Kejadian 41 - Sabar dan berserah Kepada Tuhan
Kejadian 41 menceritakan kisah di mana Firaun, raja Mesir
pada masa itu, bermimpi dan meminta tafsiran mimpinya kepada Yosef, seorang
tawanan Israel yang telah dijual sebagai budak ke Mesir. Dalam mimpinya, Firaun
melihat tujuh ekor sapi gemuk yang keluar dari sungai Nil, diikuti oleh tujuh
ekor sapi kurus yang muncul dan memakan sapi-sapi gemuk itu. Kemudian Firaun
melihat tujuh bulir gandum yang subur tumbuh dari satu tangkai, diikuti oleh
tujuh bulir gandum kering dan layu yang muncul dan menelan bulir-bulir gandum
subur itu.
Kejadian 41:1-36 mengisahkan tentang mimpi Firaun yang sulit diartikan, dan
bagaimana Yusuf menjadi penafsir mimpi yang handal di hadapan Firaun.
Pada awal pasal, Firaun bermimpi bahwa ia berdiri di tepi
sungai Nil dan melihat tujuh ekor sapi gemuk dan tujuh ekor sapi kurus naik
dari sungai tersebut. Sapi-sapi gemuk itu dimakan oleh sapi-sapi kurus yang
kemudian tetap kurus seperti semula. Kemudian, Firaun bermimpi lagi bahwa ia
melihat tujuh bulir gandum yang gemuk dan baik tumbuh di satu tangkai, diikuti
dengan tujuh bulir gandum yang kering dan kurus yang menelan bulir-bulir yang
gemuk.
Firaun merasa terganggu oleh mimpi-mimpi ini dan memanggil
para ahli tafsir untuk mengartikan makna mimpi tersebut, tetapi mereka semua
gagal memberikan penjelasan yang memuaskan. Kemudian, kepala juru minuman
Firaun mengingat Yusuf, seorang tahanan di penjara yang pernah menafsirkan mimpi
untuknya dengan tepat. Yusuf dipanggil ke hadapan Firaun dan berhasil
menafsirkan mimpi-mimpi tersebut.
Yusuf mengatakan bahwa mimpi-mimpi itu adalah pertanda dari
apa yang akan terjadi di masa depan. Tujuh ekor sapi gemuk dan tujuh bulir
gandum yang baik mewakili tujuh tahun kelimpahan yang akan datang di Mesir,
sedangkan tujuh ekor sapi kurus dan tujuh bulir gandum yang kering mewakili
tujuh tahun kelaparan yang akan datang setelahnya. Yusuf menyarankan agar
Firaun menunjuk seseorang untuk mengatur penyimpanan makanan selama tujuh tahun
kelimpahan untuk disimpan sebagai cadangan selama tujuh tahun kelaparan.
Firaun sangat terkesan dengan Yusuf dan kemudian menunjuknya
sebagai pemimpin seluruh Mesir, memberikan kekuasaan kepadanya untuk mengatur
cadangan makanan selama tujuh tahun kelimpahan dan menjaga pasokan makanan
selama tujuh tahun kelaparan. Yusuf menjadi orang kedua setelah Firaun dalam
kekuasaan di Mesir, dan Tuhan memberkati pekerjaannya sehingga cadangan makanan
selama tujuh tahun kelimpahan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tujuh tahun
kelaparan.
Kisah ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki rencana untuk
Yusuf, yang terus diuji selama hidupnya, dan bagaimana kepercayaan dan
kesetiaannya kepada Tuhan membawa berkat dan kesuksesan kepadanya. Ini juga
menunjukkan kebijaksanaan dan kebijakan Yusuf dalam mengatasi masa sulit dan
memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk membantu orang banyak.
Kejadian 41:37-57 mengisahkan tentang Yusuf yang diangkat oleh Firaun menjadi
penguasa Mesir dan mengelola penyimpanan makanan selama tujuh tahun kelimpahan
untuk mengantisipasi tujuh tahun kelaparan yang akan datang.
Setelah Yusuf berhasil menafsirkan mimpi Firaun dan
memberikan saran untuk mengatur penyimpanan makanan, Firaun mengangkat Yusuf
sebagai pemimpin seluruh Mesir. Firaun memberikan cincin kerajaannya kepada
Yusuf dan menempatkannya di atas segala-galanya, termasuk rakyat Mesir dan
seluruh rumah kerajaan.
