Matius 13:47-52 Arti Perumpamaan tentang jaring (Pukat)
Perumpamaan tentang jaring yang dicampurkan ke dalam laut
mengajarkan kepada kita tentang akhir zaman dan penghakiman Allah. Dalam
perumpamaan ini, jaring yang dicampurkan ke dalam laut mewakili dunia ini, dan
ikan-ikan yang tertangkap di dalam jaring mewakili semua orang di dunia ini.
Seperti dalam perumpamaan tentang gulungan gandum dan
pengumpulan hama di atas, perumpamaan ini juga menunjukkan bahwa ada perpisahan
antara orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka dan
mereka yang menolak-Nya. Seperti ikan-ikan yang baik dan buruk dipisahkan,
demikian pula orang-orang baik dan jahat akan dipisahkan pada akhir zaman.
Ketika jaring diangkat dari laut, ikan-ikan yang baik akan
disimpan, sedangkan ikan-ikan yang buruk akan dibuang. Hal ini menunjukkan
bahwa hanya mereka yang menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka dan
mempertahankan iman mereka sampai akhir yang akan disimpan dan hidup selamanya
bersama Allah di Surga. Mereka yang menolak Kristus dan terus hidup dalam dosa
akan dibuang ke dalam neraka.
Perumpamaan terakhir dalam ayat-ayat ini mengajarkan tentang
nilai dan keindahan dari pengetahuan tentang Kerajaan Allah. Seperti seorang
ahli kitab yang mengeluarkan harta dari perbendaharaannya, orang-orang yang
mengenal Kerajaan Allah dan mengikuti Kristus akan mengeluarkan nilai dan
kebijaksanaan yang tersembunyi dari hati mereka. Mereka akan membagikan
kebenaran tentang Kerajaan Allah dan memperkaya kehidupan orang lain.
Secara keseluruhan, ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk
hidup dengan mempersiapkan diri untuk akhir zaman dan penghakiman Allah. Kita
harus memilih untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat kita dan hidup dalam
ketaatan kepada-Nya, serta membagikan kebenaran tentang Kerajaan Allah kepada
orang lain. Kita juga harus menghargai pengetahuan tentang Kerajaan Allah dan
memperkayakan hidup orang lain dengan kebijaksanaan dan kebenaran yang
tersembunyi di dalam hati kita.
Kita juga harus menghindari godaan untuk hidup dalam dosa dan
menolak Kristus, karena akhirnya akan ada perpisahan antara orang-orang yang
menerima Kristus dan mereka yang menolak-Nya. Kita harus memilih untuk hidup
dengan bijaksana dan mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi bersama Allah di
Surga.
Selain itu, perumpamaan tentang harta karun dalam ayat-ayat
ini juga mengingatkan kita tentang nilai yang sebenarnya dalam hidup. Meskipun
kekayaan dan harta benda bisa memberi kepuasan sementara, hanya Kerajaan Allah
yang dapat memberikan kebahagiaan yang abadi dan memenuhi kebutuhan jiwa kita.
Oleh karena itu, kita harus mencari Kerajaan Allah di atas segalanya dan
memprioritaskan hubungan kita dengan Allah dalam hidup kita.
Dalam kesimpulannya, ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita
tentang akhir zaman, penghakiman Allah, dan nilai sejati dalam hidup. Kita
harus hidup dengan mempersiapkan diri untuk penghakiman Allah dan memilih untuk
menerima Kristus sebagai Juruselamat kita serta hidup dalam ketaatan
kepada-Nya. Kita juga harus memprioritaskan Kerajaan Allah dan membagikan
kebenaran tentang-Nya kepada orang lain, serta menghindari godaan untuk hidup
dalam dosa dan kekayaan duniawi. Dengan melakukan ini, kita dapat hidup dengan
bijaksana dan memperoleh kehidupan yang kekal bersama Allah di Surga.
Renungan
Seperti yang digambarkan dalam perumpamaan ini, dunia ini
seperti laut yang penuh dengan orang baik dan jahat, yang semuanya akan
ditangkap dalam jaring pada akhir zaman. Tetapi pada saat itu, hanya
orang-orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka yang akan disimpan
dan hidup selamanya bersama Allah di Surga. Mereka yang menolak Kristus dan
terus hidup dalam dosa akan dibuang ke dalam neraka.
Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kita harus hidup dengan
mempersiapkan diri untuk akhir zaman dan penghakiman Allah. Kita harus memilih
untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat kita dan hidup dalam ketaatan
kepada-Nya. Kita juga harus membagikan kebenaran tentang Kerajaan Allah kepada
orang lain dan memperkayakan hidup orang lain dengan kebijaksanaan dan
kebenaran yang tersembunyi di dalam hati kita.
Selain itu, perumpamaan ini juga mengingatkan kita tentang
pentingnya membedakan yang benar dari yang salah dan memisahkan yang baik dari
yang buruk. Seorang ahli kitab yang mengeluarkan harta dari perbendaharaannya
mengajarkan bahwa kita harus menghargai pengetahuan tentang Kerajaan Allah dan
mengeluarkan nilai dan kebijaksanaan yang tersembunyi dari hati kita. Kita
harus memprioritaskan Kerajaan Allah dan mencari kebijaksanaan dan
kebenaran-Nya dalam hidup kita.
Dalam kesimpulannya, ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk
hidup dengan mempersiapkan diri untuk akhir zaman dan penghakiman Allah. Kita
harus memilih untuk hidup dalam ketaatan kepada Kristus, membagikan kebenaran
tentang Kerajaan Allah, dan memperkayakan hidup orang lain dengan kebijaksanaan
dan kebenaran yang tersembunyi di dalam hati kita. Kita juga harus membedakan
yang benar dari yang salah dan memisahkan yang baik dari yang buruk, serta
memprioritaskan Kerajaan Allah di atas segalanya. Dengan melakukan ini, kita
dapat hidup dengan bijaksana dan memperoleh kehidupan yang kekal bersama Allah
di Surga.
Posting Komentar untuk "Matius 13:47-52 Arti Perumpamaan tentang jaring (Pukat)"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.