Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Matius 21:12-17 Hidup dalam ketaatan kepada-Nya

Hidup dalam ketaatan kepada-Nya

Teks yang Anda sebutkan adalah kisah penumpasan pengusiran di Bait Allah oleh Yesus. Dalam peristiwa ini, Yesus masuk ke dalam Bait Allah, tempat ibadah yang suci, tetapi Ia menemukan bahwa ada orang-orang yang menggunakan tempat itu untuk berjual beli. Ia mengusir mereka dari Bait Allah, menumbangkan meja-meja para penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati. Tindakan ini menunjukkan ketegasan Yesus dalam menyatakan bahwa Bait Allah seharusnya merupakan tempat suci untuk beribadah, bukan tempat dagang.

Yesus mengutip nubuat dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Bait Allah adalah rumah doa. Ia menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan di Bait Allah tersebut menghina dan mencemarkan tempat suci tersebut. Yesus menegaskan pentingnya menjaga keramatannya dan mengutamakan ibadah yang tulus di dalamnya.

Setelah mengusir pedagang, orang-orang buta dan orang-orang lumpuh mendekati Yesus di Bait Allah, dan Ia menyembuhkan mereka. Tindakan penyembuhan ini menunjukkan belas kasih dan kuasa-Nya sebagai Mesias yang mampu memberikan penyembuhan kepada yang sakit dan lemah.

Namun, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat tidak senang dengan tindakan Yesus. Mereka marah dan mencoba mengkritik tindakan-Nya serta ucapan anak-anak yang memuji-Nya. Namun, Yesus menegaskan bahwa pujian anak-anak itu adalah sesuatu yang sah dan diakui. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan orang yang lemah dan sederhana, seperti anak-anak, dapat mengakui dan memberikan pujian kepada Yesus sebagai Mesias dan Raja mereka.

Renungan dari peristiwa ini mengajarkan beberapa hal yang berharga bagi kita sebagai orang percaya:

1.   Kebaktian yang tulus: Bait Allah adalah tempat suci yang diperuntukkan bagi ibadah kepada Tuhan. Peristiwa penumpasan pengusiran oleh Yesus mengingatkan kita untuk menjaga kekudusan dan kebersihan dalam ibadah kita. Bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam hati dan niat kita ketika beribadah kepada-Nya. Kita dipanggil untuk datang dengan hati yang tulus, mengorbankan diri kita sendiri, dan sepenuhnya berfokus pada penghormatan kepada Allah.

2.   Kepedulian terhadap orang yang lemah: Ketika Yesus menyembuhkan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh di Bait Allah, Ia menunjukkan kasih dan belas kasih-Nya yang mendalam kepada mereka yang terpinggirkan dan terabaikan dalam masyarakat. Ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan orang-orang yang lemah di sekitar kita. Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk memiliki perhatian dan kasih sayang yang sama terhadap mereka, membantu mereka dalam kebutuhan mereka, dan mempersembahkan diri kita sebagai alat kasih Allah bagi mereka.

3.   Penerimaan pujian dari hati yang rendah: Meskipun imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencoba mengecilkan pujian anak-anak kepada Yesus, Dia menerima pujian itu dengan rendah hati dan mengakui kebenaran di baliknya. Ini mengajarkan kita untuk memiliki hati yang rendah dan menerima pujian yang diberikan kepada kita dengan rendah hati. Pujian yang tulus bukanlah tentang meningkatkan harga diri kita sendiri, tetapi tentang mengakui dan menghormati pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.

4.   Pentingnya pengetahuan Firman Tuhan: Yesus mengutip Kitab Suci dalam pertahanannya terhadap kritik imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Ini menunjukkan betapa pentingnya kita memahami dan mengenal Firman Tuhan agar kita dapat memberikan jawaban yang bijaksana dan benar dalam menghadapi tantangan dan pertanyaan. Pengetahuan akan Firman Tuhan memperkuat iman kita, membimbing kehidupan kita, dan memberikan landasan yang kokoh bagi kepercayaan kita.

Dalam kesimpulannya, peristiwa penumpasan pengusiran di Bait Allah mengingatkan kita untuk menjaga kekudusan dan kebersihan dalam ibadah kita, memiliki keprihatinan terhadap orang yang lemah, menerima pujian dengan hati yang rendah, dan memiliki pengetahuan akan Firman Tuhan. Marilah kita hidup dalam ketaatan kepada-Nya, mengasihi sesama, dan memuliakan-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.


Posting Komentar untuk "Matius 21:12-17 Hidup dalam ketaatan kepada-Nya"