Selama tujuh tahun kelimpahan, Yusuf mengumpulkan sejumlah
besar makanan dan menyimpannya di dalam gudang-gudang yang disiapkan di seluruh
Mesir. Selama masa kelimpahan ini, Yusuf juga memiliki dua anak, Manasye dan
Efraim, dari istrinya yang merupakan putri imam Potifera.
Setelah tujuh tahun kelimpahan berakhir, tujuh tahun
kelaparan datang, dan Mesir serta negeri-negeri sekitarnya mengalami kesulitan
besar karena kurangnya makanan. Namun, karena persiapan Yusuf selama tujuh
tahun sebelumnya, Mesir memiliki cadangan makanan yang cukup untuk bertahan
selama tujuh tahun kelaparan. Orang-orang dari negeri-negeri sekitarnya datang
ke Mesir untuk membeli makanan dari Yusuf.
Renungan
Kisah Yusuf juga menunjukkan pentingnya memiliki keterampilan
dan kebijaksanaan dalam mengatasi masalah. Yusuf tidak hanya pandai menafsirkan
mimpi, namun ia juga memiliki strategi yang bijak dalam menyimpan makanan
selama tujuh tahun kelimpahan, sehingga mampu menghadapi tujuh tahun kelaparan.
Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki keterampilan dan kebijaksanaan dalam
hidup kita, agar mampu mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang yang ada di
hadapan kita.
Selain itu, kisah ini juga menunjukkan pentingnya kesetiaan
kepada Tuhan dan menjalani hidup dengan integritas. Yusuf tetap setia dan
menjalani hidup dengan integritas meskipun ia mengalami banyak godaan dan
ujian. Ia tidak pernah berhenti percaya pada Tuhan dan selalu melakukan yang
benar, sehingga Tuhan memberkati pekerjaannya dan membuatnya sukses.
Dalam hidup kita juga, kita harus tetap setia dan menjalani
hidup dengan integritas, meskipun mengalami banyak godaan dan ujian. Kita harus
selalu percaya pada Tuhan dan melakukan yang benar, sehingga Tuhan akan
memberkati pekerjaan kita dan membuat kita sukses.
Kisah Yusuf juga mengajarkan kita untuk memanfaatkan
kesempatan yang ada di hadapan kita. Yusuf diberi kesempatan untuk menafsirkan
mimpi Firaun dan memanfaatkan kesempatan itu untuk membantu orang banyak dan
menjadi pemimpin di Mesir. Kita juga harus memanfaatkan kesempatan yang ada di
hadapan kita dan melakukan yang terbaik dalam hidup kita, sehingga dapat
membantu orang lain dan mencapai kesuksesan dalam hidup kita.
Kesimpulannya, kisah Yusuf dalam Kitab Kejadian pasal 41 mengajarkan kita untuk percaya pada Tuhan, memiliki keterampilan dan kebijaksanaan dalam hidup kita, menjalani hidup dengan integritas, memanfaatkan kesempatan yang ada, dan selalu melakukan yang terbaik untuk membantu orang lain dan mencapai kesuksesan dalam hidup kita..
Buku referensi yang dapat digunakan untuk membantu dalam
memahami tafsiran Kitab Kejadian pasal 41 adalah sebagai berikut:
- Keil and Delitzsch Commentary on the Old Testament: Book of Genesis - karya Franz Delitzsch dan Carl Friedrich Keil ini memberikan komentar rinci tentang Kitab Kejadian dan membahas banyak topik yang terkait dengan pasal 41, termasuk interpretasi mimpinya dan peran Yosef dalam menyelamatkan Mesir dari kelaparan.
- Matthew Henry's Commentary on the Whole Bible: Book of Genesis - karya Matthew Henry adalah salah satu komentar Alkitab paling terkenal dan terkenal. Buku ini juga membahas Kitab Kejadian secara rinci dan memberikan pemahaman yang baik tentang konteks sejarah dan budaya di balik pasal 41.
- The Expositor's Bible Commentary, Volume 2: Genesis - buku ini merupakan koleksi komentar Alkitab yang ditulis oleh beberapa sarjana Alkitab terkemuka. Dalam volume 2 yang membahas Kitab Kejadian, terdapat penjelasan yang cukup detail tentang pasal 41 dan tafsiran mimpinya.
Posting Komentar untuk "Kejadian 41 - Sabar dan berserah Kepada Tuhan"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.