam perayaan pernikahan karena selalu mencari alasan untuk tidak bersenang-senang.

Yesus menyelesaikan khotbahNya dengan memuji Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang besar dan menegaskan kembali bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan, dan bahwa siapa pun yang percaya kepadaNya akan memiliki kehidupan yang kekal.

Dalam ayat 11:11, Yesus mengatakan bahwa meskipun Yohanes Pembaptis adalah nabi yang besar, yang terbesar di antara mereka yang dilahirkan dari wanita, namun yang terkecil di dalam Kerajaan Surga lebih besar dari Yohanes. Hal ini menunjukkan bahwa Mesias yang dijanjikan memiliki kekuatan yang lebih besar dan memberikan keselamatan yang lebih besar daripada nabi yang besar seperti Yohanes.

Selanjutnya, Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat karena ketidaktaatan mereka dan kecenderungan mereka untuk menghakimi orang lain. Ia mengatakan bahwa mereka seperti anak-anak yang tidak pernah puas dan selalu mencari-cari alasan untuk mengkritik orang lain. Namun, Yesus memuji hikmat Tuhan yang tersembunyi dari orang-orang sombong dan dinyatakan kepada mereka yang sederhana hati.

Dalam ayat 11:16-19, Yesus mengkritik orang-orang yang menolak Dia dan Yohanes dengan mengatakan bahwa mereka seperti anak-anak yang tidak pernah puas. Yohanes datang sebagai seorang yang keras dalam kepatuhan terhadap hukum Tuhan, sedangkan Yesus datang sebagai seorang yang penuh kasih dan belas kasihan. Namun, kedua pesan ini memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mempersiapkan umat manusia untuk kedatangan Kerajaan Surga.

Kesimpulannya, Matius 11:2-18 menggambarkan Yohanes Pembaptis yang meragukan identitas Yesus sebagai Mesias, tetapi Yesus memberikan bukti-bukti bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan. Selain itu, Yesus mengkritik orang-orang yang menolak baik Dia maupun Yohanes Pembaptis, tetapi memuji kedua nabi itu sebagai pengkhotbah kebenaran. Khotbah Yesus ini juga menekankan pentingnya tobat dan iman, serta peringatan tentang bahaya sombong dan penghakiman yang datang.

Renungan

Kitab Matius 11:2-18 memberikan beberapa renungan bagi kita sebagai orang percaya. Pertama-tama, Yohanes Pembaptis, seorang nabi besar dan pengkhotbah kebenaran, juga meragukan identitas Yesus sebagai Mesias. Hal ini mengajarkan kita bahwa bahkan orang yang sangat dekat dengan Tuhan pun dapat mengalami keraguan dan kebingungan dalam iman mereka. Namun, kita harus ingat bahwa Allah selalu memberikan bukti-bukti yang jelas dan kokoh tentang identitas-Nya dan kehendak-Nya kepada kita.

Kedua, Yesus memberikan penghargaan kepada Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang besar, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya peran setiap orang dalam mempersiapkan jalan bagi kehendak Tuhan. Setiap orang yang mengikut Yesus dipanggil untuk menjadi saksi bagi-Nya dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya dalam hidup orang lain.

Ketiga, Yesus mengkritik orang Farisi dan ahli Taurat yang menolak Injil dan menolak orang-orang yang berusaha mendekat kepada Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dan tidak merasa sombong dalam kepatuhan kita terhadap hukum Tuhan. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi saksi kasih dan belas kasihan Kristus, dan tidak menghakimi atau menolak orang lain yang berbeda dari kita.

Keempat, Yesus memuji hikmat Tuhan yang tersembunyi dari orang-orang sombong dan dinyatakan kepada mereka yang sederhana hati. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu merendahkan diri dan berusaha menjadi sederhana hati dalam kehidupan kita. Dengan merendahkan diri, kita dapat menerima hikmat dan kebenaran Tuhan dalam hidup kita.

Akhirnya, khotbah Yesus ini menekankan pentingnya tobat dan iman, serta peringatan tentang bahaya sombong dan penghakiman yang datang. Kita harus selalu sadar akan dosa kita dan selalu mencari kasih dan pengampunan Tuhan. Kita juga harus selalu mengikuti kehendak Tuhan dan hidup dengan sederhana hati, dengan harapan akan hadirnya Kerajaan Surga.


Posting Komentar untuk "Kebimbangan Adalah Manusiawi"