Matius 18:6-11 - Jangan Jadi Penyesat
Dalam pasal 18 ayat 6-11, Yesus memberikan peringatan tentang
bahaya menyebabkan orang percaya jatuh dalam imannya. Dia mengatakan bahwa bagi
siapa pun yang menyebabkan salah satu dari "anak-anak kecil" yang
percaya pada-Nya untuk tersandung, lebih baik ia mati daripada menghadapi
hukuman akhirat.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga iman dan
kepercayaan orang lain. Kita sebagai umat Kristiani harus bertanggung jawab
atas tindakan dan kata-kata kita dan mempertimbangkan dampaknya pada orang lain.
Dalam hal ini, anak-anak kecil tidak hanya merujuk pada anak-anak secara
harfiah, tetapi juga pada orang yang baru percaya atau orang yang kurang
berpengalaman dalam iman.
Yesus kemudian memberikan analogi tentang seekor domba yang
hilang, yang harus dicari dan dibawa kembali ke dalam kawanan. Ini menunjukkan
betapa berharganya setiap jiwa bagi Tuhan, dan bahwa Dia ingin agar semua orang
datang kepada-Nya dan menyelamatkan mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk
berempati dan merawat satu sama lain, terutama mereka yang merasa tersesat atau
terasing dari kepercayaan.
Yesus juga memberikan peringatan tentang bahaya mengabaikan
dan mengabaikan tanggung jawab kita dalam menjaga iman kita sendiri. Ia
mengatakan bahwa jika anggota tubuh kita menyebabkan kita tersandung, lebih
baik untuk memotongnya daripada menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan. Pesan ini
menunjukkan bahwa pentingnya menjaga kekudusan dalam hidup kita dan berusaha
untuk hidup dalam kebenaran dan cinta kasih, sehingga tidak hanya menyelamatkan
diri kita sendiri, tetapi juga menjadi teladan bagi orang lain.
Selanjutnya, Yesus mengatakan bahwa jika tangan atau kaki
kita menjadi batu sandungan bagi kita, lebih baik kita memotongnya dan
membuangnya daripada masuk ke dalam api neraka dengan semua anggota badan kita.
Hal ini menunjukkan bahwa kita harus bersedia melakukan tindakan keras untuk
menghindari dosa dan menjaga hati nurani kita agar bersih. Kita harus
memperhatikan apa yang kita katakan dan lakukan, karena tindakan kita dapat
memiliki dampak yang besar pada orang lain.
Yesus juga mengatakan bahwa Dia datang untuk menyelamatkan
yang hilang. Seperti seekor domba yang tersesat, Dia mencari dan menyelamatkan
orang yang tersesat dan berdosa. Ini menunjukkan kasih dan belas kasih Allah
yang tak terbatas, dan mengajarkan kita untuk memiliki kasih dan belas kasih
yang sama terhadap orang lain.
Dalam ayat terakhir dari bagian ini, Yesus mengatakan bahwa
Bapa di surga tidak ingin kehilangan seorang pun dari anak-anak-Nya. Oleh
karena itu, Dia memanggil kita untuk berbalik dari dosa dan hidup dalam
kebenaran. Ini menunjukkan bahwa Allah selalu siap untuk memberikan kesempatan
bagi orang yang bersedia bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita
harus mengambil kesempatan ini dan hidup dengan setia mengikuti-Nya, menjaga
hati nurani kita dan menjaga agar tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa.
Posting Komentar untuk "Matius 18:6-11 - Jangan Jadi Penyesat"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.