Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Matius 12:9-15 Kasih Lebih Penting dari aturan yang kaku

Matius 12:9-15 Kasih Lebih Penting dari aturan yang kaku


Pasal 12:9-15 dari kitab Matius berisi kisah di mana Yesus menyembuhkan seorang laki-laki yang memiliki tangan yang lumpuh pada hari Sabat. Orang-orang Farisi yang hadir mengkritik Yesus karena mereka menganggap bahwa menyembuhkan pada hari Sabat merupakan pelanggaran terhadap hukum Taurat yang mengatur pekerjaan pada hari Sabat. Namun, Yesus berpendapat bahwa melakukan kebaikan pada hari Sabat tidak melanggar hukum Taurat, karena memulihkan kesehatan orang lain adalah tindakan kasih dan rahmat.

Dalam tradisi Yahudi, hari Sabat dianggap sebagai hari yang kudus dan diperuntukkan untuk istirahat dan beribadah. Hukum Taurat melarang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, termasuk tindakan medis yang dianggap sebagai "pekerjaan" seperti menyembuhkan orang sakit. Namun, Yesus menyatakan bahwa melakukan kebaikan pada hari Sabat tidak melanggar hukum Taurat karena tindakan itu adalah untuk membantu dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan tentang makna sebenarnya dari hukum Taurat. Ia menunjukkan bahwa inti dari hukum Taurat adalah kasih, rahmat, dan keadilan, dan bahwa hukum Taurat tidak harus diikuti secara mekanis tanpa mempertimbangkan konteks dan situasi yang sebenarnya. Dengan menyembuhkan pada hari Sabat, Yesus menunjukkan bahwa kasih dan rahmat harus dipraktikkan pada setiap saat, bahkan pada hari yang dianggap kudus dalam tradisi Yahudi.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa Yesus memiliki otoritas yang lebih besar daripada hukum Taurat, dan bahwa ia diutus untuk mengajar tentang kebenaran dan membawa keselamatan bagi manusia. Hal ini menimbulkan keberatan dan kemarahan dari para pemimpin agama Yahudi yang merasa terancam oleh ajaran Yesus, sehingga mereka mulai merencanakan untuk membunuhnya.

Namun, keberanian Yesus dalam melakukan tindakan tersebut dan menjelaskan pengajarannya tentang hukum Taurat menunjukkan bahwa kasih dan rahmat Allah lebih penting daripada aturan yang kaku dan formalistik. Yesus menunjukkan bahwa kebaikan yang dilakukan dengan kasih dan rahmat merupakan hal yang diperlukan dan penting, bahkan jika itu melibatkan melakukan tindakan pada hari Sabat.

Secara keseluruhan, kisah Yesus menyembuhkan pada hari Sabat menunjukkan pentingnya mengutamakan kasih dan rahmat dalam menjalankan ajaran agama, serta bahwa tindakan kasih pada hari Sabat bukanlah pelanggaran hukum Taurat.

Renungan

Kisah Yesus menyembuhkan laki-laki yang lumpuh pada hari Sabat menunjukkan betapa besar kekuasaan dan otoritas Yesus sebagai Anak Allah. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan pentingnya mengutamakan kasih dan rahmat dalam menjalankan ajaran agama.

Seringkali, kita cenderung memandang hukum-hukum agama sebagai aturan yang kaku dan formalistik, sehingga kita melupakan nilai-nilai kasih, keadilan, dan rahmat yang seharusnya menjadi inti dari ajaran agama. Namun, Yesus dalam kisah ini menunjukkan bahwa tindakan kasih dan rahmat tidak boleh terhalang oleh aturan atau tradisi yang dianggap suci.

Kisah ini juga mengajarkan kita tentang keberanian dan keberanian dalam mengikuti ajaran Yesus. Para pemimpin agama Yahudi pada saat itu tidak hanya meragukan otoritas Yesus, tetapi juga merasa terancam oleh ajaran-Nya. Namun, Yesus dengan tegas membela pengajarannya dan melakukan tindakan kasih pada hari Sabat, meskipun tindakan itu dianggap melanggar hukum Taurat.

Kita juga bisa belajar dari kisah ini bahwa keberanian dan kasih merupakan nilai-nilai yang penting dalam hidup kita sebagai pengikut Yesus. Kita harus berani mengikuti pengajaran-Nya, dan membela nilai-nilai kasih, keadilan, dan rahmat dalam kehidupan kita sehari-hari. Meskipun mungkin akan ada orang yang tidak setuju dengan tindakan kita, kita harus terus berpegang pada prinsip-prinsip yang benar dan mempraktikkan kasih sesuai dengan teladan Yesus.


Posting Komentar untuk "Matius 12:9-15 Kasih Lebih Penting dari aturan yang kaku"